Urbannews Musik | Apa jadinya jika tiga mahakarya (Batik, Musik, Candi) bertemu dalam satu ruang yang sama. Pastinya sih bakal seru!. Mereka yang hadir tidak saja menikmati ragam rupa sajian teristimewa, tapi mendapatkan pula sensasi dan pengalaman sangat berharga untuk mereka bawa pulang. Apalagi, konten festival yang tersaji berbeda dari biasanya baik temanya, konsepnya, para penampilnya, dan yang tidak kalah penting yaitu lokasi penyelenggaraannya.
Indonesia adalah negara kaya akan warisan budaya yang mencerminkan identitas bangsa yang besar. Salah satunya, warisan budaya paling kita banggakan yaitu ‘batik’. Apalagi, sejak UNESCO menetapkan Batik 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of the Oran and Intangible Heritage of Humanity, atau Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Non Bendawi Manusia. Ada lebih dari 5000 jenis motif batik yang sudah di data oleh Komunitas Sobat Budaya Indonesia. Baik itu motif tua, maupun pengembangan motif baru.
Bicara Batik tidak sekedar dimaknai selembar kain bermotif saja, tapi tersirat nilai, makna, fungsi sosial dan ekonomi, termasuk budaya sebagai jati diri bangsa Indonesia. Dalam menciptakan motif batik prosesnya cukup panjang, butuh ketelitian, kesabaran, dan bahkan setiap garis, bentuk, serta pewarnaan memiliki cerita tersendiri termasuk filosofi berdasarkan sejarahnyà. Setelah mahakarya ini mendapatkan predikat dari UNESCO, masyarakat Indonesia selalu memperingati momen tersebut sebagai Hari Batik Nasional.
Dan kali ini, Rajawali Indonesia salah salah satu promotor musik terbesar di tanah air memiliki caranya tersendiri dalam merayakan Hari Batik Nasional di tahun 2019, yaitu melalui sebuah gelaran bernama Batik Music Festival siap dihelat pada 5 Oktober 2019 di Komplek Candi Prambanan Indonesia. CEO Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi menuturkan, eventnya kali ini merupakan perayaan megah yang di dalamnya terdapat tiga mahakarya dunia disajikan dalam satu momen, yakni mahakarya Candi Prambanan sebagai World Heritage, mahakarya musik dunia, serta mahakarya batik.
Bagi Anas, batik sendiri tidak hanya dimaknai sebagai salah satu warisan budaya yang banyak dikagumi oleh khalayak dunia, namun juga bisa dilihat sebagai sebuah identitas dan ikon bagi Indonesia sebagai bangsa yang besar. Maka dari itu, dalam Batik Music Festival, Rajawali Indonesia bersama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko selaku Co-Promotor mengundang seluruh masyarakat untuk merayakan Hari Batik Nasional dengan cara yang berbeda lewat beragam pertunjukan sepktakuler dari para musisi dunia dan Indonesia.
”Untuk artis internasionalnya kami akan memboyong David Foster and Friends, yang mana nantinya ia akan berkolaborasi dengan musisi besar lainnya di atas panggung yang sama. Selain itu, ada Yovie and His Friends yang akan menyuguhkan pertunjukan terbaiknya bersama Raisa, Kahitna, Arsy Widianto, BCL, Marcell, Rio Febrian dan 5 Romeo. Nantinya mereka akan bermain di dua pangung, yakni di panggung Festival Show dan Spesial Show. Tak hanya pertunjukan musik, di sini kami pun mengajak teman-teman UKM batik di Indonesia untuk menggelar produk-produknya dalam festival ini,” tutur Anas.
Direktur Keuangan, SDM & Investasi PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko, Palwoto melanjutkan, ada sebuah keunikan yang akan nampak dalam Batik Music Festival nanti jika dibandingkan dengan festival-festival musik lain yang ada di Indonesia maupun dunia, yaitu tentang ketentuan pakaian yang harus digunakan selama pergelaran. Semua yang terlibat di dalamnya, mulai dari promotor, panitia, penonton dan juga musisi diwajibkan untuk menggunakan pakaian batik.
“Mungkin baru kali ini festival musik berskala internasional yang ada di Indonesia dan dunia diramaikan oleh orang-orang yang menggunakan batik. Dan ini adalah salah satu upaya dari kami sebagai bagian dari bangsa ini menggaungkan batik dalam sebuah pesta yang besar. Tak hanya itu, untuk ambience dan artistik yang ada di Batik Music Festival nanti semuanya akan bernuansa batik. Dan di sini kami pun akan bekerjasama dengan beberapa desainer-desainer batik ternama di Indonesia,” jelas Palwoto.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara juga berujar bahwa melalui kerja sama antara Garuda Indonesia dan Rajawali Indonesia, pihaknya akan mendukung penyelenggaraan konser musik yang diselenggarakan oleh Rajawali Indonesia khususnya melalui program GtA Event yang menawarkan cara baru pembelian tiket melalui penukaran mileage. ”Dukungan Garuda Indonesia terhadap Batik Music Festival ini sesuai dengan misi Garuda Indonesia untuk membawa dan memperkenalkan keragaman budaya Indonesia ke dunia,” tukas Ari.
Direktur Utama PT Melon Indonesia by Telkom Indonesia, Dedi Suherman menambahkan, dalam gelaran Batik Music Festival nanti pihaknya kembali didaulat oleh pihak promotor sebagai Official Ticket Partner. Ada beberapa kelas tiket yang dijual, yaitu untuk kelas Super VVIP dengan harga Rp 5.000.000, Diamond dengan harga Rp 3.000.000, Platinum dengan harga Rp 2.500.000, Gold dengan harga Rp 1.500.000, Silver dengan harga Rp 1.250.000, dan Festival Show dengan harga Rp 300.000.
Tiket akan dijual online melalui www.tiketapasaja.com, mulai pada hari Senin besok, tanggal 9 September 2019 pukul 11.59 WIB. Selain melalui online di www.tiketapasaja.com, tiket Batik Music Festival tersedia secara offline di Silol Kopi & Eatery, Jl. Suroto, Kotabaru, Jogia. Untuk update informasi mengenai Batik Music Festival bisa diperoleh melalui akun @Raiawaiilndonesia atau tagar #BatikMusicFestival dan atau bisa menghubungi hotline: 08222.666.4343.|Edo