Diskusi Kebudayaan; Indonesia, Di Persimpangan Sejarah

Art & Culture1162 Dilihat

Urbannews | Ada rasa keprihatinan yang mendalam menyeruak dari sebuah Diskusi Kebudayaan dengan tema “Indonesia, Di Persimpangan Sejarah” yang berlangsung di Warung Apresiasi (Wapres) Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2023).

Diskusi yang menghadirkan penyair Isti Nugroho, Budayawan Dr. Zastrouw Al Ngatawi, dengan moderator Penyair Amin Kamil, berserta tamu undangan, nampak mereka masih menjaga kewarasannya ditengah suasana sakit sebagian warga bangsa dalam menghadapi segala persoalan kehidupan sosiaI-politik-kultural di negeri kita, Indonesia.

Bagaimana tidak. Saat ini berbagai sektor kehidupan di Indonesia terkesan carut-marut. Anak-anak muda tidak memahami sejarah, sementara tidak ada tokoh yang bisa dijadikan contoh. Falsafah politik sekarang, yang benar belum tentu menang, yang salah belum tentu kalah. Cilakanya, ini akan memumculkan potensi merusak dan membusukkan tata hubungan sosial kultural masyarakat Indonesia yang sudah susah payah dibangun oleh leluhur kita bersama.

Melihat realitas tersebut, menurut Isti Nugroho, Indonesia sekarang bukan lagi berada di persimpangan sejarah, tetapi sudah berada dalam lika-liku sejarah. Persimpangan sejarah itu sudah terjadi saat sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan, sampai tahun 1965.

“Waktu tahun 65, Indonesia berada di persimpangan. Apakah Indonesia mau ke kiri atau ke kanan. Akhirnya Indonesia berkiblat ke Barat. Yang dulu dikatakan oleh Soekarno go to hell with your aid, bantuan itu akhirnya diterima oleh Soeharto, sampai bantuan itu menjatuhkannya sendiri,” kata Isti Nugroho.

Sekarang, narasi-narasi yang disampaikan oleh tokoh politik, terutama oleh Capres dan Cawapres menjelang Pemilu 2024 ini, tidak memberi gagasan yang kuat bagi kemajuan Indonesia ke depan.

“Seperti janji pasangan Pranowo – Gibran yang akan memberikan makan siang gratis, dengan anggaran 450 triliun. Lha untuk apa? Apa yang akan dihasilkan dengan makan siang berbiaya 450 triliun itu? Orang di luar sudah bicara gagasan untuk kemajuan peradaban dunia, di sini masih bicara untuk memberi makan! Lho soal memberi makan itu kan bukan gagasan yang luar biasa!”, papar Isti Nugroho.

Dr. Zastrouw Al Ngatawi melihat, generasi muda saat ini tidak memahami sejarah. Anak-anak muda tidak tertarik bila diajak bicara sejarah. Mereka lebih tertarik berbicara hal-hal yang terkait materi.

“Anak-anak muda sekarang seperti menghilang. Padahal bukan menghilang, tetapi kita yang tidak bisa menemukan cara berkomukasi dengan mereka,” kata Al Zastrouw.

Menurut mantan asisten pribadi Presiden Abdurrahman Wahid itu, orangtua terlalu takut anaknya hanyut dalam budaya liberal, sehingga lalu dibuatlah tembok-tembok tebal untuk menghalangi, seperti Syariat Islam, UU pornografi, dan lain-lain. Tetapi setebal apapun tembok yang dibuat, tetap saja bisa jebol.

“Lebih baik kita meningkatkan imunisasi kurtural bukan dengan melarang. Tembok setinggi apapun akan jebol. Daripada capek-capek bikin tembok, kenapa anak-anak tidak kita ajarin saja berenang, supaya lebih kreatif. Kalau dia bisa berenang kan bisa menyelamatkan diri,” kata Al Zastrouw.

Zastrouw juga bingung apakah sejarah masih relevan dengan anak muda sekarang atau tidak. Karena pendidikan sekarang lebih ke arah kognitif (pemikiran). Orang belajar agama hanya jadi  ilmu pengetahuan.

“Pendidikan sekarang lebih mengarah ke kognitif (pemikiran). Anak-anak sekarang lebih banyak disuruh menghapal, belajar sangat banyak. Jangan-jangan anak-anak stunting bukan karena kurang gizi, tapi karena kebanyakan bawa buku,” katanya.

Diskusi tentang kebudayaan selalu menarik, bagi saya ini merupakan suatu peziarahan mentalitas masing-masing pribadi sebagai individu. Dapat diandaikan, baru saja kaki melangkah, mereka yang terlibat dalam diskusi sudah akan diajak berselancar memasuki suasana tukar pikiran dalam dialektika yang hangat dalam membedah topik diskusi. Terlebih lagi, kalau diskusi tersebut  menyentuh berbagai dimensi yang mengorelasikan makna kebudayaan dalam berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat.

Namun, tidak bisa dipungkiri, dalam dinamika perjalanan waktu, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kebudayaan seperti perilaku, kesenian, dan logika berpikir saat ini mulai terreduksi. Seperti perilaku anak-anak yang tidak mengenal bahasa ibunya sendiri, kesenian yang inginnya berinovasi tetapi kebablasan, juga logika berpikir yang cenderung instan atau berpikir praktis.

Apabila ditelisik lebih jauh, manusia dalam hidup kesehariannya tidak akan mungkin lepas dari pola hidup kebudayaan, karena manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Manusia hidup karena adanya kebudayaan. Sementara itu, kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau merawat juga menghidupkan kebudayaan, dan bukan malahan merusak sendi-sendi kehidupan yang termuat dalam norma kebudayaan tersebut.

Menyimak dialog kebudayaan kemarin yang melahirkan perspektif wujud kebudayaan sebagai suatu kompleksitas dari ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, regulasi, atau aturan-aturan yang diberlakukan di masyarakat maupun para pemangku pemerintahan yang lebih baik. Rasanya sangat sayang jika tidak diwujudkan sebuah rumusan dari mufakat budaya, untuk disampaikan sebagai amanat budaya.

Menurut Zastrouw Al-Ngatawi, sekecil (riak) apapun ide dari temu pikir hari ini wajib untuk disampaikan. “Strategi kebudayaan yang tepat sekarang ini adalah vaksinasi kebudayaan, Tersebab bisa meningkatkan imuniasi dari virus kebudauaan itu sendiri. Kita yang harus melakukannya. Kalau melalui pemerintah pasti tidak bisa, wong bukan proyek.” pungkasnya.

/Foto: Dok.Dsp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

190 komentar

  1. Seeing how much work you put into it was really impressive. But even though the phrasing is elegant and the layout inviting, it seems like you are having trouble with it. My belief is that you ought to try sending the following article. If you don’t protect this hike, I will definitely come back for more of the same.

  2. Hey there! I know this is kinda off topic but I’d figured I’d ask. Would you be interested in trading links or maybe guest authoring a blog post or vice-versa? My blog discusses a lot of the same topics as yours and I believe we could greatly benefit from each other. If you are interested feel free to shoot me an e-mail. I look forward to hearing from you! Wonderful blog by the way!
    https://tinyurl.com/SquirtCamweb

  3. This is the right site for anyone who wishes to understand this topic. You understand a whole lot its almost hard to argue with you (not that I personally will need to…HaHa). You certainly put a fresh spin on a topic that’s been discussed for years. Great stuff, just wonderful!
    cloudbet recenze