Tiga Titik Monolog, Bicara Perjuangan Para Pekerja Perempuan

Art & Culture327 views

image

Jakarta, UrbannewsID. | Dalam memperingati Hari Buruh sekaligus masih dalam suasana Hari Kartini, Galeri Indonesia Kaya bersama Dinda Kanyadewi, Ririn Ekawati, dan Maryam Supraba mempersembahkan sebuah pertunjukan monolog bertajuk “Tiga Titik Monolog” yang diangkat dari naskah film yang disutradarai oleh Wawan Sofyan dan diproduseri oleh Lola Amaria, berdasarkan film “Kisah Tiga Titik”. Monolog ini mengisahkan perjuangan 3 orang pekerja perempuan dalam memperjuangkan kehidupan mereka ke tingkat yang lebih baik.

Tiga perempuan dalam kisah ini ialah Titik Sulastri yang diperankan oleh Ririn Ekawati, seorang janda 2 anak yang bekerja sebagai buruh kontrakan di sebuah pabrik garmen. Titik Dewanti Sari yang diperankan oleh Dinda Kanyadewi, seorang perawan tua dengan jabatan bergengsi di sebuah perusahaan penuh skandal dan terakhir Titik Kartika yang diperankan oleh Maryam Supraba, anak preman yang bekerja sebagai buruh rumahan.

3 orang Titik yang memiliki kehidupan sosial dan ekonomi berbeda tersebut bertemu dalam satu lingkungan yang sama, di sebuah daerah kumuh tempat pabrik-pabrik berdiri dan para buruhnya bekerja. Mereka sama-sama harus menghadapi sistem yang keras dan tak manusiawi, yang mengkondisikan para penghuninya menjadi orang-orang apatis, tak peka, dan hanya mementingkan kepentingan pribadi. Mereka juga memiliki teman dekat yang hanya bisa menasihati dan mendoakan. Mereka sama-sama merasa sendirian dalam perjuangannya.

Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation mengatakan, pertunjukan kolaborasi 3 seniman wanita kebanggaan Indonesia ini, memberikan inspirasi bagi kita kaum wanita untuk turut berjuang memajukan kehidupan. Semoga penikmat seni yang hadir mendapatkan pesan moral yang disampaikan. Begitu pun, Ririn Ekawati salah satu pemain Tiga Titik Monolog mengungkapkan, dirinya bersama dua sahabatnya membawakan sebuah monolog yang memiliki pesan yang sangat kuat, dimana kita sebagai seorang wanita yang juga bekerja dalam berbagai tingkatan ekonomi harus semangat dalam memperjuangkan hak-hak sebagai seorang wanita.|Edo (Foto Istimewa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *