Urbannews Musik | Bermusiklah sebebas-bebasnya. Sebebas membuncahkan rasa amarah, ke-rianggembiraan, juga kesedihan pastinya. Bermusik memang ada kebebasan untuk berkreasi seluas-luasnya. Tentunya setiap karya musik satu dengan lainnya memiliki gagasan yang berbeda. Gagasan yang lahir dari latar belakang pengaruh banyak faktor: waktu, pengetahuan, juga pengalaman.
Penting bagi kita sebagai penikmat musik untuk memahami konteks yang dihadirkan dalam musik, agar kita tak terjebak dalam ranah hiburan saja. Seperti gagasan Adnil, seorang gitaris session menyampaikan single solo bertajuk “Sumarah” untuk para pendengarnya. Adnil dalam singlenya ini, bukan cuma menunjukan kepiawaiannya bermain gitar saja, tapi juga dia bernyanyi.
Dipanggung musik, Adnil bukanlah orang yang baru menetas. Ia pernah menjadi bagian pencatat sejarah kehadiran Base Jam sebelum ia meninggalkan band ini pada tahun 1999. Membentuk band EVO tahun 2000-an bersama Didit Saad (gitar), Edwin Prast (bass), Ronald (drum), Angga (kibor), dan Elda (vokal). Dan, menjalani karier sebagai gitaris session dari band penggung Bunga Citra Lestari (BCL) sejak tahun 2010.
Kini, Adnil sebisa mungkin keluar dari zona pop yang selama 10 tahun terakhir melekat dalam dirinya. Adnil berusaha mencoba mengembalikan posisi sebagai gitaris yang lekat dengan stigma musik rock. Tidaklah heran di single Sumarah, dia menumpahkan enerjinya dengan sayatan gitar berdistorsi, dentuman bass kuat menggelegar serta pukulan drum yang menderu. Dan, Adnil pun mengeksekusi komposisi singlenya dengan baik part-to-partnya.
“Sumarah” dilepas pada 20 Juni 2020 tepat pukul 20.00 WIB di akun Instagram milik pribadinya, @adnilfaisal, tepat di era baru kehidupan di tengah pandemi COVID-19 yang belum jinak. Adnil mengajak semua pihak untuk bangkit dan melanjutkan hidup. Bukan berdiam diri dan meratapi kondisi saat ini. “Sesusah apa pun keadaan atau pekerjaan, bila dijalani dengan nikmat, akan terasa lebih mudah,” pungkas Adnil.
Tanpa mengurangi rasa hormat, dan juga mengendorkan semangat berkarya Adnil lewat bermusik yang sebebas-bebasnya serta seluas-luasnya di single Sumarah. Setelah mendengarkan secara seksama dalam tempo cukup lama, karena di ulang lagi dan lagi, kok rasa-rasanya seperti ada yang hilang enerji rocknya. Mengutip pernyataan wartawan senior sekaligus pemerhati musik Denny Mr dilaman fb-nya, aransemen musiknya bertenaga, tapi teknik menyanyi Adnil masih nge-pop.
Rasa-rasanya sekali lagi. Betul seperti yang diucapkan Denny mr selanjutnya; ini bukan salah atau benar, bukan pula boleh atau tidak. Tapi semata-mata soal pilihan, mau kemana nanti proyek solo ini diarahkan. Musiknya sih cukup galak, nyanyinya rada sopan. Padahal, pilihan soundnya gak basi dengan lirik sedikit bermetafora. Selamat Adnil!
/e20