‘Beautiful Soul’, Album Paling Istimewa Sandhy Sondoro

Music308 Dilihat

20181121_231025-800x543-600x407

UrbannewsID Musik | Penyanyi dan pencipta lagu asal Indonesia yang selalu berkaca mata hitam di setiap penampilannya, memang terkenal di Berlin, Jerman. Bukan hidup sendiri, terpaksa mandiri. Tapi, mengukuhkan dirinya sebagai musisi pendatang baru di negeri orang lewat debut album bertitel ‘why don’t we’, yang langsung mendapat apresiasi di benua biru itu. Bahkan, lagu-lagunya pun juga terkenal di radio-radio Berlin, Austria, Madrid, hingga Paris.

Tidak hanya itu, dia pun menyabet prestasi cemerlang sebagai juara satu di ajang NEW WAVE 2009, sebuah kontes penyanyi pop internasional terbesar dan terpopuler di Latvia dan Eropa Timur. Termasuk yang terbaru, ia kembali menoreh prestasi dengan menyabet gelar meraih Grand Prix Winner tahun lalu, di ajang kompetisi International Music Festival White Night of St.Petersburg, Rusia. Dan, dia adalah Sandhy Sondoro.

Pemenang berbagai penghargaan musik nasional dan internasional ini, kembali merilis album studio terbaru miliknya yang berjudul ‘Beautiful Soul’ bersama label Jagonya Music & Sport Indonesia dan Best Beat Music. CD yang memuat 1O lagu baru berlirik bilingual, dan 1 bonus track kini telah dapat dibeli di berbagai gerai KFC seluruh Indonesia. Berbeda dengan album pertamanya berjudul ‘Love Songs’, album kedua ‘Beautiful Soul’ mencerminkan spectrum musik yang variatif; karena ada soul, R&B, pop, blues rock, country rock, hingga acoustic ballad.

Album ini juga istimewa dan sangat personal bagi Sandhy, karena ia dedikasikan untuk almarhum adik kandungnya, Ronny Agung Surono yang wafat sebulan sebelum dirinya masuk studio rekaman. “Beliau adalah sosok yang sangat baik hati. such a beautiful SOUL. Ronny juga seorang musisi, ia tidak saja pandai bernyanyi dan piawai bermain musik. Ada sebuah lagu yang memang saya tulis untuk beliau. Selain itu, saya persembahkan lagu Kau Matahariku untuk Aeshan, putra kandungku,” jelas Sandhy, tentang makna album dan lagu “Beautiful Soul”, Rabu (21/11) sore di KFC Kemang, Jakarta.

Selain itu, sembilan lagu di album terbarunya seperti “Jakarta Blues,” “Karena Cinta”, “Sampai Usai Waktu”, “Where Have All the Good Times Gone” dan “In the Heat of the Bali Sun. Direkam dan di mixing di Studio Hot Milk, Berlin, Jerman, berkat kolaborasi Sandhy dengan rekan-rekan musisi professional di sana, yakni Robinson Jakob Sartorius (gitaris), Benedikt Stehle (drummer), dan Sebastian Vogel (bassist). “Awalnya, kedua teman baik saya di Berlin yaitu Benedikt Stehle dan Robinson Sartorius, minta supaya merekam album ini disana,” jelas Sandhy.

Ketiga musisi yang kerap mendukung tur konser Sandhy di Jerman serta Inggris ini, siap membantu bahkan ingin ikut terlibat pula dalam proses penciptaan di beberapa nomor lagu. Menurut Sandhy, selain ketiga nama di atas, masih ada Iagi beberapa musisi asal Berlin yang mendukung proses rekaman album ini dengan mengisi berbagai bebunyian instrument musik seperti organ, keyboards, brass sections, akordeon, harpa hingga vocal Iatar. Sandhy Sondoro sendiri selain menjadi pencipta lagu dan penyanyi juga merangkap sebagai produser untuk album ini.

Ada dua lagu di Beautiful Soul yang menampilkan duet Sandhy Sondoro dengan dua penyanyi ternama Indonesia Iainnya. Mantan vokalis Dewa19, Once Mekel, mengisi suara dengan vokal khasnya di nomor blues rock nan funky “Jakarta Blues”. Sementara penyanyi perempuan bersuara tipis dan lembut, Monita Tahalea, berduet dengan Sandhy di nomor pop balada bertajuk “Sampai Usai Waktu” yang potensial menjadi soundtrack lamaran di masa depan. Untuk lagu yang sama namun versi single, produser musik legendaris Steve Lillywhite, CEO JMSI, ikut pula berkontribusi sebagai music director.

Sandhy yang juga mencurahankan isi hatinya terkait kondisi terakhir di negara yang bagai berada di ambang perpecahan, lewat lagu ‘Karena Cinta’ dan ‘Damailah lndonesiaku’. Menurut Rummy Azis dari Jagonya Musik dan Sport Indonesia, ‘Beautiful Soul’ CD album terbaru Sandhy Sundoro, sejak dipasarkan secara regional bulan September lalu sudah laku terjual 100 ribu keping. “Kita harapkan, secara nasional album ini akan melebihi album Sandhy pertama. Selain KFC yang secara langsung menawarkan kepada pelanggan yang datang, manajemen Sandhy juga ikut berpromosi lewat jaringan sosial media miliknya,” pungkas Rummy.|Edo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *