Urbannews | Langit Jakarta bersiap kembali bersenandung. Rabu, 19 November 2025, gemerlap panggung Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards ke-28 akan membelah malam dari Ciputra Artpreneur, menyalakan bara semangat satu negeri dalam satu irama: Bhinneka Tunggal Suara.
Tahun ini, ajang penghargaan musik paling bergengsi di Tanah Air itu bukan sekadar seremoni tahunan — tapi perayaan besar bagi seluruh penjaga nada dan pencinta harmoni. Dari pop hingga jazz, dari rock hingga dangdut, semuanya berpadu dalam satu napas: musik Indonesia.
Dan bagi yang tak sempat hadir di lokasi, tak perlu khawatir. Malam bersejarah ini akan tayang serentak di YouTube Official AMI Awards, Kemenbud, Indonesiana TV, Garuda TV, dan Astha TV mulai pukul 13.30 WIB. Satu layar, satu cinta, satu suara.
Apresiasi yang Tak Pernah Padam
Sudah hampir tiga dekade Yayasan Anugerah Musik Indonesia (YAMI) berdiri teguh di panggung industri musik Tanah Air. Dari generasi pita kaset hingga era algoritma digital, AMI selalu jadi rumah apresiasi bagi musisi, produser, dan para pekerja di balik layar yang menghidupkan setiap lagu.
“Musik Indonesia adalah anugerah dari Yang Maha Esa,” ujar Candra Darusman, Ketua Umum YAMI, dengan mata berbinar dalam sebuah konferensi pers. Ia menegaskan, AMI Awards tetap menjunjung kualitas di atas popularitas, menjaga marwah penghargaan agar tetap murni.
“Penghargaan AMI punya nilai tersendiri — musisi yang menerima piala AMI bukan hanya senang, tapi bangga dan terhormat. Itu yang harus kita jaga,”— Candra Darusman, Ketua Umum YAMI
Tahun ini, AMI tampil lebih segar berkat dukungan banyak mitra — mulai dari YouTube Music, Google Gemini, Coca Cola, NOIS, hingga Santai Sore by Rakit Creative, serta tentu saja dukungan penuh dari Kementerian Kebudayaan RI.
Musik yang Menyatukan: “Bhinneka Tunggal Suara”
Tema tahun ini lahir dari denyut nadi keberagaman. Bhinneka Tunggal Suara bukan hanya slogan, tapi cermin dari wajah Indonesia yang beraneka ragam namun tetap berpadu dalam satu harmoni.
Dari Sabang sampai Merauke, dari dentuman EDM di klub Jakarta hingga lirih gamelan di lereng Jawa, dari riuh musik Batak sampai syahdu saluang Minang — semuanya berpadu, menjadi cerita yang sama: Indonesia bernyanyi bersama.
AMI Awards mengajak semua pelaku musik untuk terus berkolaborasi, memperkuat solidaritas, dan menjaga jati diri budaya di tengah derasnya arus global. Sebab, meski berbeda genre, semua suara akan berpadu indah bila dimainkan dengan hati.
Deretan Bintang dan Panggung Penuh Kejutan
Panggung AMI Awards ke-28 siap mengguncang! Nama-nama besar seperti Raisa, Afgan, Rony Parulian, Naura Ayu, Shakira Jasmine, Prince Poetiray, The Lantis, Silet Open Up, hingga Wijaya 80 siap menghidupkan malam penuh cahaya itu.
Dan bukan AMI namanya jika tanpa kolaborasi spesial. Akan ada penampilan lintas genre yang diyakini akan membuktikan bahwa keberagaman musik Indonesia tak hanya kaya — tapi juga tak tertandingi.
Sebanyak 63 kategori penghargaan dan 5 penghargaan khusus akan dibagikan dalam dua sesi: siang hari untuk 50 kategori, malam hari untuk 13 kategori utama plus penghargaan spesial. Semua piala akan diserahkan langsung di atas panggung — diiringi sorak penonton dan gemuruh kebanggaan.
Satu Irama, Seribu Cerita
Namun AMI Awards bukan hanya milik mereka yang tampil di panggung. Ia milik setiap pendengar yang pernah bersenandung di kamar, setiap penikmat lirik yang menemani perjalanan, setiap hati yang pernah disentuh oleh nada.
“Mari kita berselebrasi dan memberikan dukungan atas perjalanan serta usaha kita selama setahun terakhir,” ajak Candra Darusman dengan penuh semangat.
Karena sejatinya, musik Indonesia tumbuh bukan hanya dari para pencipta dan penyanyi, tapi juga dari pendengar — dari kita semua.
Jadi, siapkan camilan, ajak keluarga, nyalakan layar, dan biarkan malam 19 November itu menjadi malam ketika seluruh Indonesia bernyanyi bersama: Bhinneka Tunggal Suara — satu irama, seribu cerita.

