Tenun & Songket Anna Mariana Warnai Kemeriahan Lebaran Betawi!

Fashion234 Dilihat

IMG_20180729_235649-624x473

UrbannewsID Fashion | Islam dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia yang terkenal multikultural, multietnis, dan suku ini, antara lain karena pendekatan budaya. Akulturasi budaya lokal dan Islam, telah melahirkan perpaduan yang sangat mengesankan, sarat dengan nuansa religi, keguyuban, dan harmoni.

Potret akulturasi tersebut diatas, yang paling kentara yaitu Lebaran Betawi yang digelar di bulan syawal, dan tujuannya sama dengan Idul fitri atau Idul Adha yaitu sebagai momentum untuk menjalin silaturahim atau kumpul dengan sanak keluarga dan handai taulan yang tinggal di Jakarta maupun di daerah lain.

IMG_20180730_000525-800x563-600x422

Lebaran Betawi yang memasuki penyelenggaraan ke-11, hari ini, Minggu, 29 Juli 2018, bertempat di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jagakarsa, Jakarta Selatan, menutup perayaraan yang digelar selama tiga hari sejak Jumat lalu. Lebaran Betawi digagas pertama kali oleh tokoh Betawi Amarullah Asbah, pada tahun 2007, dihadiri oleh ribuan warga Betawi dari berbagai wilyah.

Penutupan lebaran Betawi yang dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama isteri Fery Farhati Ganis, acara yang digelar Pemrov DKI ini. Dalam kata sambutannya Anies menyatakan bahwa, “Lebaran Betawi bukan hanya simbol untuk melestarikan budaya, tapi juga mengembangkan budaya. Karena itu pula perayaan Betawi bukan hanya dihadiri oleh masyarakat Betawi, tapi juga semua lapisan masyarakat lainnya yang ada di Jakarta,” ujarnya.

Usai memberi sambutan, Anies berserta isteri mendapat cindera mata selain dari lima wilayah Jakarta plus Kepulauan Seribu. Perancang busana Anna Mariana yang hadir dan ikut serta memeriahkan Lebaran Betawi, memberikan cendera mata berupa cukin dan selendang berwarna merah yang terbuat dari tenun Betawi, sebuah karya masterpiece Anna Mariana sejak tiga tahun terahir.

Ketika berkesempatan berkeliling stand yang ada di lokasi, Anies dan Ferry sempat mampir ke dalam stand yang memamerkan karya Anna termasuk melihat kegiatan menenun secara tradisional. Ferry memuji kerja kreativitas menenun yang sudah menjadi tradisi turun menurun ini, sebagai sesuatu “yang wajib terus ada dan kita kembangkan, agar masyarakat luas bisa mengetahui ada yang namanya tenun Betawi,” kata Ferry.

IMG_20180729_235721-639x806

Sementara itu, Anna Mariana menyebut cindera mata berupa cukin dan selendang yang dikerjakan selama 3 bulan itu sebagai pengingat serta juga penyemangat bahwa di Betawi sudah lahir tenun khusus khas milik Betawi. “Tenun harus terus diupayakan berkembang ke tingkat lanjutan. Dan tentu saja memerlukan dukungan pemerintah!” kata Anna Mariana yang terus giat memperjuangkan lahirnya Hari Tenun Nasional itu.

Bukan hanya sekedar cukin dan selendang sebagai cendera mata, tapi kreasi tenun dan songket 20 baju wanita dan 10 baju pria yang diperagakan dalam bentuk fashion show di kemeriahan Lebaran Betawi dengan balutan warna merah putih yang begitu membara dan berkobar, sebagai bukti nyata keriusan dan kecintaanya terhadap budaya Betawi. “Tema warna merah putih menyiratkan semangat menyambut HUT Kemerdekaan RI yang ke-73,” tutup Anna.|Edo (Foto Dudut SP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *