Fourtwnty, Group Musik Folk Asli Indonesia Rilis Dua Single Sekaligus!

Music645 Dilihat

image

UrbannewsID Musik | Pernah mendengar ungkapan: “berkarya untuk melayani, bukan dilayani?”  Kalau belum, baiklah saya jelaskan. Manusia, apapun profesi yang dijalani, sejatinya adalah pelayan. Yakni, menjadi pelayan atas orang lain. Misal, seorang presiden atau pejabat lainnya [seharusnya] adalah pelayan rakyat, pemuka agama atau rohaniwan adalah pelayan umat atau jemaatnya. Artinya, kita harus ‘menjadi’ pandai menempatkan diri untuk bisa dicintai bukan karena posisi, tapi karena apa yang kita lakukan memang bisa memuaskan dan membahagiakan orang lain. Lantas bagaimana dengan musisi?

Musisi, apapun genrenya, ya sejatinya menciptakan lagu untuk melayani pendengarnya, pecintanya, atau pun penikmatnya. Pendengar yang sedang galau, pecinta yang sedang marah, maupun penikmat yang sedang jatuh cinta sekalipun. Lewat lirik lagu yang dinyanyikannya, mereka –para musisi itu bisa menjadi wakil untuk menyuarakan semua yang dirasa. Lirik yang konon diciptakan karena pengalaman penciptanya, selalu mengacu kepada pengalaman emosional yang kira-kira juga dialami oleh pendengarnya. Siapapun itu dan berapapun usianya.

Ungkapan ‘berkarya untuk melayani, bukan dilayani’ punya pesan yang amat kuat. Bukan sekadar berkarya dalam menciptakan materi lagu atau komposisi, tapi juga meletakkan pesan untuk disampaikan dengan jelas. Musti diingat, sebagus apapun karya lagu yang kita ciptakan tidak memiliki arti apa-apa, jika tidak mendapat apresiasi atau bahkan lebih miris lagi ditengok sama sekali. Sayang, karya ini akhirnya ada diruangnya sendiri, tidak kemana-kemana dan juga tidak dimana-mana. Karya ini hanya menjadi kumpulan catatan lagu, layaknya sebuah buku dairy setelah dibuat dan dilagukan kemudian ditutup kembali.

Beruntunglah mereka [baca: musisi] yang memiliki talenta berkata-kata untuk mengungkap dan menyampaikan suatu pesan kepada manusia lain, baik itu komunitas atau lingkungan apapun. Seperti yang dilakukan Fourtwnty, group band yang diawaki Ari Lesmana, Nuwi, dan Roots [personil dibelakang layar], sangat mengerti apa itu society [masyarakat pendengar red:]. Setelah meluncurkan mini album ‘Setengah Dulu’ [2014], full album “Lelaku” [2015] yang menjadi salah satu album folk yang sangat disukai masyarakat, kemudian lagunya “Zona Nyaman” menjadi OST’ film “Filosofi Kopi 2: Ben & Jody” [2017], mereka tidak mau berleha-leha menikmati kepopulerannya.

Fourtwnty, group musik bentukan Roby Satria [Roby Geisha]. Hari ini, Jumat [20/4/2018] sore, tepat dihari ulang tahunnya yang ke-18, yang digelar di Taman Kajoe, Cilandak Jakarta, bersama para fans setianya, Fourtwnty mengumumkan album ketiganya yang diberi judul ‘Ego & Fungsi Otak, sebagai ucapan terima kasih mereka kepada society yang telah setia dalam mendukung keberadaannya. Album yang dipersiapkan kurang lebih satu tahun ini, berisikan 7 (tujuh) lagu yang menceritakan tentang diri sendiri. Lewat tembang ‘Kita Pasti Tua’ yang dirilis spesial melalui Youtube dan lagu ‘Kusut’ di radio-radio lebih dulu, menjadi kado terindah bagi society [masyarakat penggemarnya].

Ari, pemilik suara sengau yang menjadi cirinya mengatakan, tidak ada sesuatu alasan apa-apa untuk peluncuran dua single sekaligus. Dengan cara ini, fourtwnty hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua society yang telah memberi banyak arti sekaligus enerji dalam indutri musik. Album yang dikerjasamakan dengan ‘Kolase’ sebagai partner ini, bertujuan agar society bisa terlibat dan punya rasa memiliki terhadap album yang telah lama dinanti ini. “Kita memang mengajak dan melibatkan society yang kita anggap sebagai keluarga dalam penggarapan album ini. Mereka sangat setia menunggu karya yang disuguhkan Fourtwnty Music, terbukti sudah 898 orang yang pre-order cd album ini, dan juga spesial boxset yang kami tawarkan,” tukas Roby Geisha, menutup perbincangan.|Edo (Foto Istimewa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *