The 1st International Jatiluhur Jazz Festival 2019; Pemantik Pariwisata Baru Menggaet Wisatawan

Uncategorized260 Dilihat
IMG-20191121-WA0131-612x408
Foto: U. Saefudin Noer, Direktur Utama PJT II ( baju putih); Ferry Andrianto, Kepala Bagian Humas Kementerian BUMN (baju batik biru); Dwiki Dharmawan, musisi & Art Director Jatiluhur Jazz Festival; Shanty Nurpatria, Direktur Sales & Pengembangan Bisnis PT. Citra Media Nusa Purnama, saat ketemu awak media Kamis (21/11) di Jakarta.

Urbannews Musik | Music tourism (pariwisata musik) saat ini semakin trend di dunia, karena ini bagian dari new tourism (pariwisata baru) untuk menggaet wisatawan. Bisa dibilang ini inovasi atas kejumuan pariwisata lawas yang salah satu cirinya adalah mass tourism. New tourism bersifat personal, terutama wisatawan berusia muda, yang mencari wisata sesuai dengan hobi atau kesukaannya.

Secara sederhana, wisata musik dapat diartikan berpergian ke suatu tempat dengan tujuan dan atau alasan musik. Biasanya, mereka mendatangi festival dan konser musik, atau mengunjungi tempat bersejarah seperti Abbey Road, hingga ke makam para musisi legendaris seperti John Lennon atau Jim Morrison. Melahirlah berbagai bentuk wisata baru, seperti wisata musik misalnya, sangat di perlukan di Indonesia.

IMG_20191122_083155-633x587

Jasa Tirta ll selaku BUMN pengelola Sumber Daya Air (SDA), khususnya Bendungan Ir. H. Djuanda atau dikenal dengan Waduk Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menginisiasi lahirnya pertunjukan musik bertajuk “The 1st International Jatiluhur Jazz Festival 2019” selama dua hari yaitu Sabtu, 30 November dan Minggu, 1 Desember 2019 mulai pukul 16.00 WIB.

Festival Jazz untuk pertama kalinya digelar yang didukung BUMN serta Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Barat ini, akan mengkolaborasikan musik ragam genre dengan sentuhan jazz dari artis-musisi lokal, nasional juga intemational. Dan, perhelatan ini diadakan intinya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara sekaligus memberikan sarana ekspresi budaya juga hiburan bagi masyarakat.

IMG-20191121-WA0133-612x408

“The 1st International Jatiluhur Jazz Festival 2019 merupakan program music tourism Jasa Tirta ll dalam mempromosikan pariwisata sekaligus mengajak warga masyarakat terlibat memelihara Waduk Jatiluhur sebagai aset negara lebih bermanfaat demi penikatan ekonomi kerakyatan. Saya berharap panggung alam di Jatiluhur ini menjadi destinasi baru, khususnya musik & budaya,” pungkas Direktur Utama PJT II, U. Saefudin Noer, Kamis (21/11) di Jakarta.

U. Saefudin Noer menambahkan, Waduk yang berusia 52 tahun telah berubah dari yang penuh gulma menjadi perairan eksotis dan penuh manfaat sehingga senantiasa terjaga fungsi fungsi teknis waduk untuk ketahanan air Nasional. Untuk itu, gelaran jazz festival tahun pertama ini mengambil tema Green, Water and Life, menjadi bagian kampanye untuk menjaga lingkungan dan air bagi kehidupan.

Deretan artis-musisi yang siap tampil di The 1st International Jatiluhur Jazz Festival 2019 nanti, antara lain; Dwiki Dharmawan Worid Peace Project feat Steve Thomton, Kamal Musallam dan lezy, Syaharani & Queenfireworks, Java Jive, Mus Mujiono, Krakatau, 57kustik, Moccondoss 40, Selaawi Ethnic Ensemble, Saratuspersen Band, Ermy Kullit, Indro Hardjodikoro feat Kayla Dias, Farabi Big Band feat Ita Pumamasari, Idea Percussion, Uban Project, Marcell, Via Vallen dan tak ketinggalan Zakia Gotik.

IMG-20191121-WA0132-612x408

Dwiki Dharmawan yang di dampuk sebagai Art Director “The 1st International Jatiluhur Jazz Festival 2019’, mengatakan, kata jazz dalam event ini sebagai akar atau rumah bagi kolaboratif antar ragam musik. “Kami akan menyuguhkan musik jazz dari straight ahead sampai funk dan tak lupa memberi ruang bagi ekspresi musik berbasis tradisional. Termasuk, kehadiran Via Vallen dan Zakia Gotik di genre dangdut akan tampil beda untuk pertama kalinya di event ini,” pungkas Dwiki.

Dwiki menambahkan, ada 3 panggung yang di siapkan dalan festival nanti. Selain itu, dilengkapi pula kegiatan performing art seperti tarian dan musik tradisi khas Jawa Barat, Bazaar yang menyuguhkan ragam kuliner dan pernakpernik dari UMKM setempat. Lokasinya festivalnya sendiri akan digelar di kawasan Pelabuhan Biru yang memberikan suasan alam ditepi Waduk dengan semilir angin disore hari, dan malamnya akan ditemani pemandangan penggunungan yang indah serta Morning Glory sebagai icon Waduk Jatiluhur.

Bagi yang ingin menikmati keseruan “The 1st International Jatiluhur Jazz Festival 2019, tiket sudah bisa dibeli di Loket.com dan GoTix, dengan pilihan kategori GREEN seharga Rp. 125.000 per-hari (regular); kategori WATER senilai Rp. 150.000,per all event, dan tiket LIFE khusus untuk pelajar dan mahasiswa senilai Rp. 100.000 per all event. Untuk informasi mengenai jadwal dan keseluruhan acara dapat diperoleh lewat @jatiluhurjazz dan web; jatiluhurjazz.com.

Kehadiran event The 1St lntemational Jatiluhur Jazz Festival 2019, selain memperkenalkan Waduk Jatiluhur sebagai landscape ketahan air dan energi, pusat pariwisata baru dengan keindahan alamnya, juga sangatlah berguna menjadi pemantik dalam mempromosikan potensi ekonomi lokal. “Kegiatan ini sangat diharapkan memberikan kontribusi peningkatan pendapat dan dampak positif bagi roda perekonomian pedesaan yang berada disekitar Waduk Jatiluhur lewat sektor pariwisata,” ujar Ferry Andrianto, Kepala Bagian Humas Kementerian BUMN.|Edo (Foto Dudut)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *