Urbannews | Synchronize Festival selalu berkomitmen untuk merayakan musik Indonesia di panggung nasional. Tahun ini, dengan tema “Together Bersama,” festival ini kembali hadir di Gambir Expo Kemayoran pada pada 4, 5, dan 6 Oktober 2024.
Festival musik multi-genre ini akan menampilkan 160 penampil, dari musisi senior hingga pendatang baru, di antaranya ada Bondan Prakoso, Maliq & D’Essentials, hingga Guyon Waton, yang akan mengisi tujuh panggung.
Termasuk musisi luar negeri yang mengangkat narasi identitas musik Indonesia, seperti; Koes Barat (Amerika Serikat), Nusantara Beat (Belanda), Sheila Majid & Tohpati (Malaysia – Indonesia), AK//47 (diaspora Indonesia di Amerika Serikat – Indonesia), Arrington De Dionyso & Singo Sembrono (Amerika Serikat – Indonesia), Eastern Margins (Asia Tenggara – Inggris), Island Vibes Reggae Party (Jamaika – Indonesia) – Lutan Fyah, CTTZ, Alvons, Richard D’Gilis, S2B Family, Lawa, Kamga, Conrad Good Vibration.
“Synchronize Fest tahun ini melakukan penjelajahan seputar gagasan keberagaman dan kebersamaan di dalam musik Indonesia. Selain menyajikan 14 pertunjukan spesial, kami menghadirkan beberapa musisi luar negeri yang selama ini dikenal lewat karya-karya yang kental dengan narasi keindonesiaan. Kehadiran mereka diharap membawa sudut pandang yang lebih luas tentang musik Indonesia dan bagaimana pengaruhnya pada komunitas musik global,” kata David Tarigan, selaku Artist & Repertoire, Selasa (27/8) di Jakarta.
Synchronize Fest 2024 juga akan menampilkan berbagai penampil spesial, termasuk:
- Burgerkill ‘Killchestra’: Pertunjukan spesial grup band metal asal Bandung yang akan menampilkan konsep orchestra membawakan album mereka bertajuk Killchestra.
- Dewi Perssik feat. Aldi Taher: Mantan pasangan sensasional ini akan hadir di satu panggung dengan konsep full band dan penuh keseruan.
- Haddad Alwi feat. Sulis Cinta Rasul & Yasmin: Penampilan yang akan mengembalikan memori masa kecil terhadap puja-puja kaum muslimin dan muslimah terhadap Allah SWT & Muhammad SAW.
- Penampilan 5 Diva Muda Masa Depan SRICANDY: Lyodra, Tiara Andini, Ziva Magnolya, Mahalini, dan Keisya Levronka akan tampil di dalam satu panggung.
- Pertunjukan SORE DAN KAWAN-KAWAN: Afgan, Ardhito Pramono, Atilia Haron, Bilal Indrajaya, Cholil Mahmud, Fanny Soegi, Pusakata, Noh Salleh, Rian Ekky Pradipta.
- Program Musik Fenomenal Televisi Medio 2000-an INBOX SCTV LIVE AT SYNCHRONIZE FEST: Penampilan 7ICONS, CHIBI-CHIBI, D’Bagindas “C.I.N.T.A”, Hello Band, Repvblik. Host: Andhika Pratama, Gading Marten, Audi Marissa.
- Penampilan Haddad Alwi & Sulis Cinta Rasul dan Yasmin: Lagu-lagu religi Islam yang dikenal fenomenal di era 90 akhir dan awal 2000-an.
- Penampilan Sidney Mohede: Lagu-lagu spiritual Kristiani.
- Penampilan Barry Likumahuwa: Konsep “Pengharapan” dengan pendekatan musik gospel.
- NIKE ARDILLA LIVE BERSAMA (Bonita, Danilla, Fanny Soegi, Putri Ariani, Tantri “KOTAK”): Pertunjukan istimewa musik.
- ROCK OPERA KEN AROK: HARRY ROESLI (ANDY /rif, Arie Kriting, Candil, Dira Sugandi, Fauzan Lubis, Hari Pochang, Indra Lesmana, Isyana Sarasvati, Oslo Ibrahim, Sal Priadi, Soleh Solihun, Sri Hanuraga, Teater Mainmonolog): Musik oleh Gerald Situmorang.
- 60 TAHUN ELVY SUKAESIH BERKARYA: Ajang penghormatan pada musisi-musisi yang lebih dulu berdedikasi dan melahirkan karya-karya monumental.
Synchronize Fest 2024 juga akan menampilkan musisi luar negeri seperti Koes Barat (Amerika Serikat), Nusantara Beat (Belanda), Sheila Majid & Tohpati (Malaysia – Indonesia), dan lain-lain.
Tiket dan Informasi
– Tiket: Penjualan tiket early bird mulai Kamis, 28 Desember 2023 pukul 19:00 WIB melalui website resmi Synchronize Fest. Pembelian tiket early bird mendapatkan t-shirt edisi khusus gratis.
“Synchronize Fest tahun ini dengan ‘Together Bersama’ sebagai tema besar menjadi amplifikasi kita semua untuk saling bergandengan tangan dan mendukung ekosistem kreatif di Indonesia, juga masyarakat dunia.” pungkas David Karto, Direktur Festival Synchronize Fest.
Synchronize Fest 2024 akan menjadi gelaran ketujuh dan helatan offline ketiga sejak acara tersebut vakum selama tiga tahun karena pandemi. Festival ini terus membangun kesadaran kolektif merayakan musik Indonesia dan menjadi etalase luasnya spektrum musik Indonesia.