Urbannews | Dari lereng Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, ada tiga pendekar yang mencintai dunia musik, yakni; Lexi M. Budiman pemilik villa Deheng Hills, bersama konco lawas saat nge’band di kampus yaitu Hendra Sinadia dan Romi M. Cahyadi, turun gunung untuk memberi ruang kreatif bagi para seniman musik tetap berkarya dan musik Indonesia bisa bergerak maju.
Kecintaan mereka pada musik, mereka bertiga mendirikan deHills Radio, sebuah radio streaming Indonesia yang memutarkan pilihan musik dan lagu-lagu hits late 80s, 90s – 2000s terbaik menjadi alternatif hiburan yang dapat dinikmati deHillers, menemani berkegiatan di mana pun, dan kapan pun selama 24 jam yang dapat didengarkan dengan mengunduh aplikasinya di Google Playstore dan Appstore.
deHills Radio yang kini tanpa terasa memasuki usianya ke dua tahun, sejak diluncurkan pada 27 Agustus 2021 lampau, juga berfokus menyuguhkan berbagai sudut pandang menarik terkait gaya hidup dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya untuk berdiskusi dalam talkshow, dari mulai Financial Talk, hingga Health & Lifestyle Highligts yang menjadi program unggulan.
Sebagai salah satu radio streaming terbaik di Indonesia, deHills Radio yang awalnya berada di ketinggian 900 mdpl, Deheng Hills. Pada Februari 2022, deHills Radio pindah lokasi ke Kemang Icon – Jakarta Selatan, agar dapat lebih menjangkau kerjasama dengan partner-partner deHills ke depannya, dengan tetap berupaya menjadi media streaming yang menyuarakan berbagai topik terkini, dari mulai olahraga, hiburan, gaya hidup, hingga isu-isu sosial dalam setiap konten dan programnya.
Terlebih, deHills Radio juga mengedepankan kontribusi dalam kemajuan ekosistem musik Indonesia, dengan kerjasama yang terjalin dengan berbagai asosiasi, antara lain PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia) melalui peringatan Hari Musik Nasional 2023 di bulan Maret yang lalu. Juga yang terbaru, di 12 Agustus yang lalu, terjalin kerjasama dengan LMKN (Lembaga Manajemen Kolektif Nasional) melalui penandatanganan MoU sebagai media partner untuk mensosialisasikan hal-hal terkait royalti musik dan lagu.
deHills Radio, yang selalu hadir menjadi bagian dari insan musik Indonesia, memberikan ruang bagi para musisi untuk terus berkarya. Menurut founder deHills Radio Hendra Sinadia, biar bergerak seirama dan sejalan, melaui DeHills Corporation, hadir pula unit bisnis sebagai pendukung tak terpisahkan, yakni; deHills Corner-ruang pentas seniman musik yang rutin, deHills Music Production-fokus pada gelaran pencarian bakat seperti Karaoke World Championship (KWC) Tingkat Nasional untuk ikut berlaga di Tingkat Dunia.
Hendra menambahkan, ada pula deHills Music Production juga fokus menyediakan panggung ekspresi para seniman musik berjumpa penggemarnya melalui gelaran konser. Seperti belum lama, menyatukan 4 legenda musik tanah air yakni; Fariz RM, Deddy Dhukun, Mus Mujiono dan Vina Panduwinata dalam satu panggung konser bertajuk “Semua Jadi Satu” di 5 kota besar di tanah air, seperti Makassar, Medan , Surabaya, Yogyakarta dan Bandung.
Tidak sampai disini, deHills Music Production ber-reinkarnasi menjadi record labels belum lama ini, dengan memperkenalkan artis asuhan pertamanya Shabrina Leonita, juara menyanyi tingkat dunia pada ajang Karaoke World Championship (KWC) pada tahun 2021 di Finlandia, lewat rilisan single PadaMu Kubersujud, sebuah lagu karya cipta Bebi Romeo dan Kawendra yang sempat dipopulerkan oleh Afgan. Lewat sentuhan komposer dan arranger Denny Chasmala, PadaMu Kubersujud hadir dengan warna musik yang lebih kekinian.
“Peralihan sistem televisi (TV) dari analog ke digital melahirkan tatanan baru dalam dunia penyiaran. Salah satunya, memberikan peluang bagi kreator konten lokal untuk berkarya sehingga konten TV semakin beragam. Tidak tertutup kemungkinan, muncul bayi baru bernama deHills TV. Tentunya, kualitas konten dalam setiap tayangannya terjaga, sehingga apa yang tersajikan benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.” tukas Hendra, saat bicang santai Selayang Pandang deHills Radio, di Deheng Hills, Bogor, Minggu (27/8/2023).
Pada kesempatan yang sama, ada sebuah catatan menarik yang disampaikan Lexi M. Budiman, yakni melahirkan deHills Music School. Keinganannya ini bukan tanpa alasan. Musik Indonesia berangkat dari perkembangan kekaburan definisi. Musik yang sejatinya adalah ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental, yang meliputi melodi dan harmoni lambat laun kehilangan sistem nilainya sebagai bagian dari filsafat kesenian, tanpa perenungan.
Lexi M. Budiman memang lebih menyorati tentang kualitas sumber daya manusia unggul menuju Indonesia maju serta Indonesia Emas yang telah dicangkan Pemerintah kedepan. Tidak saja, SDM pada sektor tertentu, SDM dalam sektor Industri musik juga perlu mendapat perhatian. “Musik adalah media multifungsi, multikultur, multiterpretasi, dan multidisiplin yang pararel dengan bangsa Indonesia. Sistem pendidikan musik kita harus mampu mewariskan sepercik musical literacy bagi bangsa ini. Saya sudah bincang dengan salah satu akademisi di dunia musik yang memiliki silabus mumpuni, do’a kan saja deHills Music School dapat terwujud,” pungkas Lexi.
Ditengah kesejukan sehabis rintik hujan, perayaan 2 tahun deHills Radio yang digelar di Deheng Hills penuh kehangatan dan harapan seperti tagline yang diusungnya “Bersama deHills, Terus Melaju untuk Indonesia Maju”. Harapan Industri musik kedepan ikut maju pun mencuat dari talkshow pada sore itu yang mengangkat tema “Indonesia Maju dari Perspektif Pemusik” dengan narasumber Candra Darusman (musisi), Prof. Agus Sardjono (akademisi), Tito Sumarsono (musisi), dan Marselia Lesar (penyanyi).
Celebration The 2nd Anniversary of deHills Radio pun ditutup dengan penuh kehangatan serta keakraban lewat suguhan pertunjukan musik yang membawa semua tamu undangan atau deHillers yang hadir ikut riang berdendang bersama Tito Sumarsono, Marselia Lesar, Emil S. Praja, Candra Darusman, Mus Mujiono dengan iringan deHills Band.