UrbannewsID Musik | Kompetisi band-band musik keras dalam negeri diajang ‘Wacken Metal Battle Indonesia’ (WMBI), yang digelar oleh DCDC (www.djarumcoklat.com) –wadah kreatifitas bagi musisi independen— bekerjasama dengan ATAP Promotions dan The Metal Rebels dari Swedia. Akhirnya menobatkan ‘Down For Life’, band metal asal Solo ini sebagai jawara, dan merebut tiket manggung di Wacken Open Air (W:O:A) Jerman, pada 1-4 Agustus mendatang.
Down For Life yang digawangi Stephanus Adjie (vokal), Ahmad “Jojo” Ashar (bass), Rio Baskara (gitar), Isa Mahendrajati (gitar), dan M. Abdoel Latief (drum) di panggung WMBI 2018. Telah mencuri perhatian para juri dan juga semua fans metal, lewat aksi panggungnya yang memukau, ditambah kolaborasi instrumen metal dengan sampling gamelan Jawa, serta pakaian batik lusuh bermotif parang, yang seolah mengingatkan kita dengan Rob Zombie namun versi Jawa.
Untuk mencapai puncak mewakili di panggung internasional, perjuangan Down For Life tidaklah mudah. Saat proses penjaringan awal pun, mereka harus menyisihkan sekitar 322 band dari 72 kota. Kemudian, berlanjut menggeser 9 band lainnya yakni Monoserus (Pekanbaru), Bersimbah Darah (Bali), Karat (Malang), Angel of Death (Sukabumi), Humiliation (Bandung), Valerian (Surabaya), Dead Vertical (Jakarta), Trojan (Bali), dan Kaluman (Bandung).
Down For Life yang sukses membakar adrenalin penonton lewat salah satu lagunya Pesta Partai Barbar. Sang vokalis Stephanus Adjie, berujar, “Ketika ikut WMBI dan masuk final, terberat kami dalam berkompetisi yaitu melawan diri kami sendiri, melawan ego sebagai band, serta melawan rasa takut kalah dari band lainnya. Dan, bersyukur akhirnya kami berhasil melawan rasa takut itu, kemudian memenangkan kompetisi.”
Uwie Fitriani, perwakilan ATAP Promotions, yang di dampangi para juri yakni Dadan Ruskandar (Manajemen Burgerkill), Samack (Jurnalis Musik Senior), John Resborn (The Metal Rebel) dan Sascha Jahn (Metal-Rebel Headquarter, Jerman), menuturkan, Down For Life terpilih menjadi jawara WMBI 2018 karena memiliki kualitas yang mumpuni, baik dari sisi musikalitas dan juga keberaniannya membawa budaya lokal ke atas panggung.
“Kalau membicarakan penampilan band, mereka ini yang kami rasa paling siap. Mulai dari kemampuan, persiapan dan penampilan di panggung, saat tampil di final kemarin mereka juga membawa unsur budaya dalam musik juga kompak menggunakan batik. Kami percaya bahwa Down For Life, akan bisa memberikan penampilan yang baik, unik dan menyebarkan spirit positif di kancah nasional maupun internasional,” tambah Uwie.
Down For Life mulai mempersiapkan diri untuk tampil di W:O:A Jerman. Nantinya, mereka akan menghibur pecinta musik metal dari seluruh penjuru dunia di dua panggung yang disediakan yaitu W:E:T Stage dan Headbangers Stage. Untuk tahun ini, dua panggung di dalam tenda dome itu akan semakin diperbesar dengan luas area 6.350 meter persegi yang mampu menampung ribuan orang di dalamnya.
Di W:O:A nanti, mereka berencana akan membawakan empat lagu andalan diantaranya Pesta Partai Barbar dan One Town One Crown. Di negeri Bavaria ini, mereka juga akan bersaing dengan puluhan band finalis Wacken Metal Battle dari berbagai negara untuk memperebutkan peringkat Top 5. Harapan tinggi juga diutarakan Uwie, aksi Down For Life di W:O:A nanti mampu memicu kreativitas para insan musik cadas di Tanah Air.
Perlu diketahui, ini adalah kali kedua Indonesia mengirimkan wakilnya ke ajang W:O:A. Tahun lalu, DCDC memberikan tiket kepada Beside Band asal Bandung sebagai band pemenang WMBI 2017, yang juga berhasil menyisihkan ratusan band metal di Indonesia. Dengan adanya ajang ini, DCDC juga berharap, semoga dapat melebarkan ruang kreasi bagi karier musik metal yang sempat meredup.|Edo