Jikun /rif dalam Buku “Bara Dalam Bait”

Book852 Dilihat

Urbannews | Menjadi seorang musisi bagi seorang Jikun /rif adalah jalan hidupnya. Baginya, musisi dianggap sebagai tukang sihir yang mampu mengolah mantra untuk menghasilkan musik yang mempunyai kekuatan untuk kemudian dirasakan bagi pendengarnya.

Tidak heran, jika gitaris /rif juga melalui proyek solonya bernama Jikunsprain, sayatan gitarnya selalu mengisi ruang’ dengar kita hingga kini. Konsistensinya sebagai musisi pun dia lakoni puluhan tahun tanpa jeda. Banyak ragam kisah menyertai perjalanan bermusik Jikun.

Nah! Bagi Anda yang ingin melihat atau mengenal lebih dekat sosok gitaris rock handal Indonesia, bernama lengkap Adji Pamungkas, Anda bisa lihat atau beli bukunya berjudul  “Bara Dalam Bait”. Buku setebal 122 halaman yang dikemas hard cover ini, isinya lumayan lengkap.

Cara bercerita Jikun lancar, seringkali lucu, sehingga yang semula cuma ingin tahu dibagian awalnya, pasti akhirnya keterusan baca sampai selesai. Jikun membagi babak “bara dalam bait” dalam empat periode. Dimulai pada 1983 hingga 1993, lalu 1993-2003, 2003-2013 hingga 2013-2020.

Jikun menulis perjalanan hidupnya dari hulu ke hilir. Mulai masa kecilnya yang akrab dengan dunia  komik. Hebatnya, umur 5 tahun sudah berhasil membuat komik “Petruk Dan Gareng” terbitan Maranatha, Bandung. Masa remajanya yang diisi oleh 3 hal, menggambar, ngulik gitar dan mendengarkan cerita wayang golek Asep Sunandar Sunarya dari radio.

Perkenalan awalnya pada instrumen gitar dan distorsi, pertemuannya dengan gitaris Michael Jackson, tangan patah, musibah kebakaran yang menghanguskan banyak kenangan, lalu ke kegiatan band, pengalaman menjalani masa-masa keemasan di panggung rock Tanah Air bersama /rif hingga proyek solonya yang bernama Jikunsprain.

Paling menarik, mungkin selama ini tak banyak yang ngeh, Jikun tidak saja piawai melainkan jari jemarinya di dawai gitar, tapi dia pandai pula menggambar. Jati diri si ‘tukang insinyur’ (Arsitek) jebolan Universitas Parahyangan Bandung ini, setahun di atas Aria Baron Suprayogi, bahwa komik menjadi trigger lahirnya nama Jikun.

“Hasil yang diharapkan dari membaca buku ini yakni memberikan semangat kepada para pembaca dan memberi inspirasi untuk tetap terus bermain gitar dan berkarya tanpa henti. Buku ini adalah manifestasi rasa semangat meraih tujuan, tidak lebih dari itu,” pungkas Jikun.

Jikun yang tengah melakukan road show di beberapa kota memperkenalkan buku “Bara Dalam Bait” ini, terasa penting karena dapat menjadi salah satu pintu masuk bagi siapa pun untuk mengenal lebih jauh skena musik Bandung. Jika, banyak musisi kita melakukan langkah serupa, akan sangat membantu dalam memperkaya ensiklopedi musik Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

75 komentar

  1. I like the helpful info you provide in your articles. I’ll bookmark your blog and check again here frequently. I’m quite sure I’ll learn a lot of new stuff right here! Good luck for the next!