Jakarta, UrbannewsID.| Tidak ada hingar bingar yang mewartakan perjuangannya menembus cakrawala dunia musik di mancanegara. Apalagi, gelaran karpet merah hanya untuk sekedar mengantarkan atau menyambut kembali kehadiran anak negeri yang telah berjibaku menorehkan segudang prestasi.
Ya! Ini hanya sepenggal cerita dibalik kisi-kisi industri musik dalam negeri yang konon asyik nggak asyik. “Industrinya” seperti plang nama yang bertengger di depan pintu, tapi didalamnya kosong melompong tanpa ada aparatur yang mengatur apalagi mengayomi. Untungnya, beragam cara tetap dilakukan oleh anak-anak muda kreatif untuk terus menggelorakan semangat bermusik tanpa henti, kapanpun dan dimanapun.
Bermusik memang tidak sekadar memainkan nada-nada, tapi juga sebagai pengantar rangkaian kata-kata yang syarat makna. Maka, musik bisa menjadi medium dialog paling efektif saat ini, karena ada balutan harmoni idealisme dan rasa kejujuran di dalamnya. Seperti di lakukan duo anak muda, Viza K. Mahasa (vokal, gitar, gamelan, dll) dan Vais Randi (dram, sequencer), lewat brand band V1MAST yang mengusung genre pop-rock ethnic, kembali mendulang sukses dan membuat nama Indonesia mengangkasa di Tanah Eropa.
Tampil di festival Musica del Mar di Lloret de Mar, Catalunya, Spanyol, pada 25-28 Juni 2017 lalu, mereka bukan hanya meraih gelar juara kedua tetapi juga dipercaya sebagai satu-satunya kontestan yang berhak tampil di grand gala concert, festival yang digagas oleh perusahaan Spanyol, Fiestalonia Milenio, S.L.U. V1MAST menyabet juara kedua atas suguhan komposisi musiknya yang unik ini saat saling beradu kebolehan dengan 99 kontestan dari Italia, Kazahkistan, Lithuania, Uzbekistan, Rusia, dan Spanyol di babak penyisihan, kemudian dikerucutkan kembali menjadi 19 kontestan terbaik, berhasil menarik hati para juri.
Tidak hanya itu. Viza Mahasa dan Vais Randi juga dianugerahi penghargaan spesial oleh Fiestalonia Milenio, Balai Kota Lloret de Mar, Balai Kota Tossa de Mar, Departemen Kebudayaan Tossa de Mar, Department Pariwisata Lloret de Mar, Kementerian Budaya Catalunya, dan asosiasi “World of Culture” dan Charity Fund “Fundacion SOS” atas keunikan dan kesempurnaan mereka dalam menyuguhkan perpaduan musik modern dengan musik etnik.
Mungkin bukan yang pertama memadupadankan bunyi-bunyian instrumen musik tradisi, seperti saron, bonang, angklung, saluang, dan atau sape Dayak dengan distorsi musik elektrik modern. Tapi, keberaniannya patut di acungi jempol, karena mereka mencoba menawarkan racikan baru dari buah perkawinan musik timur dan barat sebagai karakter bermusiknya.
Keberhasilan tersebut di atas menambah deretan catatan di katalog bermusik mereka. Walau usia berdiri V1MAST baru seumur jagung, tepatnya awal September 2015. Viza K. Mahasa dan Vais Randi kerap melanglang buana memperkenalkan musiknya yang mereka sebut World Music sampai ke Eropa Timur, yakni Bosnia dan Herzegovina.
Disana, V1MAST yang hadir mewakili Indonesia sekaligus memperkenalkan single pertamanya bertajuk “Kurikulum Hati” dan juga untuk pertama kalinya single keduanya “Jogja Love Story”,
dalam kompetisi musik dan budaya bertajuk “Dukat Fest 2016” pada bulan Juli 2016. Kompetisi yang diikuti oleh 32 negara saat ini, perjuangan mereka membuahkan hasil dengan menggondol “Best Ensemble Performance”.
Bahkan saat lawatannya ke Praha, V1MAST kembali menorehkan prestasi yakni mendapatkan penghargaan khusus dari Duta Besar Repulik Indonesia untuk Republik CEKO, Aulia A. Rachman, sebagai musisi yang berhasil membawa musik Indonesia ke pasar internasional di acara Indonesian Trade Expo dan World Music Festival 2016.
“Terus terang, kami bermusik sesuai dengan kata hati dan kebebasan yang tanpa sekat. Kami ingin berekspresi lewat ragam bunyi instrumen musik tradisi sebagai pengantar nada karya, sesuai dengan kemampuan kami masing-masing. Pastinya, ini bentuk komitmen dan sumbangsih kami akan kecintaan terhadap budaya tanah airn, Indonesia,” kilah Viza K, pada satu kesempatan saat ngobrol santai.
Semoga saja, kehadiran dan keberhasilan V1MAST bukan saja memberi warna baru di industri musik Indonesia, tapi juga dapat diterima pecinta musik tanah air. Asal, V1MAST tetap konsisten bermain di genre musik yang dipilihnya, serta tidak patah semangat untuk tetap kreatif dan terus memperbaiki bentuk serta merawat rupa karakternya. Menjadi populer itu gampang, tapi orang mengingat sebuah karya yang tak lekang oleh jaman, itu yang susah.|Edo (Foto Istimewa)