UrbannewsID Musik | Sukses pada gelaran pertamanya tahun lalu, PT Mahkota Musik Indonesia (MMI) kembali membuka kesempatan bagi para drummer untuk ikut perhelatan online drum competition paling prestisius ‘Tama Groove Session’ di tahun 2018 ini. Menariknya, session kedua ini akan menjadi salah satu event internasional bergengsi, karena kompetisi ini diadakan juga di China.
Kompetisi drum paling prestisius se-Indonesia, Tama Groove Session 2018 (TGS 2018) memberikan tantangan bagi para pesertanya. Technique, Groove hingga Solo menjadi bahan penilaian para Juri. Selain ketiga hal di atas, maka kemampuan menunjukan permainan yang unik juga menjadi tolak ukur keberhasilan seorang drummer untuk dapat menjadi pemenang pada kompetisi ini.
Tama Groove Session 2018 memiliki durasi kontes yang cukup lama, yaitu 2 bulan. Dimulai dari 1 November 2018, ditutup pada 31 Desember 2018. Dengan rentang yang cukup lama, sangat memungkinkan untuk para peserta memunculkan kemampuan terbaiknya dalam mengisi backing track sehingga menjadi sebuah komposisi musik yang enak untuk dinikmati.
Kompetisi yang akan melahirkan bibit-bibit unggul tanpa memandang apa genrenya atau siapa gurunya, terpenting memiliki potensi untuk menjadi musisi drum besar dan mampu untuk go international. Pihak MMI yakin bahwa di Indonesia banyak sekali drummer-drummer berbakat dengan kemampuan luar biasa yang belum memiliki kesempatan untuk tampil di blantika musik Indonesia.
Kompetisi Online
Tama Groove Session 2018 (TGS 2018) merupakan kompetisi drum yang dilakukan secara online. Kami membuka pendaftaran bagi drummer-drummer seluruh Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam kompetisi ini secara gratis. Konsep kompetisi online merupakan konsep paling tepat karena dapat menjangkau seluruh pelosok Indonesia. Semua drummer dari pelosok Indonesia dapat berpartisipasi dalam kompetisi ini hanya dengan mengirimkan Entry Video sesuai dengan persyaratan yang sudah ditentukan.
Karena kompetisi ini diadakan oleh TAMA Indonesia, maka peserta diharapakan menggunakan drum TAMA. Tetapi jika peserta tidak memiliki drum TAMA, maka peserta diharapkan dukungannya terhadap kompetisi ini dengan cara menutup brand lain tersebut dan menampilkan logo brand TAMA (dapat berupa sticker/printing logo brand TAMA di skin bass drum atau menampilkan visual logo brand TAMA secara jelas di aksesoris lain yang dipakai seperti topi, kaos yg digunakan, dll).
Sistem kompetisi online ini juga sangat adil, karena kami memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempelajari backing track yang harus di fill in. Peserta memiliki waktu yang banyak untuk bermain dan berimprovisasi menurut gayanya, karena kompetisi ini juga membebaskan peserta untuk memilih apapun style musik yang mereka inginkan. Sekali lagi, semua akan dilihat bagaimana hasil akhir dari semua eksplorasi musik yang mereka lakukan pada backing track tersebut.
Untuk syarat dan ketentuan serta semua informasi yang berkaitan dengan Tama Groove Session 2018, dapat diakses di https://www.bermusik.co.id/tama. Di halaman tersebut, akan ditemukan link untuk download backing track, video demo Kaz Rodriguez mengisi backing track tersebut sebagai gambaran bagaimana backing track tersebut dimainkan dan juga terdapat formulir pendaftaran peserta.
Juri-Juri Utama TGS 2018
Juri-juri TGSI 2018 diisi oleh drummer-drummer kelas dunia yang memiliki nama baik di blantika instrumen musik dunia dan mereka juga merupakan INTERNATIONAL TAMA ARTIST. Selain mereka adalah musisi profesional, mereka juga berpengalaman sebagai juri-juri kompetisi drum dunia. Berikut adalah juri-juri TGS 2018.
