Foto (ki-ka): Peserta pembawa bendera Parade Veskananda (kiri), Herbhayu A Noerlambang Konsul Protkons KJRI New York (tengah), Cotter Phinney (kanan). Courtesy: @ipnyc
Urbannews | Indonesia adalah salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang berada di asia tenggara, merupakan negara yang dikenal oleh dunia sebagai negara yang memiliki banyak ragam budaya. Ragam budaya Indonesia sendiri sangat diminati masyarakat asing, banyak orang dari berbagai negara di berbagai belahan dunia datang ke Indonesia hanya untuk belajar dan menyaksikan budaya Indonesia.
Melestarikan budaya Indonesia merupakan salah satu bentuk nasionalisme, karena jika kita melestarikan budaya Indonesia itu berarti kita memiliki rasa cinta budaya dan tanah air Indonesia. Untuk itu, Parade Budaya Indonesia kembali hadir untuk kedua kalinya di kota New York, dengan tema “Indonesian Heritage” pada akhir minggu lalu. Parade ini merupakan bagian dari parade tahunan “Asian American & Pacific Islander (AAPI) Cultural and Heritage Parade” yang diselenggarakan untuk merayakan keragaman budaya AAPI, setiap bulan Mei.
Kali ini sekitar 150 warga Diaspora Indonesia yang bermukim di New York dan area sekitarnya, tampil mengenakan busana tradisional dari berbagai suku bangsa Indonesia. Mereka adalah perwakilan berbagai organisasi masyarakat Indonesia, profesional muda, mahasiswa yang sedang menempuh studi di New York serta para diplomat dari Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York.
“Kami bangga bisa kembali berjalan di jalanan utama 6th Avenue, Manhattan, New York, sambil mempromosikan Indonesia dan mengibarkan bendera Indonesia. Antusias dan dukungan teman-teman komunitas Indonesia ikut parade dengan baju-baju tradisional, luar biasa”, kata Maya Naratama, organiser Indonesian Parade NYC dari Acha Production, Event Organizer di kota New York. “Parade Indonesia banyak mendapatkan perhatian dan apresiasi dari warga kota New York yang berdiri sepanjang 10 Blok”, tambah Maya yang oleh organisasi AAPI New York diangkat sebagai Co-Chair AAPI Parade.
Parade Indonesia diawali dengan Tari Kabasaran dari Minahasa, Sulawesi Utara untuk menyambut tamu-tamu penting. Tarian dibawakan oleh group Maesa, organisasi komunitas Menado di New York, dimana peserta lainnya mengenakan berbagai baju adat Menado.
Sementara, diaspora asal Sumatra Utara dari Parsadaan Bangsa Batak (PBB) New York, menampilkan keragaman pakaian tradisional Batak sambil menari tor-tor. Ada juga komunitas jawa Paguyuban Cakra dan mahasiswa dari New York University, Columbia University, serta Friends of Indonesia.
Selain Indonesia, peserta Parade AAPI datang dari negara-negara Asia seperti Jepang, Korea, Tiongkok, Vietnam dan lain-lain. Berbagai tarian dari berbagai budaya digelar sepanjang jalan. Parade dibuka oleh Walikota New York, Eric Adam dan dihadiri oleh para pengusaha Asia, perwakilan konsulat dari negara-negara Asia Pasifik.
“Parade Indonesia yang kedua di New York City adalah momen kebanggaan yang mempromosikan dan meningkatkan kesadaran akan Indonesia di ibu kota dunia. Komunitas Indonesia bersatu dalam semangat kemeriahan dan kebhinekaan”, kata Herbhayu A Noerlambang, Konsul Protkons KJRI New York.
Parade Indonesia ke 2 ini didukung oleh Kantor Konsulat Republik Indonesia New York, Lumitive First serta Suntoso Law New York. Rencananya, parade Indonesia “Indonesian Parade NYC” ke tiga akan kembali hadir di kota New York tahun 2025.