UrbannewsID Musik | Ucapan Bupati Boyolali, Drs. H. Seno Samodro, sang promotor hajatan musik rock berskala international ‘Volcano Rock Festival 2018’ yang digelar Sabtu malam, 12 Mei 2018 di Stadion Pandanarang, Boyolali, bahwa “Volcano tidak diartikan melulu dengan kata musibah tapi bisa juga berkah” benar terbukti.
Stadion Pandanarang yang konon akan dirubuhkan setelah perhelatan ini usai. Kurang lebih sekitar 150 ribu penonton yang tumplek blek, sangat terhibur sekaligus menjadi saksi sejarah tampilnya kembali band legendaris asal Swedia, Europe, setelah kurang lebih 30 tahun lalu saat mereka manggung di Jakarta dan Surabaya.
Hampir satu setangah jam, para personel Europe yakni Joey Tempest (vokal) John Norum (gitar), John Leven (bas) Mic Michaeli (keyboard), dan Ian Haugland (drum), menghajar gendang telinga untuk memutar kembali memori musikal penonton lewat 20 tembang hits yang mereka bawakan. Sebut saja, Walk The Earth, The Siege, Rock, Carrie, hingga Final Countdown sebagai pamungkasnya.
Walau usianya tidak muda lagi, saat mereka berda diatas panggung tetap enerjik yang membuat para penonton merapat dan ikut bergoyang tiap mereka berdendang. Dengan kekuatan sound cukup menggelegar, dan lighting yang cukup mumpuni, semakin menambah hangatnya suasana Kota Boyolali yang dingin. Apalagi, ditanbah Joey Tempest menyapa penonton dengan hangat lewat ucapan ‘apa kabare’ dan ‘matur suwun’ dengan slang lucu.
Sebelum Europe tampil pada pukul 9 malam, keriaan para penonton ‘Volcano Rock Festival’ sudah dimulai dengan penampilan band legendaris asal negeri sendiri, God Bless. Band lawas yang usianya lebih tua dari Europe, Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (Gitar), Donny Fatah (bass), Abadi Soesman (keyboard), dan Fajar Satritama (drum), menggedor andrenalin para penonton dengan sebelas lagu andalannya.
God Bless menepati janjinya tampil menghibur dan menyenangkan masyarakat Boyolali unuk kedua kalinya ini, dibuka dengan dua lagu ciptaan mendiang Yockie Suryoprayogo, mantan pemain kibordis God Bless, yakni “Menjilat Matahari” dan “Kehidupan” yang diambil dari album terlaris Semut Hitam, sontak membuat penonton langsung berjingkrak-jingkrak mengikuti irama.
Sejurus kemudian, ‘Iye’ sapaan akrab Ahmad Albar mengkendorkan suasana dengan lagu “Cermin”. Bnerikutnya, tembang “Emosi” dan “Musisi” yang memacu andrenaline dibawakan cukup apik. Untuk sedikit menarik nafas panjang, God Bless menurunkan tempo dan mengajak penonton ikut bernyanyi bersama di lagu ‘Rumah Kita’ dan ‘Syair Kehidupan’ yang hanya diringi gitar akustik Ian Antono, serta lagu wajib ‘Panggung Sandiwa’.
Ahmad Albar dengan aura super star dan karismanya dan kawan-kawan kembali membakar adrenaline penonton lewat lagu ‘Bis Kota’, ‘Trauma’ dan ‘Semut Hitam’ sebagai penutup untuk menyudahi konser mereka. Dengan usia para personelnya diatas 60-an tahun, tidak menghalangi mereka tampil maksimal dan berkelas sebagai musisi rock malam itu, seperti Europe yang tanpil sesudahnya nanti.
Kesuksesan dua penampilan grup band rock lawas, Europe dan God Bless, di ‘Volcano Rock Festival 2018’, menandai bahwa musik rock tidak pernah mati, musisi rock tidak menganal kata pensiun, musik rock akan mengalir dalam urat nadi pencintanya. Dan, ini yang membawa sang Bupati Boyolali, Seno Samodro, penggila musik rock siap mengatur jadwal lanjutan hajatan musik di Boyolali dengan line-up band rock dunia yang lebih gila lagi, semoga!.|Edo