Urbannews | Biasanya, festival musik identik dengan lautan manusia, dentuman bas dan sorak riuh tawa, dan tubuh-tubuh yang melompat di depan panggung, kali ini ada ruang-ruang kecil yang menyimpan kehangatan. Tahun 2025, Synchronize Festival ingin mengubah cara kita merayakan momen bersama. Festival tahunan yang digelar di Gambir Expo, Kemayoran, ini hadir dengan pendekatan yang lebih luas dan lebih lembut yang membuat pengalaman jadi lebih manusiawi, lebih mendalam.
Di antara keramaian musik, ada sebuah oase di Hall D2—tempat di mana ruangrupa, kolektif seni kontemporer yang telah dikenal hingga mancanegara, menanam benih-benih imajinasi lewat pameran bertajuk “ruru25: Poros Lumbung.”
Namun jangan bayangkan ruang pamer yang kaku. Di sini, seni menjelma menjadi pengalaman. Instalasi visual menyapa pengunjung, elemen interaktif mengundang untuk disentuh, dijelajahi, bahkan dihayati. Sebuah ruang di mana seni tak sekadar dilihat, tapi dihidupi bersama.
“Seni di sini bukan cuma untuk dilihat, tapi untuk dirasakan dan dihidupi bareng-bareng,” ujar seorang pengunjung sembari menyentuh instalasi kayu yang tergantung dari langit-langit, seperti sedang bercakap dengan masa lalu.
Semangat lumbung, yakni gotong royong dan nilai berbagi khas ruangrupa, menjelma nyata di tengah hiruk-pikuk festival. Ia menjadi jeda, ruang napas di sela musik. Menawarkan refleksi, bukan pengalihan. Memberi makna, bukan sekadar hiburan.
Namun kejutan tak berhenti di sana
Untuk pertama kalinya, Synchronize Festival terasa ramah keluarga. Di area teduh tak jauh dari Hall D2, hadir Zona Anak—ruang aman yang dipenuhi canda, warna, dan rasa ingin tahu. Ada aktivitas mewarnai, sesi dongeng, hingga workshop kreatif sederhana yang mengajak si kecil bermain sambil belajar.
Bagi para orang tua, ini adalah angin segar. Tak perlu lagi meninggalkan anak demi festival, karena festival ini kini merangkul seluruh keluarga.
Dengan menyatukan musik, seni visual, dan ruang keluarga, Synchronize Festival 2025 menyampaikan pesan penting: bahwa festival bukan hanya tentang pesta, tapi juga tentang pelibatan. Bukan sekadar selebrasi, tapi juga kolaborasi.
Langkah ini bukan hanya progresif, tapi juga penuh harapan. Festival tak lagi jadi ruang eksklusif untuk mereka yang muda dan kuat, tapi ruang inklusif yang terbuka untuk semua—dari anak-anak hingga orang tua, dari penikmat musik hingga pencinta seni, dari yang ingin melompat hingga yang ingin merenung.
Synchronize Festival 2025 mengubah lanskap perayaan musik di Indonesia. Bukan hanya karena daftar musisi yang memukau, tapi karena keberanian untuk membuka ruang-ruang baru: ruang seni, ruang keluarga, ruang rasa. Dan mungkin, inilah masa depan festival: bukan sekadar tempat untuk bersenang-senang, tapi tempat untuk bertemu, berbagi, dan tumbuh bersama.
Foto: Dok.Synchronize Fest.
