Urbannews | Penyelenggaraan hari kedua Synchronize Fest telah selesai dengan sukses. Antusiasme penonton kembali mengalir, terlihat dari meningkatnya keramaian di area festival sejak gerbang dibuka pukul 13.30 WIB.
Di dua jam pertama, beberapa nama besar tampil untuk menyambut pengunjung yang siap berpesta sepanjang hari. Di antaranya adalah Sal Priadi dan Fourtwnty di District Stage, The Adams di Dynamic Stage, serta Ziva Magnolya di Forest Stage.
Pertunjukan spesial hari Sabtu (5/10) dimulai dengan “Lagu Anak Masa ke Masa.” Di Dynamic Stage, kenangan masa kecil lintas generasi menjadi sajian utama, memberikan pengingat manis akan memori indah yang telah berlalu. Para kolaborator seperti Chicha Koeswoyo, Deredia, Mocca, Enno Lerian, Joshua Suherman, Tasya Kamila, Tina Toon, Melisa “Abang Tukang Baso”, Dhea Ananda & Leony VH, serta Ria Enes & Suzan berperan dalam menghidupkan kembali memori tersebut. Puncak pertunjukan ini adalah kehadiran legenda, Titiek Puspa, yang ditemani mantan penyanyi cilik Saskia & Geofanny untuk menyanyikan lagu “Menabung.”
Di sore hari, perhatian penonton beralih kepada para belia. The Bandells, Duo Moby Sade, dan Funeruuu tampil perdana di Synchronize Fest, mencuri perhatian dengan penampilan energik mereka. Area XYZ Stage dipenuhi pengunjung yang menikmati penampilan solid kuartet reggae dub, Rub Of Rub. Panggung melingkar ini dipenuhi penonton dari berbagai sisi, bergoyang bersama sejak awal hingga akhir pertunjukan.
Keriangan berlanjut setelah matahari terbenam. Hindia, Rumahsakit, dan WSATCC DJ Set menghibur penonton dengan aksi terbaik mereka. Di Panggung Getar, Munhajat, unit orkes asal Bogor, menampilkan set yang penuh canda tawa, bahkan membagikan lusinan bola plastik yang bertebangan.
Di District Stage, ribuan penonton memadati area untuk menyaksikan pertunjukan spesial “Rock Opera Ken Arok: Harry Roesli.” Kolaborator yang terlibat mencakup Arie Kriting, Candil, Dira Sugandi, Fauzan Lubis, Indra Lesmana, Isyana Sarasvati, Oslo Ibrahim, Sal Priadi, Soleh Solihun, Sri Hanuraga, Teater Mainmonolog, dan sosok senior Hari Pochang. Pertunjukan ini, digarap oleh Edy Khemod dan Gerald Situmorang, membahas tema politik, sosial, dan ekonomi. Ini menunjukkan bagaimana karya-karya mendiang Harry Roesli tetap bersinar, setelah sebelumnya dipentaskan pada tahun 1977 dan 1991. Terima kasih kepada Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbudristek RI yang telah mendukung sepenuhnya pertunjukan ini.
Hiruk-pikuk Synchronize Fest tidak hanya terjadi di panggung besar. Gigs Stage, yang terletak setelah pintu masuk, juga memiliki pesonanya sendiri dengan penampilan dari Black Horses (Jakarta), Rimba (Jakarta), High Therapy (Jakarta), Dazzle (Malang), Megatruh Soundsystem (Yogyakarta), dan Misanthropy Club (Padang Panjang).
Sidney Mohede, penyanyi rohani Kristen, turut meramaikan Synchronize Fest 2024 dengan lagu-lagu pujian yang dibawakannya dengan tenang, menyapa penonton dari bibir panggung.
Seperti biasa, Synchronize Fest menghadirkan kejutan di setiap harinya. Di hari kedua (5/10), penonton menyaksikan kembalinya vokalis The Changcuters, Tria, setelah menjalani masa pemulihan. “Guys, terima kasih banyak. Senang bisa kembali di hadapan kalian semua. Terima kasih Synchronize!” ujar Tria sebelum tampil dengan lagu “I Love U Bibeh.”
Dari pukul 21.00 hingga 23.00, dua pertunjukan spesial digelar di XYZ Stage: R.E.M Rien Djamain, Ermy Kullit, & Margie Segers: “Api Asmara” dan “Sir Dandy Menyanyikan Lagu Teman-Teman.” Pertunjukan pertama berlangsung syahdu, sementara yang kedua dipenuhi canda tawa berkat aksi Sir Dandy dan Soleh Solihun.
Penampilan Koil yang unik dengan konsep “Koil Killer Koplo” juga memikat penonton. Mereka mengaransemen beberapa lagu menjadi koplo dan menggandeng dua biduan dari Bandung, juga berkolaborasi dengan Yoga Sundana Perkasa dari Orkes PHB.
Malam makin larut, namun musik tetap menggema. Hari kedua Synchronize Festival 2024 ditutup oleh Barakatak, Whisnu Santika, dan Krowbar, yang membawakan set “Galaksi Rima Sakti.” Penonton terus berpesta hingga akhir. Secara keseluruhan, hari kedua festival berakhir dengan berbagai memori manis yang diharapkan dapat bertahan lama di ingatan penonton.
Hari Minggu (6/10) adalah hari terakhir Synchronize Festival 2024, dengan penampilan dari Cokelat, Jason Ranti, Tohpati dan Sheila Majid, Ali, Pandai Besi, Koes Barat, The Cottons, Bagi Rapot Sambil Karaoke, Asbun: Asal Bunyi (Texpack, Rrag, Swellow), RAN, serta pertunjukan spesial Sricandy (Lyodra, Tiara Andini, Ziva Magnolya, Mahalini, Keisya Levronka), Potlot Jam, hingga Inbox SCTV Live. Semua kategori tiket telah terjual habis.
dhn7bb
Malam makin larut, namun musik tetap menggema