Backstagers Indonesia Lahirkan Gagasan Jakarta Menjadi Destinasi Hiburan Internasional

Music349 Dilihat

Urbannews | Belum lama ini DKI Jakarta mendapat penghargaan ‘Best Cities to Visit in 2024’ atau kota wajib dikunjungi pada 2024 dari majalah perjalanan terkemuka asal Amerika Serikat, ‘Lonely Planet’. Majalah itu menempatkan Jakarta di urutan ke-7 dari 10 kota terpilih dari seluruh dunia, melampaui Praha dan Izmir. Sementara, peringkat ke-1 hingga ke-6 ditempati Nairobi, Paris, Montreal, Mostar, Philadelphia, dan Manaus.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, penghargaan ini menjadi sebuah momentum penting bagi Jakarta untuk memperoleh identitas baru. Dari sebuah Ibu Kota, menjadi destinasi dunia yang harus dikunjungi para travel enthusiast (penikmat perjalanan).

Tapi, pernyataan mas menteri Sandiaga Uno, harus disikapi dengan cermat, para travel enthusiast (penikmat perjalanan) seperti apa dan yang bagaimana?. Karena karakteristik wisata saat ini berbeda dengan generasi pendahulunya. Bukan lagi mass tourism, namun dunia pariwisata saat ini melabeli sebagai wisata minat khusus yang melebar menjadi wisata yang punya satu tema khusus, seperti; sport tourism, movie tourism, dan tentu saja music tourism alias pariwisata musik.

Lantas pertanyaannya siapa target wisatawan yang pas dan tepat?. Membaca studi yang dilakukan oleh Bloomberg, bahwa jumlah generasi milenial mencapai 31,5 persen dari total populasi dunia, atau sekitar 2,43 miliar jiwa. Maka, generasi milenial inilah target dan harus direbut. Tersebab, bagi para pejalan muda ini, pengalaman adalal hal yang lebih penting ketimbang, misalkan, barang.

Mereka juga tech savy, lekat dengan teknologi yang membuat perjalanan jadi lebih mudah dan nyaman. Karena karakter wisatawan milenial yang lebih mengutamakan pengalaman itu, wajar kalau pilihan wisata mereka lebih niche, alias masuk dalam ceruk yang lebih sempit. Yang mereka kejar adalah pengalaman, lebih senang mencari tujuan yang tidak terlalu populer, namun memberikan banyak pengalaman alih-alih foto di tetenger wisata masyhur.

Tulisan diatas yang sekedar ilustrasi ini, untuk mempertajam sebuah acara diskusi panggung yang digelar oleh Forum Backstagers Indonesia DPD DKI bertajuk Al Wahhab “Iftar happiness Hope”, Rabu (3/4/2024) di kawasan Kemang Jakarta. Acara yang dihadiri oleh para praktisi event terkemuka di Jakarta, muncul gagasan menarik yakni; “Kesiapan Jakarta sebagai kota hiburan Internasional.”

Dalam Sharing Session yang dihadiri oleh para pelaku bisnis dalam industri event, para penggagas event, para pekerja dan pemerhati, mencuat ide bahwa setelah Ibukota berpindah ke IKN, Jakarta diposisikan sebagai pusat yang menjanjikan bagi pengembangan industri hiburan internasional. Dengan infrastruktur juga sumber daya manusia yang berkualitas, serta keragaman budaya yang kaya, Jakarta bisa menjadi magnet bagi acara-acara internasional yang beragam dan berkelas.

Dalam acara tersebut, Ketua Forum Backstagers Indonesia DPD DKI, Lingga Purwa Adji, juga seorang praktisi event dengan pengalaman puluhan tahun, menyampaikan,”Jakarta memiliki potensi luar biasa untuk menjadi pusat hiburan internasional. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, kita bisa menciptakan pengalaman-pengalaman unik dan berkesan bagi pengunjung dari seluruh dunia.”

Sejak Asean Games 2018, Konser-konser besar seperti Cold Play, Ed Sheeran dst, menjadi perhatian dunia tentunya memberikan dampak Tourism bagi Jakarta, menambah pendapatan daerah dan meningkatkan kemampuan masyarakat pekerja event. Seorang promotor senior Adrie Subono yang juga hadir, meng-Amin-kan hal ini dan setuju Jakarta menjadi etalase dunia untuk bisnis hiburan Intenational.

“Pada akhirnya, kunci keberhasilan Jakarta sebagai destinasi hiburan internasional terletak pada kolaborasi dan komitmen bersama,” ungkap Bapak Harry “Koko” Santoso, seorang pengusaha event senior sekaligus penasehat Forum Backstagers Indonesia yang hadir dalam acara tersebut.

“Kita perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan industri ini, memastikan bahwa Jakarta bisa memunculkan budaya Indonesia yang beragam. musik Indonesia, kearifan lokal Indonesia yang dikemas dalam Event Kelas Dunia”.

Dengan semangat dalam tema Ramadhan, para peserta acara ini berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah konkrit kedepan menuju visi Jakarta sebagai kota hiburan internasional yang gemilang. Ketua Umum Forum Backstagers Indonesia Sofyan Nasution yang juga hadir, menambahkan, “Melalui kerjasama yang erat antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, mereka yakin bahwa impian ini dapat diwujudkan, organisasi siap mendukung dengan keterampilan yang dimiliki, Viva Backstagers!”.

Diskusi tambah menarik, munculnya ide bersama dalam mengulas rencana event-event kreatif seperti Jakarta Match Boxing Competition sebagai Sportainment, Jakarta Mods Mayday 2024, kami siap kolaborasi bagi Jakarta ujar para penggagas lainnya yakni Dyo Aleathea dan mas Uthay.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *