Urbannews | Ketika kabar kembalinya perayaan musik tahunan bertajuk Synchronize Festival yang menggemakan tema “Lokal Lebih Vokal” kali ini, akan dilangsungkan pada 7, 8, 9 Oktober 2022 di tempat seperti biasa, Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Utara. Dan, dari deretan para penampil diumumkan bakal ada grup garage rock legendaris Dara Puspita untuk pertama kalinya tampil dengan personel lengkap setelah 50 tahun berpisah.
Ditambah lagi, Kuartet yang rata-rata usianya kepala 7 (tujuh), yakni Titiek A. R., Lies A. R., Titik Hamzah, dan Susy Nander akan tampil bersama musisi-musisi perempuan muda yang hebat jaman kiwari seperti Fleur!, Endah Widiastuti, Bonita, NonaRia, The Dare, MMS (Mela, Mar Sari) dan Rika Putrianjani, sontak saya pun menyambut dengan riang gembira.
Jika ada pertanyaan kenapa Dara Puspita yang lu tunggu sih bang di Synchronize?. Pertanyaannya dibalik, band apakah yang paling populer di Indonesia pada medio akhir 1960-an? Maka Dara Puspita adalah jawabannya. Dara Puspita juga dianggap sebagai grup band perempuan pertama yang mampu mendulang kesuksesan luar biasa di industri musik Indonesia.
Grup band perempuan asal Surabaya ini adalah nama penting bila membahas sejarah musik Indonesia. Lebih mengagumkannya lagi, band ini pernah melakukan tur Eropa dan mencoba menembus industri musik global pada tahun 1968-1971. Di Eropa, Dara Puspita menggelar lebih dari 250 pertunjukan!
Nama Dara Puspita harum di Eropa kala itu. Tiap konsernya selalu pecah. Sampai-sampai mereka mendapat kesempatan rekaman di London, di studio yang sama dengan yang digunakan The Beatles rekaman. Dara Puspita adalah simbol gairah masa muda yang penuh dengan kreativitas, percaya diri, serta kebebasan.
Sayangnya, pada 1970, band ini pecah dan para personelnya tak pernah bersama-sama lagi dalam satu panggung, sampai pada akhirnya Synchronize Festival membuat panggung reuni Dara Puspita pada 8 Oktober 2022. Ini adalah sejarah, setelah 52 tahun bubar grup ini kembali naik panggung bersama-sama lagi.
Melanjutkan keseruan di hari pertama, ketika Saya menginjakan kaki di Synchronize Fest 2022 hari kedua, terasa kian semarak. Sejak siang, para penonton telah padat dan tampak tak sabar untuk menyaksikan penampilan dari para musisi yang menjadi pengisi acara di hari tersebut. Dan, para penonton yang telah memasuki area memenuhi panggung-panggung yang ada.
Di panggung Lake Stage, penonton dihibur oleh penampilan dari Sentimental Moods, The Rain, Java Jive, Potret, Burgerkill, Denny Caknan, dan Dipha Barus bersama Bahana Bintang. Beranjak ke Forest Stage, SIVIA, Sore, Soulfood, Mocca, Silampukau, Gangga, hingga Radja tampil di sana. Manjakani, The Couch Club, The Dare, Swellow, Tabraklari, Herman Barus, dan Munhajat pun memeriahkan gelaran Synchronize Fest hari kedua di Gigs Stage.
Waktu seakan merambat perlahan menuju pukul 19.30 WIB, dimana Dara Puspita bersama para kolaborator akan beraksi di panggung Dynamic Stage. Panggung masih gelap, penonton sebagian kecil dengan setia menunggu sambil duduk-duduk mengaspal, sementara sebagian besar penonton memenuhi area panggung Lake Stage disebelahnya menikmati penampilan Potret.

Setelah menunggu 15-20 menit, masuk ketengah panggung 3 dara muda yang menamakan dirinya FLEUR!. Penonton yang semula leyeh-leyeh pun langsung bangkit berdiri. Sederet tembang hits Dara Puspita mereka mainkan, termasuk beberapa kolaborator dalam Spirit of Dara Puspita ikut gabung seperti; Nona Ria, The Dare, Rika, Margalo, serta Aprimela dan Sari dari White Shoes & the Couples Company, membawa suasana kembali ke-era 60-70’an.
Kerumunan panggung Dynamic Stage semakin penuh sesak, mereka berpindah tempat dari stage sebelah. Apalagi, tatkala Yuyi (bas-voc) Fleur! memanggil personil Dara Puspita masuk ketengah panggung, sontak penonton pun bergemuruh yang diiringkahi tepuk tangan bersamaan. Ketika Titiek A. R., Lies A. R., Titik Hamzah, dan Susy Nander masuk dan menempati posisi masing-masing, anak muda dibelakang Saya persis mengungkapkan kegembiraannya, dia hadir di synchronize tidak lain tujuannya adalah mau nonton Dara Puspita.
Teman sebelahnya, perempuan muda juga sama, dia tau Dara Puspita dari orang tuanya. Kemudian, ia berselancar di dunia maya mencari informasi sepakterjang Dara Puspita, dan ia kepincut sama oma-oma yang masih tetap enerjik bermusik walau sudah lama tidak kumpul bersama. Gadis muda itu, begitu antusias juga enjoy menikmati suguhan musik Dara Puspita, walau eranya sudah berbeda.
Meski telah berusia lebih dari 70 tahun, para personel Dara Puspita tetap terlihat bugar dan tampil memukau. Ditambah lagi enerji muda ikut bermain bareng yakni; Endah Widiastuti dan Bonita. Mengalunlah tembang “Surabaya”, “Pantai Pattaya”, “Mari Mari”, hingga “Hey Kasih” dibawakan dengan ciamik. Dan, kedua anak muda itu, mungkin anak muda lainnya, kehadiran Dara Puspita bersama para kolaborator adalah simbol pentingnya regenerasi di kancah musik Tanah Air.

Tongkat yang diberikan tak ubahnya seperti dalam pertandingan lari estafet. Seperti ungkapan Titik Hamzah dalam beberapa kesempatan bertemu dengan beliau, bahwa pohon pisang tidak akan berbuah dua kali, ia akan berganti dengan tunas-tunasnya untuk berbuah kembali. Artinya, Dara Puspita telah selesai dengan dirinya sendiri untuk berada di puncak kepopulerannya, karena mereka telah mencatat sejarahnya sendiri di katalog musik Indonesia. Mereka telah mewariskan semangat bermusik, serta kerja kerasnya.
Terima kasih Synchronize atas persembahannya. Panjang umur musik Indonesia.
(Dok.foto; Ibonk)