Menangkap dan Merekam Sejarah dari Panggung Musik All You Can Hear Gigs, Pentingkah?

Music227 Dilihat

Urbannews | Seorang fotografer musik kawakan Firdaus Fadlil, yang dibesarkan oleh Majalah Hai sejak era 80-an dan sudah memotret ribuan peristiwa musik mulai dari Metallica, Bon Jovi, Mr.Big, Sepultura, NKOTB, Green Day, Woodstock ’99, serta masih banyak lagi, menuturkan dalam sebuah artikel wawancara di majalah Rolling Stone Indonesia, edisi Maret 2015 lampau, “Foto panggung yang berhasil itu yang berdasarkan mukjizat.”

Ucapan Firdaus Fadlil diatas sangatlah tepat, termasuk kemukjizatan dalam membidik momen dan merekam peristiwanya dalam bentuk audio-visual sebagai proses dokumentasi sejarah yang amat penting, guna merawat semangat zaman yang tersirat dari setiap scene by scene. Panggung musik adalah salah satu setting yang penting tidak saja dalam visualisasi foto musik tapi juga lewat medium rekam audio visual.

Karena di ‘petak’ kecil itu ada beragam adegan yang sarat dengan ekspresi, emosi, apresiasi, serta momen-momen yang istimewa. Di dalamnya juga ada proses interaksi, komunikasi dan penyampaian pesan. Segala pose dan adegan dalam foto panggung termasuk visualisasi video itu tentunya berlangsung alami. Tidak dibuat-buat. Tampak orisinil dan asli tanpa rekayasa.

Nah! Ketika dokumentasi itu sangat perlu juga penting, karena dokumentasi adalah perjalanan sejarah. Rasa-rasanya Konser All You Can Hear Gigs di Asthana Kemang, Jakarta Selatan, pada 5-6 November 2024 mendatang, sebuah keniscayaan yang tersia-siakan jika tidak terdokumentasikan dan terekam dengan baik.

Bagaimana tidak. Perjalanan deretan grup musik populer Indonesia era ’90-an dengan segala pencapaiannya bermusik tetap ajeg hingga kini, sebagai metamorposa kejayaam musik pop Indonesia. Ditambah lagi, di konsernya nanti bertabur bintang baru era ‘2000-an sebagai kolaborator yang turut tampil.

Tidak salah, jika pihak penyelenggara mau peduli dan bersusah payah untuk merekam atau mendokumentasikan momentum para penampil All You Can Hear Gigs diatas panggung, sebagai persembahan spesial kepada seluruh pecinta musik di Tanah Air. Tentunya live record konsernya dilakukan secara profesional, niscaya ini bisa jadi hadiah istimewa bukan saja untuk sang inisiator Ferdy Tahier bersama podcast All You Can Hear (AYCH), Ricky Kevin dengan CKH Entertainment, tapi juga bagi katalog musik Indonesia kedepan.

Hasil rekaman Konser All You Can Hear Gigs 2024 dengan tata panggung, tata suara, tata cahaya, serta artistik (visual), dipersiapkan secara matang dan profesional, dimana nantinya bisa diproduksi menjadi rilisan fisik dalam bentuk vinyl, bisa jadi kado istimewa atau sebagai kolektor item bagi para pencinta musik Indonesia. Catat! Setiap moment adalah perjalanan sejarah!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *