UrbannewsID Musik | Entah kenapa lagu religi yang mengajak kebaikan kembali ke khittah sebagai manusia untuk berinteraksi dengan Tuhannya, terdengar atau mendapat posisinya hanya pada musim tertentu. Biasanya muncul pada bulan suci Ramadan saja, di luar itu, lagu religi diletakkan di laci terbawah yang setahun sekali baru tersentuh.
Seharusnya ritual puja-puji akan adanya Tuhan tak mengenal momentum apapun, karena sesembahan lewat musik itu bisa dilantunkan setiap hari. Tapi sudah kadung, industri musik telah membentuknya lewat gempuran lagu-lagu rohani menjelang Ramadan. Walau jeda waktu yang sangat pendek untuk memaknai artinya, tetap masih ditunggu penggemarnya.
Mungkin sebagian besar mengenal Maher Zain, penyanyi muslim asal Swedia, kelahiran Tripoli, Libanon. Lagu-lagu Maher Zain dengan lirik yang sangat religius, tidak lekang oleh waktu. Is mampu membawakan dengan sangat easy listening, ditambah beat-beat dalam genre R&B, soul music, pop music, world music, acoustic dan nasheed. Sehingga, tidak heran jika kaum muda banyak tersentuh, dan menyukainya.
Maher Zain ini pula menjadi influence terbesar gaya bermusik Imam Syarif Tuasamu, pria kelahiran Jakarta, 14 Agustus, seorang vocalist The Bakuhantam, The Identified dan Lead Vocal Mollucent Band yang pernah merilis single ‘Matahari Sore’ di tahun 2017 lalu. Dan, tepat di Bulan Ramadan tahun ini, Imam Syarif merilis single solo religi berjudul ‘Grateful’ hasil tangan dingin NSG.
Lagu dengan perpaduan lirik antara Bahasa Inggris & Bahasa Arab ini, diharapkan bisa menjadi inspirasi generasi muda dan pencinta music kalau kita harus selalu bersyukur atas apa yang diberikan Tuhan untuk kita. “Grateful adalah lagu yang mewakili perasaan saya saat ini. Selain bersyukur, saya bisa bersyiar lewat lagu dan saya juga dipertemukan dengan musisi hebat NSG oleh manager saya,” ucap Imam Syarif.
“Terus terang, dirilisnya lagu ini diluar ekspektasi. Allah mempertemukan saya dengan seseorang (managernya red:) yang memiliki kesamaan visi dan misi untuk bersyi’ar di dalam musik kala itu untuk Ramadan tahun depan (2019). Namun, Alhamdulillah melalui manager saya dipertemukan dengan NSG, kemudian menjalani workshop, dan dalam waktu yang tidak sampai satu minggu, lagu ini selesai,” jelas Imam Syarif, menambahkan.
Imam Syarif percaya dengan rilisnya lagu tersebut, dapat membawa kebaikan untuk dirinya sendiri dan juga ummat dalam hal saling mengingatkan satu sama lain di dalam rasa syukur, setelah semua kepahitan yang Allah berikan kepada hambaNya berupa ujian maupun cobaan. Last but not least, semoga sebuah niatan baik yang dituangkan lewat lagu Grateful ini bisa membawa pengaruh baik, tidak saja di bulan suci Ramadan tapi dalam laku sehari-hari.|Edo