Urbannews | Berkarya itu sudah seperti “wahyu” yang diturunkan kepada musisi atau pencipta lagu untuk dibagikan kepada pencinta musik dengan niat baik, tulus dan positif. Ditambah lagi, karya itu terkhusus lagu sudah seperti ‘anak’ yang terlahir dari rahim kreatifitas.
Saya (penulis_red) kerap mengatakan bagi meraka yang merasa punya kemampuan berkarya, teruslah bersenggama dengan imaji dalam ruang’ kreatif untuk bisa beranakpinak karya. Pemikir berpikirlah, penulis menulislah, pelukis melukislah, dan musisi berkaryalah dengan musikmu. Titik.
The Chasmala, band yang beranggotakan Irfan Chasmala (Keyboard), Pieter Anroputra (Vocal), dan Denny Chasmala atau populer disapa Denchas (Guitar), terus terbang tinggi mengepakkan sayapnya sambil menawarkan ragam buah karya kontemplasi mereka dalam bentuk album yang diberi judul “Persona”.
Tebaran ‘persona’ mereka tentunya lewat bayi-bayi manis bernama karya lagu. Setelah single berjudul “Pria ldaman” pada akhir tahun 2023 yang lalu, kini The Chasmala tak tanggung-tanggung memperkenalkan album bertajuk ‘Persona’ yang berisikan 7 bayinya (single) dengan karakter kuat dari masing-masing yang menyiratkan personilnya.
Album The Chasmala “Persona” terdiri dari 7 lagu “Kejadian (TST)”, “Ikrar”, “Berharap Tak Berpisah”, “Sakit Bila Dipendam”, “Pria ldaman”, “Dua-Duanya”, dan Positive”. Menurut Chasmala, judul album Persona diambil karena The Chasmala ingin menunjukkan kepribadian masing-masing personil yang dijadikan satu.
“Dengan karakter dan pengalaman yang berbeda-beda tapi dalam hal bermusik bisa melebur menjadi satu,” tukas Denny Chasmala, dihadapan awak media, Jumat (28/6/2024) di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Pada kesempatan tersebut, “Ikrar” menjadi title track yang dipilih oleh mereka dari album Persona, melanjutkan kesuksesan single pertama “Pria Idaman” sebelumnya. “Ikrar” sendiri bercerita tentang seseorang yang mengikrarkan cinta tulusnya untuk seseorang dan berjanji sehidup semati di hadapan Tuhan.
Lagu yang diciptakan oleh Irfan Chasmala ini, lirik yang indah dan balutan alunan musik yang easy listening dengan komposisi yang sangat mewah. “Lirik lagu lkrar bercerita tentang kisah perjalanan cinta sepasang kekasih yang bertekad menjalin pertalian cintanya ke dalam ikrar suci pernikahan hingga akhir dunia” jelas Irfan Chasmala.
Pieter Anroputra mengatakan dengan dirilisnya album “Persona” semoga bisa membawa berkah dan manfaat bagi banyak orang. “Harapan buat album The Chasmala adalah, album ini bisa membawa The Chasmala ke tempat-tempat baru, bertemu teman-teman baru, bisa kolaborasi dan lain-lain, serta membawa berkah dan manfaat untuk banyak orang”, lanjut Pieter.
Besar harapan The Chasmala dengan dirilisnya album ini dapat meramaikan industri musik Indonesia dan bisa diterima oleh para pendengar musik di Indonesia. Terakhir, ‘Persona’ sudah bisa didengarkan melalui platfrom musik digital mulai 28 Juni 2024 serta performance video masing-masing lagunya akan tayang setiap hari Jumat di kanal YouTube resmi M Music Records.
Nah, di industri musik Indonesia, kreatifitas masing-masing individu masih mendapat tempat yang layak untuk dihargai. Banyak musisi yang menembus industri musik dengan komposisi, gaya, lirik atau tingkat berkesenian yang berbeda dan unik-unik. Memang, itu semua jelas dilakukan untuk menarik perhatian khalayak, meski juga dilihat ini bagian dari eksplorasi kesenian dan indikator kreatifitas.
Musisi yang sukses hanya dilihat suksesnya, tapi jarang yang melihat proses menuju suksesnya itu. Kegelisahan saya (penulis_:red) adalah, musisi Indonesia harusnya tidak hanya menjadi kacung kampret di industri musik borjuasi saja, tapi juga bisa menjadi tuan atas karyanya sendiri. Kebanggaan atas kemampuan serta karyanya, harus dimunculkan, bukan dilebur atas nama tren global.
Musisi itu bukan babu-nya tren, tapi majikan atas tren. Kalau ikut arus, lambat laun jati diri hanya akan menjadi fosil dan dongeng pengantar tidur doang. Musisi memang bertebaran, tak semua jadi pengekor, karena tidak sedikit yang jadi trendsetter.
/Foto; istimewa