Kaz Rodriguez. Terkenal sebagai Composer, Touring Session drummer di scene musik Pop, dan juga sering memberikan internasional masterclass. Dia telah berkolaborasi dengan musisi-musisi seperti Aaron Spears, Anika Nilles, Chris Coleman, Gerald Heyward dan banyak lagi. Kaz Rodriguez juga seorang music director, pendidik, programmer musik, produser dan merupakan tutor di The Institute of Contemporary Music Performance (ICMP).
Karir musiknya memasuki stratosfer begitu ia mulai membuat backing track untuk drummer lainnya dan juga setelah album ‘THOUGHTS’ vol.3. menjadi album dengan penjualan emas. Dalam Tama Groove Session 2018 ini, dia adalah komposer backing track yang akan diperlombakan.
Noriaki Kumagai. Drummer asal jepang ini pernah malang melintang dipertengahan 90an dengan band Casiopea. Band beraliran Fusion Jazz yang cukup mendapat tempat di publik Jepang, dan sudah mengeluarkan hampir 30 album. Setelah Noriaki keluar dari Casiopea, dia membentuk TRIX. Band inipun beraliran Jazz-Fusion.
Dalam kurun waktu 9 tahun, TRIX telah mengeluarkan album original sebanyak 9 album, 2 album The Best dan 4 album live. Hampir semua lagu-lagu TRIX, Noriaki lah pencipta lagunya. Beberapa lagu TRIX banyak digunakan dalam program-program TV di Jepang.
Noriaki sendiri merupakan komposer untuk backing track Tama Groove Session 2017 lalu.
Fuyu. Dikenal sebagai “The best gospel drummer in Japan” . Fuyu lahir di Osaka, tetapi dibesarkan di New York. Bermain drum sejak umur 2 tahun, dan sudah melakukan Jazz performance pada usia yang sangat muda. Pada tahun 2004, Fuyu diangkat sebagai drummer utama di Trinity Church Gospel Live. Tahun berikutnya, dia menjadi drummer dan music director untuk female R&B bernama “ALLURE”.
Pada tahun 2009, Fuyu memindahkan aktivitasnya ke Tokyo. Sejak itu, Fuyu menjadi salah satu musisi yang paling berpengaruh dan banyak dicari di Jepang. Penampilannya yang dinamis dan sangat terampil menjadikannya sebagai drummer yang “tak tergantikan”. Pada tahun 2016, Fuyu membentuk sebuah band bersama EXILE ATSUSHI dengan nama “Red Diamond Dogs”.
Fuyu juga pernah bermain dan melakukan recording dengan Shania Twain, Hank Jones, Soulive, Hiram Bullock, Logika Dj, Robert Randolph & The Family Band, Dj Kensei, Alvin Slaughter, Amount Boyz, Gary Bartz, Joey Ramone (Ramones), Martha Munizzi, Jon Cowherd, Chris Nunez.
Hadiah
Tama Groove Session 2018 (TGS 2018) memberikan hadiah-hadiah yang prestise sesuai dengan kontesnya.
Sebagai hadiah utama, sang juara TGSI 2018 berhak membawa pulang 1 set drum NEW TAMA STARCLASSIC WALNUT BIRCH senilai 40 juta dan berangkat ke luar negeri.
Untuk juara kedua, dapat membawa pulang New Snare Drum TAMA yang tidak kalah prestisenya. Sementara untuk juara ketiga, maka Double Pedal TAMA dapat menjadi koleksi bergengsi bagi pemenangnya.
Kami percaya, bahwa Tama Groove Session 2018 (TGS 2018) akan membuka kesempatan bagi drummer-drummer di seluruh tanah air untuk menunjukan diri kepada dunia dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berkiprah, bukan hanya nasional tetapi juga internasional.|Edo