“karena mereka tak ikut merasakan indahnya hidup jatuh hati padamu, sekali lagi aku kan menjelaskan, berhenti bukan pilihan bagiku. sama seperti di film favoritmu, semua cara akan ku coba, walau peran yang aku mainkan bukan pemeran utamanya”
Jakarta, UrbannewsID.com | Penggalan lirik single terbaru grup pop rock asal Yogyakarta, Sheila on 7, berjudul “Film Favorit” karya Eross Candra sang gitaris, cukup menggelitik dan mempunyai magnitude makna cukup dahsyat, tentang bagaimana seseorang jangan berhenti dan menyerah kalah untuk mencintai. Kita tak bisa mengelak, ketika detik demi detik banyak hal tak terduga bermunculan.
Episode kehidupan selalu berganti-ganti layar. Meski geberutamanya tak pernah usang dan kusam untuk dimaknai. Hari ini mungkin layar itu terbeber segurat gelisah cinta dan perasaan yang terombang-ambing. Besok, layar itu bisa menjadi api kegembiraan yang akan membakar tiap relung hati. Tapi semua memang bermuara di satu titik, yakni cinta.
Single ”Film Favorit” yang dibuatnya, menurut Eross Candra, terinspirasi dari kisah teman dekatnya yang belum berhasil menemukan pasangan hidup. ”Aku kasih saran ke dia, jangan pernah lelah untuk menggapai cinta. Seperti aksi heroik dalam cerita film favoritmu, semua cara harus kau coba, walau peran yang kau mainkan bukan pemeran utamanya,” kata Eross, Senin (29/1) siang, di kawasan Kemang, Jakarta.
Lagu “Film Favorit” yang sudah beredar di semua layanan digital mulai hari ini, sekaligus menandai kembalinya Sheila on 7 menyapa penggemarnya setelah penantian tiga tahun lebih, sejak album “Musim Yang Baik” dilepas pada Desember 2014. Lagu ini, juga semakin istimewa karena digarap dan dileoas untuk pertama kalinya secara independen di bawah bendera mereka sendiri sendiri, 507 Records, setelah hampir dua dekade di major label.
”lni salah satu langkah besar yang konkret dari Sheila On 7 untuk menjadi band indie. Dan, untuk pertama kalinya pula dalam proses penggarapan, kami melibatkan music director untuk memperkaya dan mengarahkan proses rekaman, setelah Sheila on 7 sekian tahun terbiasa menangani rekaman sendiri. Kami hanya ingin menyuguhkan nuansa yang berbeda dan fresh,” pungkas Adam Muhammad Subarkah, basiss dan juga manejer band.
Didampuknya Tomo Widayat dan Tama Wicitra, dua teman lama mereka dari Yogyakarta yang menggarap musiknya, serta kehadiran 507 Records. Bagi Sheila on 7, salah satu pencapaian tertinggi yang mereka rasakan saat ini, baik secara musikalitas maupun semangat kemandirian yang tinggi [indie], melahirkan karya. “Dari sisi musikalitas kadang tidak pernah terpikir, ternyata bisa di eksplorasi lagi. Untuk produksi, saatnya kami harus berpijak dikaki sendiri,” papar Duta, vokalis Sheila on 7, menutup perbincangan.|Edo