Urbannews Musik | Industri musik tidak lagi seperkasa dahulu, terutama dari sisi penjualan karya dalam format fisik (keping cakram) yang menjadi modal utama para musisi maupun para pelaku bisnisnya. Di era digital saat ini, perilaku anak-anak zaman kiwari cara mengkonsumsi produk musik mengalami pergeseran. Mereka tinggal pilih musik atau lagu sesuka hati secara eceran (satuan) di digital platform, bayar terus di dengarkan. Artinya, begitu banyak pilihan bagi mereka ada di etalase virtual.
Walau kondisinya begitu, dan persainganya cukup keras untuk bisa meraih pencinta musik di tanah air. Tetap saja, industri musik seperti magnet yang menarik siapa pun untuk ikut menjajal peruntungannya dengan menawarkan karya musiknya. Kalau dianalogikan industri musik seperti kamar yang penuh sesak, barangkali saja masih ada ruang untuk nyempil sedikit agar bisa terlihat, minimal terdengar.
Hari ini, Selasa, 23 Juni 2020, dikawasan Tebet, Jakarta Selatan. Seorang penyanyi pendatang baru, Meti Kim, menawarkan lagu barunya berjudul “Tapi Bohong”. Lagu yang ditulis Albert Jules dan Ain Nasriko selaku produser, diharapkan bisa menjadi anthem untuk menghidupkan semangat optimisme Meti Kim berada dijalur musik yang tepat. Ditambah lagi, wajahnya yang konon katanya mirip-mirip artis Korea ini, bisa juga menjadi nilai jual.
Lagu Tapi Bohong yang bercerita tentang seorang pria penggombal yang menyabet wanita-wanita yang dia temui. Namun, Meti yang biasa membawakan lagu dengan lirik belum move on sama pasangannya, justru lirik dilagu ini menjadi tantangannya. Pasalnya, Meti yang tidak suka dengan pria penggombal untuk jatuh cinta kepadanya, dengan musik rada nge-beat, lirik yang sederhana, plus video klip yang digarap bercerita, bisa menghibur juga pesan positifnya.
“Sejujurnya saat membuat karya ini, saya sedang ingin membuat single yang cukup berbeda nuansanya. Tapi ternyata ketika lagunya jadi, malah terdengar sangat fresh. Suara Cello Ain Nasriko mendominasi, namun bebunyian drum & gitar yang crunch membuat lagu ini terasa berbeda dari single-single sebelumnya. Makanya, Saya putuskan untuk merilisnya, karena saya percaya bahwa cinta selalu punya tempat bagaimanapun keadaannya,” ujar Meti, meyakinkan.
Proses rekaman lagu yang dilakukan di studio mereka, sekaligus juga labelnya Bintang Lima Record. Ain Nasriko selaku produser, menjelaskan, kata ‘Tapi Bohong’ yang menjadi judul single Meti Kim, sangat pas momentnya dengan kata dari seorang youtuber yang viral belum lama ini. “Meti Kim bersama singlenya ini, adalah produk yang pertama dari Bintang Lima Record. Kami coba memberanikan diri menawarkan artis berikut karyanya, yang menurut kami sangat cocok antara lagu dengan karakter vokalnya,” tandas Riko.
Riko menandaskan, bahwa single yang sudah diunggah dikanal YouTube Meti Kim mendapat respon cukup baik, terbukti sudah 500 ribuan lebih yang melihat sejak di publish 7 Juni lalu. “Lagu yang saya tulis ini, ceritanya memang cocoknya dibawakan oleh penyanyi wanita. Persisnya sih, sering dialami wanita. Nah! Waktu ketemu Meti. Walau dia masih belajar, tapi karakter vokal Meti ada yang unik dan beda. Terus terang, karakter seperti ini belum pernah nemuin,” pungkas Albert Jules, menambahkan.
Optimisme boleh dipupuk dan dipelihara baik-baik. Tapi berada di industri musik saat ini, bukan sekedar berani atau bernyali. Apalagi penyanyi yang masih baru kudu diimbangi dengan kreatifitas tanpa batas, karena akan berhadapan dengan generasi zillenial bukan lagi millennial yang lebih kritis di era digital, bisa-bisa tidak akan terdengar juga terlihat ditengah hirukpikuk industri musik yang bergerak dinamis.
Begitu pula, pihak records label maupun manajemen artis yang menaunginya harus menerapkan pola yang benar, efektif dan tepat guna mempromosikan produk Artis dan karyanya. Secara manajerial, bukan saja paham soal hukum, marketing, public relation atau public speaking. Tapi memiliki kemampuan menyusun planning jangka panjang, karena ditangan manajemen-lah masa depan sang artis dipetaruhkan.
/e20