Keceriaan Hari Pertama Synchronize Festival 2024: Musik, Kolaborasi, dan Nostalgia

Music23 Dilihat

Urbannews | Hari pertama Synchronize Festival 2024 berlangsung meriah dan penuh keceriaan. Sejak matahari bersinar cerah di atas kepala, semangat ribuan penonton terlihat jelas saat mereka antusias memadati setiap panggung yang ada di area festival.

Tepat pukul 15.15 WIB, Dynamic Stage, panggung terbesar di festival, dibuka oleh MALIQ & D’Essentials dengan lagu “Semesta.” Awalan yang menyenangkan ini seakan menjadi pertanda bahwa hari akan dipenuhi dengan kegembiraan.

Tak lama setelah itu, suara amplifier di setiap panggung mulai menggema. Selain MALIQ, beberapa nama yang mendapat kesempatan untuk tampil di hari pertama antara lain Nadhif Basalamah di District Stage, Rebellion Rose di Forest Stage, Jumat Gombrong di XYZ Stage, Starrducc di Gigs Stage, dan Orkes Hamba Allah yang membuka Panggung Getar, hasil kolaborasi antara Synchronize Festival dan Kobra Musik.

Puncak keramaian sore itu terlihat di District Stage, saat Juicy Luicy tampil bersama kolaboratornya, Adrian Khalif. Deretan hit seperti “Terlalu Tinggi,” “Tanpa Tergesa,” dan “Sialan” dinyanyikan dengan lantang, diiringi suara penonton yang tak henti-hentinya menyanyi bersama.

Di sisi lain, aksi kolaborasi yang menarik perhatian terjadi saat .Feast mengundang trio produser Laleilmanino untuk tampil di lagu “Arteri.” Panggung Saykoji juga ramai ketika rapper tersebut memperkenalkan Team Tomodachi (Laze, Ramengvrl, Basboi, Young Lex, YB, Davidbeatt) sebagai kolaboratornya.

Malam semakin mendekat, tetapi hiruk-pikuk musik tetap menjadi sajian utama. Pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas, seperti sesi meet and greet di booth Demajors, aktivitas kecantikan di Salon & Barkaraoke, serta area Oleng Upuk bagi mereka yang ingin berdansa dengan alunan musik dari DJ dan Selector. Suasana food court juga lebih menarik, kini berada dekat danau.

Kembali ke District Stage, penonton berbondong-bondong untuk menyaksikan pertunjukan spesial Nike Ardilla Live Bersama. Kejutan hadir saat sosok Nike Ardilla “hidup kembali” dalam bentuk metahuman, hasil kerja sama tim Synchronize Festival dengan rumah kreatif bujukrayu. Dalam pertunjukan ini, Nike Ardilla menyanyikan “Seberkas Sinar” dan “Bintang Kehidupan,” berkolaborasi dengan Danilla, Tantri “Kotak,” Bonita, Putri Ariani, dan Fanny Soegi.

Di waktu yang bersamaan, dua nama yang sering “berseteru” di linimasa X, The Kick dan The Jeblogs, menggunakan XYZ Stage sebagai arena untuk bertarung. Keduanya bergantian tampil, memanaskan penonton yang sudah menanti untuk bernyanyi bersama dan crowdsurfing. Keramaian juga terlihat dalam aksi Guyon Waton di District Stage dan Tipe-X di Forest Stage.

Salah satu highlight di hari pertama adalah pertunjukan Erwin Gutawa Orchestra: Badai Pasti Berlalu. Megahnya orkestra yang dipimpin oleh maestro Erwin Gutawa, bersanding dengan lagu-lagu monumental dari album Badai Pasti Berlalu (1977), menciptakan kombinasi yang sempurna. Para kolaborator seperti Bilal Indrajaya, Danilla, Isyana Sarasvati, Afgan, serta legenda Fariz RM dan Berlian Hutauruk memberikan nuansa magis dalam pertunjukan ini.

Semangat “Together Bersama” yang diusung oleh Synchronize Festival 2024 juga terlihat dari kehadiran musisi internasional yang mengekspresikan narasi Indonesia. Di hari pertama, Arrington De Dionyso & Singo Sembrono (Amerika Serikat – Indonesia) serta AK//47, pionir grindcore asal Semarang, tampil memukau.

Pertunjukan spesial terakhir di hari pertama adalah tribut untuk Benyamin Sueb berjudul Brang Breng Brong: Benyamin Bikin Ketributan. Tema nostalgia menjadi inti dari pertunjukan ini, dengan instalasi panggung yang menarik perhatian. Lagu-lagu milik Benyamin Sueb dibawakan dengan gaya baru berkat kolaborator yang terlibat.

Sebagai penutup hari pertama, Bondan Prakoso dan Fade2Black, setelah 11 tahun vakum, kembali tampil di panggung yang sama. Ekspresi bahagia penonton menunjukkan betapa pentingnya karya keduanya dalam fase kehidupan mereka. Penampilan mereka juga bertepatan dengan perayaan 20 tahun perjalanan musik mereka di Indonesia.

Di XYZ Stage, Timnas Jatiwangi (Talawengkar, Mother Bank, Lair) mengakhiri keseruan dengan membawakan karya Lair, “Kiser Remang Utara,” yang menjadi soundtrack untuk Synchronize Festival 2024. Sebuah penutup yang sempurna untuk hari yang penuh keseruan.

Keseruan Synchronize Festival 2024 masih berlanjut hingga hari Minggu (6 Oktober), dan semua tiket telah terjual habis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed