UrbannewsID Film | Menyaksikan secara real-time film ‘Tumbal-The Ritual’ besutan MK Pictures di bioskop, Kamis (12/7) sore, ada catatan cukup menarik. Film horor yang memadukan unsur drama dan petualangan, meramu suspens-thriller dan psychological horror ini, siap ditonton oleh masyarakat mulai 19 Juli 2018 mendatang.
Film yang di produseri Michel Khatwani, diarahkan oleh sutradara Tema Patrosza, dan skenarionya ditulis oleh Ahmad R. Madani dan Rama Gumay. Tumbal-The Ritual dalam cerita awal digambarkan, Nira (Mawar De Jongh) tidak mendapatkan izin dari om-nya ke pabrik tua bersama empat tamannya membuat dok-film tugas akhir sekolah.
Secara gamblang memang tidak dijelaskan alasan larangan om-nya, tapi secara eksplisit terbaca bahwa pabrik tua itu menyimpan misteri berkenaan dengan kematian ibunya Nira. Walau, om-nya merasa khawatir kehilangan keponakannya, disamping adiknya Alya (Makayla Rose) yang auitis tidak ada yang menemani. Karena alasan Nira cukup kuat, akahirnya mendapat izin.
Berangkatlah Nira (Mawar De Jongh) bersama empat rekannya yakni Raka (Rayn Wijaya), Leo (Karel Susanteo), Maya (Shenina Cinammon) dan Sisi (Annette Edoarda), menuju pabrik tua yang ada diluar Kota. Dimenit inilah kejadian mistis mulai menghampirinya seperti mobil mereka pecah ban, bertemu sosok misterius yang sempat difoto tapi saat dilihat di kamera, tidak Ada.
Sang adik Alya (Makayla Rose) yang ternyata ikut, kemudian mobilnya mogok, sehingga mereka harus berjalan kaki menuju lokasi. Belum lagi, pabrik tua yang terkenal dengan fenomena spiritualnya. Sehingga, setibanya di pabrik tersebut, terasa keangkeran menyelimuti mereka. Begitu malam tiba, semuanya mendapatkan terror yang sangat menakutkan.
Dan, yang paling menarik film ini yaitu memiliki unsur kejutan atau sesuatu yang tidak diprediksi sebelumnya oleh penonton. Ini semacam ending atau plot twist pamungkas, dimana Raka (Rayn Wijaya) yang dianggap kekasih bagi Nira (Mawar De Jongh), justru ingin mencelakakan dirinya. Memanfaatkan tugas kelompok sebenarnya kamuflase, untuk bisa membunuh Nira untuk dijadikan tumbal.
Ternyata pabrik tua ini menyimpan histori, Raden Suryo si pemilik pabrik adalah ayahnya Raka, dan Nurmala adalah ibunya Nira. Dalam film ini, digambarkan sosok Raden Suryo adalah pemganut ilmu hitam. Setiap malam bulan purnama, ia selalu mengadakan ritual dengan korbannya wanita sebagai tumbal. Salah satunya adalah Nurmala menjadi tumbal ke-39. Raka yang ingin ayahnya hidup lagi, Nira akan dikorbankan menjadi tumbal selanjutnya.
Penggarapan film ini terbilang cukup bagus, tidak hanya kejutan plot ceritanya (twist), tapi mulai dari pemilihan lokasi, pencahayaan dan kualitas gambar, serta latar musik pengiring pun sangat menunjang untuk menghadirkan suasana mencekam. Patut di acungi jempol pula, penggunaan teknologi CGI (Computer-Generated Imagery) untuk sosok hantu maupun efek mistik lainnya, digarap cukup apik.|Edo