Buku Rupa Suara: Catatan Perjalanan Bebunyian Iman Fattah

Book868 Dilihat

Urbannews | Mungkin kita masih ingat kata-kata legendaris dari seorang sastrawan besar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer (Pram), “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

Kata-kata Pram sangatlah tepat, di tengah popularitas istilah literasi, dimana sering terungkap baik di artikel media dan diskusi literasi hampir selalu menyitir keterpurukan peringkat Indonesia dalam survei negara literat, kita jauh tertinggal dibandingkan dengan negara ASEAN seperti Thailand dan Vietnam.

Gelora kalimat Pram diatas bisa jadi bagian pengantar bedah buku “Rupa Suara: Catatan Perjalanan Bebunyian” karya Iman Fattah, yang diadakan Senin (11/7) malam di Creative Hall, M Bloc Space, Jakarta Selatan. Acara yang dihadiri Iman (penulis buku), Aris Setyawan (editor buku), Ubiet Raseuki (Etnomusikolog), dan dimoderatori oleh Wendi Putranto (M Bloc Space).

Rupa Suara adalah sebuah memoar perjalanan seorang Iman Fattah. Catatan ini menceritakan perjalanan Iman sebagai seorang musisi, seniman, sound designer, hingga produser musik. Perjalanan tersebut berada di rentang dua dekade antara 1990an akhir hingga 2020. Dengan apik Iman menjabarkan perjalanannya bermusik dengan berbagai proyek seperti LAIN, Zeke and The Popo, hingga Raksasa.

Buku ini juga menceritakan bagaimana putra dari Donny Fattah, bassist band rock legendaris God Bless ini, berkecimpung di dunia sound design di sebuah pertunjukan opera bertajuk Onrop Musikal, tentang bagaimana Iman mengisi scoring di film Janji Joni karya Joko Anwar, hingga menjadi produser musik untuk Kartika Jahja.

Buku Rupa Suara yang terbagi dalam tujuh bab, terbitan Juni 2022 oleh Arung Wacana, sebuah penerbit buku independen asal Yogyakarta. Secara luas, buku ini dapat juga dimaknai sebagai sebuah catatan penting bagaimana skena musik lokal Indonesia berkembang di era pasca-reformasi.

Sebuah penuturan yang menarik tentang perjumpaan musikal, oleh seorang yang berkiprah baik sebagai instrumentalis, desainer bunyi, maupun produser musik. Iman Fattah menghadirkan penangkapan yang luas dalam khazanah musik yang beragam, baik tentang tempat, ruang, dan waktu.

Harapannya, bedah buku Rupa Suara serta Diskusi Literasi Musik Indonesia ini dapat makin memicu tentang pentingnya pendokumentasian dan pengembangan literasi musik di Indonesia yang kaya sekali dengan puspa ragam musik yang khas. Dan, munculnya diskusi-diskusi lain di Indonesia, serta menambah paradigma baru dalam diskursus musik di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

79 komentar

  1. Hi! I know this is kinda off topic but I was wondering which blog platform are you using for this site? I’m getting tired of WordPress because I’ve had problems with hackers and I’m looking at alternatives for another platform. I would be great if you could point me in the direction of a good platform.