Speaker First Ciptakan Panggung Sendiri Untuk Karier Internasionalnya!

Music223 Dilihat

IMG_20180514_091025-800x589-600x442

UrbannewsID Musik | Ketika banyak band tiarap karena kehabisan enerji untuk berkreasi, atau patah arang tidak pernah naik kelas tatkala menghadapi gempuran industri musik [nggak] asyik. Maka yang terlihat, adalah gambaran kecengengan musisi meratapi dan menyalahkan nasib. Menjadi musisi jangan hanya melihat satu kesempatan yang ada saja, begitu kepentok malah balik badan seperti takut berperang.

Ketika menjadi musisi adalah pilihan, seharusnya sudah mempersiapkan diri amunisi dan juga enerji untuk waktu cukup panjang. Karena, konsekuensi logisnya adalah harus sudah dipersiapkan dengan matang untuk berani menghadapi semua sisik melik keganasan hutan rimba yang namanya industri musik. Termasuk juga, punya rasa malu kalau tidak bisa berkarya lebih baik sebagai spirit.

Perjalanan karier baik individu ataupun kelompok musik, memang tidak [akan] pernah dapat diprediksi secara tepat. Tapi, jika dilakoni secara serius, jujur dan tidak pernah mutung, karier pun akan terukur. Seperti yang dialami oleh band rock n’ roll asal Bandung, Speaker First, saat ini terlihat perkasa dengan mendapat kesempatan unjuk taring di industri musik Internasional.

Band yang sejak awal berdiri tetap konsisten menawarkan ruh rock n’ roll pada di tahun 2003. Walau pun dalam perjalanan 15 tahun bermusik, mereka sempat membubarkan diri di tahun 2013, kemudian di depak dari label musik Sony Music Indonesia pada tahun 2016 silam. Speaker First yang kini di gawangi oleh Mahattir Alkatiry (vocal), Beny & Bony Barnaby (gitar), dan Daud (additional drum), mampu bangkit kembali dan bahkan mengadakan rangkaian tour di Amerika dan Inggris.

Tak hanya tour, mereka juga melakukan rekaman di studio ternama, Air Studio London. Sebuah perusahaan rekaman bergengsi yang banyak dipakai oleh grup ternama di Inggris, seperti Pink Floyd, Coldplay, dan Oasis. Lewat rekaman tersebut, mereka menghasilkan lima buah lagu baru, seperti ‘The Anthem’ yang menjadi single pertama mereka, lalu ‘Break My Soul’, ‘Rock N Doll’, ‘If It Ain’t You’, serta ‘Angel’s Robe Devil’s Cape

Saat dijumpai dan ngobrol santai di sebuah resto yang berada dikawasan Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (13/5/2018) sore. Mahattir Alkatiry, Beny dan Bony yang baru saja mendarat untuk rehat sejenak menyambut Ramadan di kampung halaman setelah menyelesaikan rangkaian tour promonya di 5 negara yakni Polandia, Finlandia, Scandinavia, Swedia dan Inggris. “Kami ingin memulai karier di kolam baru [istilah industri musik red:] yang bisa menerima karya kami, dibanding disini,” tukas Mahattir.

Industri musik di Indonesia memang terlihat bergairah, jika dilihat saban minggu bermunculan grup musik beradu nasib. Tapi, sejatinya ekisistem industri musik belum tertata rapih, regulasi musik sebagai produk budaya kurang didukung penuh pemerintah. Belum lagi, apresiasi maupun penghargaan masyarakat musik terhadap karya lagu atau grup musik sedikit idealis contohnya seperti instrumental saja, belum sepenuhnya menarik perhartian.

“Speaker First mencoba membuka ruang sendiri untuk mengeksplorasi musikal agar tidak berhenti. Ruang-ruang kosong yang belum terjamah dan banyak memberikan apresiasi terhadap karya kami ada diluar sana, bukan dinegeri sendiri. Kini, perjalanan karier bermusik tidak dibatasi oleh demografi, gaungnya bisa terdengar dimana saja, karena di era digital saat ini karya yang kita mainkan tanpa sekat apalagi kedap suara,” jelas Mahattir.

Berkat Willy Hidayat sebagai manager, Speaker First sebelumnya sempat pula melakukan rangkaian tour dan show di 7 kota di USA; San Diego, Orange Country, Los Angeles, Fresno, Napa Valey, Portland, dan Seattle dalam acara MUSEXPO 2017, di Hollywood, Los Angeles. Dan, ditahun yang sama menjadi band satu-satunya mendapat kesempatan emas tampil di salah satu festival musik bergengsi dunia yakni Woodstock Festival tanpa jalur audisi.

Sesudah lebaran tahun ini, Speaker First akan kembali ke Amerika, selain tampil dari panggung ke panggung, mereka juga mempersiapkan amunisi karya lagunya. Kejutan menarik lainnya yang disampaikan para personil Speaker First, yakni kontrak dengan label besar karya album terbarunya bulan Agustus mendatang. “Maaf, kami belum bisa meng’announce siapa label tersebut. Pastinya, kami bangga dan bersyukur lewat musik walau berbeda bahasa, tetapi dapat melewati semua batasan wilayah, negara, ras dan sebagainya,” tutup Mahattir Alkatiry, yang diamini rekannya Beny dan Bony.|Edo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *