Seutas Cerita Dari Konser Musik Sepi Penonton Kemarin Malam

Music335 Dilihat

Urbannews | Lampu sorot panggung masih redup, namun kemilau senja masih bersinar menyorot butiran bekas air hujan yang menari malas di rerumputan. Tak ada kursi yang berjejer rapih bagai barisan tentara yang menanti komandan yang tak kunjung datang (karena lapangan :red). Di balik panggung, sayup-sayup terdengar celoteh bernada yang gugup, bercampur dengan debaran jantung yang tak kalah gelisahnya. Semuanya telah siap, sound system, lighting, bahkan para kru yang sudah bekerja keras sejak pagi. Semuanya, kecuali satu hal yang paling penting: penonton.

Ini adalah mimpi buruk bagi setiap musisi dan penyelenggara konser: panggung megah yang sunyi, tanpa hiruk-pikuk dan energi dari para penggemar. Pertanyaan besar pun menggantung di udara, “Dimana semua orang? Kemana perginya antusiasme yang membuncah saat tiket pertama kali dijual?” Ini hanya gumaman saya atas sebuah penggambaran semata, tatkala menginjakan kaki tepat diketinggian area venue konser pada Kamis, 31 Oktober 2024 menjelang senja di Taman Budaya Sentul City, bersama teman sejawat musik Mudya Mustamin, kemudian Denny Mr, Anes Rambes, dan Anggitane yang telat datang ikut bergabung.

Saya pun bergeser kesebuah kedai, dan memesan kopi sambil menunggu konser dimulai, juga menunggu penonton lain yang mungkin telat datang. Sudah berbatang-batang penonton belum datang, hati ini pun bimbang. Sederet tanya menyeruak, jika konser ini sampai sepi penonton, apa yang menjadi penyebab?. Apakah pemilihan waktu dan tempat yang kurang pas atau tepat, seperti: konser yang diadakan di hari kerja, tanggal bentrok dengan acara lain, lokasi yang sulit dijangkau hingga dapat mengurangi jumlah penonton, atau ada faktor lain.

Menghadapi mimpi buruk panggung sepi penonton tentu bukan hal yang mudah, namun bukan berarti tidak ada solusinya. Ini bukan sok bijak, sok pintar, sok paling tau apalagi menggurui. Sebagai pencinta musik, saya coba memberanikan diri memberikan beberapa langkah strategis yang dapat diambil untuk mengatasi dan mencegah konser musik sepi penonton, sebagai berikut;

Pra-Konser: Strategi Jitu Menarik Massa

Riset Mendalam, Kunci Sukses Utama:

– Kenali Target Penonton: Jangan sampai salah sasaran! Mengenali demografi, preferensi musik, dan kebiasaan calon penonton adalah kunci menentukan strategi promosi yang tepat.

– Analisa Pasar dan Kompetitor: Pelajari tren musik terkini, konser musik lain yang menjadi pesaing, harga tiket kompetitor, dan strategi promosi yang mereka gunakan.

Strategi Promosi Jitu di Era Digital:

– Manfaatkan Media Sosial: Buat akun khusus konser, posting konten menarik secara konsisten (foto, video latihan, kuis, dll.), gunakan hashtag relevan, dan adakan giveaway tiket untuk meningkatkan engagement.

– Jalin Kerja Sama dengan Influencer: Gandengkan influencer atau komunitas online yang sesuai dengan target penonton untuk memperluas jangkauan promosi.

– Optimalkan Website dan Platform Tiket Online: Pastikan informasi konser mudah diakses, tampilan website menarik, dan proses pembelian tiket online mudah dan aman.

Harga Tiket yang Kompetitif dan Variatif:

– Lakukan riset untuk menentukan harga tiket yang ideal dan sesuai dengan popularitas musisi, genre musik, lokasi, dan fasilitas yang ditawarkan.

– Tawarkan berbagai kategori tiket dengan harga berbeda, misalnya: tiket biasa, tiket VIP dengan akses eksklusif, tiket early bird dengan harga lebih murah.

Membangun Antusiasme dan Sensasi “FOMO”:

– “Fear of missing out” (FOMO) adalah senjata ampuh. Ciptakan rasa penasaran dengan merilis line-up secara bertahap, bocoran penampilan istimewa, atau mengadakan kontes untuk kesempatan meet and greet.

– Adakan pre-event menarik seperti meet and greet terbatas, workshop musik, atau acoustic performance di tempat-tempat strategis (jika diperlukan).

Jalin Kerja Sama dan Manfaatkan Momentum:

– Kolaborasi dengan berbagai pihak seperti media, sponsor, komunitas, atau brand lokal dapat memperluas jangkauan promosi dan menarik lebih banyak penonton.

– Manfaatkan momen-momen spesial, seperti hari libur nasional atau perayaan tertentu untuk menyelenggarakan konser.

Saat Konser: Memberikan Pengalaman Tak Terlupakan

Suasana Venue yang Meriah dan Nyaman:

– Penataan panggung yang atraktif, tata cahaya dan sound system berkualitas, serta ketersediaan fasilitas memadai (toilet, tempat makan dan minum) sangat penting untuk kenyamanan penonton.

Interaksi Musisi – Penonton yang Energik:

– Ajak penonton bernyanyi bersama, lakukan games interaktif, dan ciptakan momen berkesan yang membuat penonton merasa terlibat.

Pasca Konser: Menjaga Hubungan Baik dan Momentum

Ucapan Terimakasih dan Dokumentasi Menarik:

– Unggah foto dan video konser di media sosial, beri ucapan terimakasih kepada penonton dan semua pihak yang terlibat.

Evaluasi dan Perbaikan untuk Konser Mendatang:

– Kumpulkan feedback dari penonton, evaluasi keseluruhan acara, dan lakukan perbaikan di konser selanjutnya.

Ingat, kesuksesan sebuah konser musik bukan hanya diukur dari jumlah penonton, tetapi juga dari pengalaman berkesan yang diberikan.

/Edo Maitreya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *