Borobudur, UrbannewsID.com | PT Taman Wisata Candi (TWC) selaku pengelola Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Kraton Ratu Boko, mengumumkan kalender event tahunan sebagai bagian dari pelayanan terbaik bagi wisatawan. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pariwisata, TWC selain bertugas mengelola dan menjaga kelestarian warisan budaya Bangsa, khususnya Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Kraton Ratu Boko, sekaligus juga mendukung Kementerian Pariwisata dengan target kunjungan 17 juta Wisman pada tahun 2018.
Untuk itu, ada lima program besar dengan rangkaian kegiatan dalam ‘Kalender Event TWC’ di tahun ini, yaitu: 1) Program Keagamaan, 2) Program Olahraga, 3) Program Hiburan, 4) Program Kultural, dan 5) Program Konferensi. “Masing-masing kegiatan inipun akan terbagi lagi nantinya. Tugas kami sebagai operator mempersiapkan destinasi unggulan, dan event dapat berjalan dengan baik. Pemerintah akan supoort infrastruktur airport standar internasional yang bisa menarik wisatawan asing direct flight ke Yogyakarta,” pungkas Edy Setijono, President Director PT Taman Wisata Candi, Selasa (30/1) sore, si Cafe Sinergy, Merdeka Selatan, Jakarta.
Program TWC yang dikemas setiap tahunnya lewat rangkaian kegiatan yang banyak dinantikan masyarakat tesebut, antara lain; Program Keagamaan ada kegiatan Borobudur Vesak Celebration (29 Mei), dan Tawur Agung di Prambanan (16 Maret). Program Olahraga ada Borobudur Marathon (18 Nov), dan di Prambanan hadir Mandiri Jogja International Marathon (15 April). Program Hiburan atau Entertainment, Prambanan Jazz yang menghadirkan line-up artis Indonesia maupun manca negara ini, paling ditunggu (17-18 Agustus), dan untuk pertama kalinya akan digelar konsep pertunjukan musik yakni Borobudur Symphony (November). Selain itu, Program Kultural ada Borobudur Cultural Feast 3.
Kegiatan menarik lain, yakni International Worls Haritage Conference, Borobudur Night, National Bird Contest, Prambanan International Yoga Day, Borobudur Storytelling Festival. “Jika tahun-tahun sebelumnya, kita mencoba menggali tiga alat musik petik bernama gasona, solawa, dan gasola, merupakan hasil replika dari apa yang terpahat pada relief Karmawibangga di Candi Borobudur. Kemudian, Trie Utami, gitaris Dewa Budjana, dan Redy Eko Prasetyo menyuguhkan komposisi musik yang diberi nama Sound of Borobudur pada tahun 2016. Ditahun berikutnya, menghadirkan Mahakarya Borobudur: Hairstyle & Fashion yang digali dari nilai-nilai luhur yang terpahat pada relief-relief Borobudur oleh desainer desainer ternama Indonesia. Kali ini, tahun 2018, kami akan mengangkat ragam Kuliner tradisional,” tambah Edy Setijono.|Edo