Urbannews | Berkarya itu sudah seperti “wahyu” yang diturunkan kepada musisi atau pencipta lagu untuk dibagikan kepada pencinta musik dengan niat baik, tulus dan positif. Dari sederet musisi, pencipta lagu atau composer, mungkin Yovie Widianto terbilang penerima wahyu yang paling produktif.
Setelah sebelumnya meluncurkan single anyar bagi grup musiknya Kahitna, sebagai pengenang atas kepergian salah satu personilnya yakni Carlo Saba berjudul “Sejauh Dua Benua”. Hari ini, Rabu (8/5) di Kawasan Senopati, Jakarta, sang maestro lewat proyek Yovie and His Friends mempersembahkan karya baru berjudul “Bukan Sebuah Rindu” dengan menggandeng Andmesh Kamaleng sebagai pelantunnya.
Menurut Yovie pilihannya kepada pelantun “Cinta Luar Biasa”, “Hanya Rindu”, dan “Kumau Dia” ini karena sepak terjangnya luar biasa di belantika musik Indonesia. Sejak awal kemunculannya, Andmesh sudah mencuri perhatian sang maestro. “Andmesh adalah seorang pejuang dengan potensi yang tinggi, ia adalah divo dan musisi yang sangat berbakat,” ucap Yovie Widianto.
Sebagai penyampai pesan dari “Bukan Sebuah Rindu”, Andmesh sendiri mengaku kolaborasi ini sudah mencuri hatinya sejak pertama kali diperdengarkan saat workshop. “Sejak pertama dengar lagunya, aku langsung bisa merasakan rasa dari liriknya; bahwa cinta memang tak selalu bisa miliki… Perih banget kan…,” jelas Andmesh.
Single ini bukan hanya buah karya dari Yovie Widianto seorang, dirinya juga melibatkan sang putra, Arsy Widianto untuk menulis serta menyusun melodinya. “Saya terkesan dengan hasil kerja Arsy karena dia selalu mampu menerjemahkan kedalaman dari sebuah lagu,” ucap Yovie Widianto.
Penulisan lagu yang ekspresif oleh Arsy dikolaborasikan dengan orkestrasi dari Budapest Scoring Orchestra membuat “Bukan Sebuah Rindu” semakin istimewa dari segi komposisi. “Lagu ini kuat karena punya keunikan dalam segi melodi dari harmonisasi-nya. Modulasinya berpindah secara halus dan teknikal, membuat nada-nada yang tercipta juga mengalun menarik,” papar Yovie Widianto.
Lebih lanjut Yovie menceritakan bahwa kolaborasi ini sebetulnya sudah terjadi sejak pandemi, namun lagunya baru dirilis sekarang. Sebagai penulis lagu, Yovie Widianto dan Arsy Widianto menceritakan bahwa lagu ini memang persis apa yang dirasakan oleh Andmesh.
“Bukan Sebuah Rindu punya kisah tentang seseorang yang menyimpan kerinduan pada sosok yang sebelumnya pernah begitu dekat. Namun, ada perubahan besar dari orang yang ia rindukan itu,” jelas Yovie Widianto.
Pada bridge “Bukan Sebuah Rindu” tertulis dengan jelas, momen seseorang saat menyadari bahwa mengharapkan sosok yang ia dambakan untuk menjadi jodohnya merupakan sebuah kesalahan besar. Penggalan liriknya menyampaikan pesan bahwa kenyataan tak selalu sejalan dengan keinginan.
Produksi single ini turut didukung oleh musisi dan kru produksi musik terbaik Indonesia, mulai dari Adrian Kitut sebagai produser, Ari Renaldi sebagai strings arranger, Bowo Soulmate dan Dennis Nussy sebagai vocal director dan backing vocal, serta Daus Kenzie, Hery Alesis, dan Yusup Albatani.
Guna mendukung makna dari lagu “Bukan Sebuah Rindu” sampai kepada pencipta musik, visualulisasi music videonya pun sudah tersedia, yang digarap oleh Nocturnal Projects, disutradarai oleh Bobby Adrian dan Jessy Sylviani, serta dibintangi aktris Nadya Arina
Konsep video musik mengambil alur maju mundur ini. Bercerita tentang sepasang perempuan serta laki-laki yang bersahabat sejak kecil dan benih cinta pun tumbuh di antara mereka. Namun konflik hadir ketika keduanya beranjak dewasa. Sosok anak kecil perempuan dan laki-laki di MV ini diperankan oleh Joey dan Caleb, keponakan dari mendiang Carlo Saba.