(ki-ka) Vicki Di dari urbannews.co saat ngobrol dengan 3 hijaber metal VOB sebelum tampil, 25/9 di Tebing Breksi, Yogya.
Urbannews | Tampil di depan penampilan nama-nama besar macam EdanE, Seringai, God Bless, juga Jamrud, trio asal kampung kecil di Garut itu tidak mengkerut.Voice of Baceprot (VoB), sempat dikerling miring – karena main metal tapi mengenakan hijab makanya kontan “ngetop”. Tapi, “nyinyiran” seperti itu kontan ditepis trio asal kampung Singajaya, Garut itu.
Tampil di hari kedua Jogjarockarta Festival (JRF), 25/9 di Tebing Breksi, Yogya, sekitar pukul 15.50, VoB berhasil menggulung ribuan penonton. Moshing sampai mengacungkan tiga jari tak terelak di tengah sengatan matahari.
VoB mengawali lewat singel terbaru mereka, “(Not) Public Property.
“Senang banget main di Yogya. Bahasanya sama. UMR nya jg sama,” teriak fridda Marsya kurnia (vokal, gitar). Dan tanpa menunggu sorakan penonton, dia bersama euis Sitti aisyah (drum), dan Widi rahmawati merangsek lewat nomor “Age Oriented”.
Layaknya lagu bergenre metal, jarang betul bisa jadi “radio hits” di mana pun juga. Tapi toh sebagian besar penonton di perhelatan JRF yang keren itu bisa ikutan nyanyi.
Apalagi saat trio VoB menutup aksi lewat dua nomor berturut-turut, “Chop Suey” (System of a Down) dan “Killing the Name” (Rage Against The Machine). Yang berhasil diracik ulang oleh VoB jadi terasa lebih bergizi ketimbang aslinya.
Sudah begini, mungkin seperti Edane, Seringai, Jamrud, apalagi God Bless bakal tenang dan ikhlas jika satu hari harus pensiun dari panggung rock metal.
Karena sudah ada Voice of Baceprot yang oleh majalah rock terkemuka Metal Hammer yang mengatakan VoB adalah: “the metal band the world needs right now”.
Dan, ini sungguh tidak berlebihan. Yeaaah!
(Penulis: Vicki Di, Foto: Iwan Iskandar)