Jakarta, UrbannewsID.| Butuh waktu cukup lama bagi group musik progresif rock, Montecristo, untuk mewujudkan mimpinya melahirkan album keduanya bertajuk “A Deep Sleep”. Jedanya hampir 6 tahun dari album pertama mereka yang dirilis tahun 2010, berjudul “Celebration Of Birthday”. Bukan cuma jeda album ke album menunggu waktu, proses merampungkannya pun memakan waktu sekitar 3 tahun.
Menurut Eric Martoyo (Lead Vocal, Lyricist), begitu mereka merilis single “Nanggroe” untuk memperingati 8 tahun tsunami pada akhir 2012. Awal tahun berikutnya, tepatnya di 2013, mereka langsung masuk ke beberapa studio rekaman. “Biasanya kami masuk studio setelah matahari terbenam dan pulang saat matahari terbit. Dini hari adalah puncak kulminasi ide kreatif dalam proses rekaman album ini,” ujar Eric, saat di jumpai di Hard Rock Cafe Jakarta, Rabu (7/12).
Album “A Deep Sleep” berisikan 10 lagu berbahasa Inggris kecuali Nanggroe ini. Seperti album pertama, proses Mastering “A Deep Sleep” juga dikerjakan di Studio 301 Sydney oleh Steve Smart. Nampaknya, Montecristo tetap mempertahankan formula “rock yang berkisah”. Lewat lirik yang bertutur menyampaikan cerita, serta menggarisbawahi dan mengajak pendengar berkontemplasi. “Kami percaya, musik adalah kendaraan yang tepat untuk itu,” jelas Eric.
Band yang didirikan pada tahun 2007 ini, mengambil tajuk dua ujung perjalanan hidup manusia dalam dua albumnya. Album pertama “Celebration Of Birthday” tentang kelahiran, sedangkan “A Deep SLEEP tentang kematian. Rangkaian lagu dalam kedua album ini bercerita tentang fase diantara kedua titik tersebut, sebuah proses yang tak pernah sederhana, namun sering diwakili oleh satu kata yakni “kehidupan”.
Montecristo yang digawangi Eric Martoyo (Lead Vocal, Lyricist), Keith Rustam (Guitars), Fadhil Indra (Piano, Keyboards, Vocals), Haposkan Pangaribuan (Bass Guitar), Alvin Anggakusuma (Guitars, Backing Vocals), dan Keda Panjaitan (Drums). Kehadiran album “A Deep Sleep” sekaligus juga mereka persembahkan untuk almarhum Andy Julias, sebagai penghormatan atas jasa-jasanya dalam memajukan musik progresif rock di Indonesia lewat komunitas Indonesia Progressive Society.|Edo