Jakarta, UrbannewsID.com | Lady rocker era 80-90’an asal Surabaya bernama lengkap Dyah Purnamasari, atau lebih dikenal sebagai Ita Purnamasari, tetap konsisten menapaki jalan merangkai karya menembus ruang dan waktu, guna memberi warna di dunia musik Indonesia hingga kini. Penyanyi yang populer lewat tembang “Cintaku Padamu”, tanpa terasa telah mengukir segudang prestasi yang mengendap direlung hati pencinta musik tanah air selama 3 dekade.
Perjalanan karir menembus zaman yang memberikannya kekuatan hidup dan berkarya, memang tidak lepas dari kekuatan dan keutuhan pertemuan cinta dari orang-orang terkasih sekelilingnya, yakni Dwiki Dharmawan sang suami dan Muhammad Fernanda Dharmawan buah hatinya, dan tentu saja para penggemar setianya. Kini di usia emasnya, Ita Purnamasari yang penuh dedikasi, eksistensi dan rasa syukur mengekspresikan rasa cintanya lewat sebuah buku biografi tentang dirinya berjudul “Satu lta 3 Cinta”.
Buku biografi “Satu lta 3 Cinta” ditulis oleh lta Purnamasari sendiri, dan disunting oleh tim penulis Gramedia Group, tersirat beragam makna tentang sebuah nilai hidup yang telah dilampaui seorang lta Purnamasari. Buku yang dipersembahkan bagi masyarakat Indonesia ini, menggiring kita sebagai pembaca menjadi lebih dalam lagi mengenal sosok lta. Bagaimana impiannya dalam hidup dan bagaimana pula dia berusaha meraihnya. Ditulis dengan gaya bahasa yang ringan dan lugas, namun tetap memberi kesan yang sangat berarti.
Bukan sekedar buku yang dipersembahkan, lta Purnamasari pun bersiap menggelar konser tunggalnya bertitle “3 Dekade__lta Purnamasari” yang akan diselenggrakan pada Jumat, 8 Desember 2017 pukul 19.00 WIB di Balai Sarbini, Jakarta. Konser mengusung warna nostalgia perjaianan musiknya, melalui tangan dingin sang suami Dwiki Dharmawan sebagai music director, lagu-lagu hits lta Purnamasari dan beberapa lagu dari group musik dunia menjadi Iagu-Iagu berkemasan baru yang memperkaya konsep di konser 3 Dekade lta Pumamasari.
Dalam konser nanti, lta Pumamasari tidak sendirian. Ia akan didampingi musisi-musisi lintas generasi seperti Ikang Fawzie, Yana Julio, Agus Wisman, Dewi Gita, hingga sosok-sosok muda berbakat era milenial yakni Beery Manoch Saint Locco, Hussein Alatas dan Ikmal Tobing. Menariknya, sebagai penawar rindu bernostalgia penyanyi di era 80 90an, Studio 26 pimpinan Atiek Ganda akan menampilkan penari latar untuk mengiringi Ita dan penyanyi Iainnya di beberapa lagu.
lta ingin masyarakat tak hanya terhibur kembali melalui suaranya yang merdu, tetapi juga ingat akan rangkaian lagu-Iagunya yang pernah hits. Dalam semangat bermusik yang terus terbangun, mengimbangi rasa syukur akan nikmat hidup, seorang lta Purnamasari hanya ingin membuktikan bahwa apa yang telah ditempuhnya seiama 3 dekade ini pun mampu memperkaya inspirasi hidup kaum muda indonesia. Untuk menikmati konser lta Pumamasari, pihak penyelenggara membandrol harga tiket mulai dari Rp 110.000 hingga Rp 990.000.|Edo (Foto Dudut SP)
glucophage dawki
gabapentin vs pregabalin