Urbannews Film | Zharfa, adalah gadis tomboy berparas ayu dan cantik dari Malaysia yang hidupnya kerap penuh dengan masalah. Karakternya yang emosional, pemberontakan, serta sifatnya sangat keras ini, tidak lepas dari rasa kecewa dirinya pada ayah kandungnya yang pergi meninggalkan Zharfa sejak masih kecil saat berusia satu tahun.
Ditambah lagi, ibu Zharfa menikah lagi dengan pria licik yang justru sangat dibencinya. Karena Zharfa selalu bermasalah, dan konflik yang semakin memuncak bertengkar dengan ayah tirinya. Zharfa pun dimasukkan ke sebuah pesantren oleh ibunya yang jauh dari karamaian kehidupan kota besar, nun jauh di negeri seberang yakni di Jawa Barat, Indonesia.
Film berjudul Zharfa kolaborasi antara Indonesia dan Malaysia besutan Ruli Wanizar sebagai sutradara, produksi Mr. Rius Production yang dijadwalkan tayang 24 Oktober 2019 di Tanah Air, sementara di Malaysia dijadwalkan mulai 7 November 2019, memadukan dua budaya Indonesia dan Malaysia dengan menyuguhkan sisi Islami yang kental, sarat akan nilai moral tanpa menggurui.
“Sejak awal, film kolaborasi Indonesia dan Malaysia ini ada tantangan baru yang kami temukan. Dua kultur yang berbeda bahasa, berbeda budaya tapi memiliki makna yang sama yakni satu rumpun. Tentunya dengan kemasan gimik-gimik berbeda, kami mencoba satukan dengan dengan kemampuan pemain untuk menjadi tontonan yang menarik,” ujar Yudi Pratito produser Zharfa, di XXI TSM Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (18/10) malam.
Menariknya, film yang dibintangi aktris asal negeri Jiran, Kaka Azraff yang menjadi tokoh sentral sebagai Zharfa, Donny Alamsyah, Betari Ayu, Shelomita, Benny Ruswandi, Piet Pagau serta Anindi Zharfa ini, membuat sang sutradara kerap menangis saat meski sudah ratusan kali menontonnya. “Enggak tau ya!. Apa karena saya sentimentil jadi saya selalu nangis. Padahal sih kehidupan saya enggak kayak gitu,” ungkap Ruli Wanizar.
Ario Sagantoro setelah tiga tahun lalu menggarap film The Raid, The Raid 2 dan Merantau, kini menjadi creative producer film Zharfa bernuansa religi ini. “Pada intinya, film ini bercerita mengenai kisah hubungan keluarga lengkap dengan berbagai cobaan yang dilaluinya. Walau bernuansa religi kemasannya sangat ringan, jangan berpikir berat dengan ayat-ayat tapi benar-benar hubungan ayah, ibu dengan anak. Ada banyak twist yang membedakan dengan apapun film yang sudah ada,” imbuh Ario.|Edo