Swag Event; Selagi Bisa, Sambangilah Untuk Kita Saling Sapa dan Berdendang

Music578 Dilihat

Urbannews | Di mana-mana, semua hal harus dimulai dari yang kecil dulu. Pun begitu dengan band. Rasanya jarang ada deh band atau musisi yang langsung besar dan meraih puncak kariernya dalam waktu singkat. Kalaupun ada, ketenarannya pun hanya seumur jagung.

Perjuangan meniti karier dalam bermusik dari bawah sangat dirasakan khususnya bagi musisi dan band independen. Mereka yang bergerak secara “gerilya” tanpa sorotan kamera dan tampil di layar kaca untuk popularitas yang terasa hanya sebentar saja. Mereka bergerak dari panggung kecil satu ke panggung kecil lainnya, dengan penonton yang nggak lebih banyak dari penonton bayaran di televisi.

Tapi, di situlah pentingnya sebuah small gig bagi musisi indie untuk membesarkan namanya. Seperti apa yang diungkapkan Endah “Endah N Rhesa” dan Edy Khemod “Seringai” pada waktu kesempatan. Endah dan Khemod sepakat menyebut small gigs sebagai wadah untuk para pemain di scene sidestream untuk unjuk gigi. Karena disana ada proses kematangan mental, musicianship, attitude, profesionalisme, kemandirian, semuanya terbangun dari small gigs yang kita jalani.

Small Gigs adalah bagian denyut nadi dari ekosistem musik lokal. Dan, setiap gigs menyumbang peran penting dalam dinamika skena musik kita. Tanpa gigs, kalian tidak mungkin bisa mengenal Perunggu, The Jansen, Swellow, bahkan The Adams sampai Sore sekalipun. Semua butuh proses dan proses tersebut dimulai dari small gigs.

Small Gigs tidak saja untuk mereka yang baru (ingin) menjejakan kaki di Industri musik, namun mereka yang sudah lebih dulu berada di panggung musik besar, small gigs seperti refreshing atau tempat bermain yang penuh keintiman.

Nuansa keakraban tersebut inilah, yang membawa program musik mingguan Swag Event terus berjalan dan diminati, karena pertunjukan musik tak melulu soal musik itu sendiri. Disana selalu ada perjumpaan dan pengalaman yang memperkaya jiwa. Selagi memungkinkan, mengapa tidak berbagi energi dengan sesama penampil juga penggemarnya.

Seperti pada Selasa (5/12/2023) malam, di kompleks kuliner Kala di Kalijaga, Jakarta Selatan. Penyanyi solo Sandhy Sondoro, unit pop jazz The Chasmala, serta biduanita Michelle Limanjae, hadir memperkenalkan karya-karya termutakhir mereka di Swag Event yang sudah memasuki edisi 59.

Digelar di kompleks kuliner Kala di Kalijaga, program yang diasuh dua MC Eno Suratno Wongsodimedjo dan Ncek Gaul ini diselenggarakan pada Selasa malam, 5 Desember 2023 tepat pukul 19.00 WIB.

Ditengah panggung yang lagi tak berjarak, Michelle Limanjae yang hadir dari genre dream pop, membuka keriaan Swag Event dengan sederet tembang. Selain Michelle Limanjae  memperkenalkan single baru miliknya berjudul “Sunday Morning Rewind”, penyanyi berkacamata ini juga membawakan sederet single yang telah dilepas sebelumnya, semisal “Almond Chai”, “Sane” dan “Hey Dear Heidi”.

Berikutnya, The Chasmala naik panggung yang bikin suasana kian hangat, terutama celotehan nakal satu personelnya Denny Chasmala (gitar). Unit baru yang dinaungi label My Music Record ini, di isi personel yang rada KKN. Gimana tidak, sesuai nama bandnya The Chasmala. Selain Denny Chasmala (gitar), ada juga Irfan Chasmala (keyboard) serta Dika Chasmala (violin), dan satu-satunya yang beda cuma vokalisnya, Pieter Anroputra.

The Chasmala pun datang memperkenalkan single perdana “Pria Idaman” yang baru saja dirilis pada November lalu, sekaligus juga vokalisnya. Berikutnya, The Chasmala memperdengarkan pula lima single lain yang rencananya bakal dilepas dalam waktu dekat.

Sandhy Sondoro menjadi pamuncak acara perhelatan Swag Event sebagai penampil  terakhir. Sandhy selain memperkenalkan karya terbarunya berjudul “Tiba-Tiba Cinta” yang dirilis pada 17 November 2023 lalu, ia juga menghibur swagies dan fans Sandhy yang hadir. Hadir dengan format minimalis, Sandhy juga membawakan single-single populer terdahulunya, seperti “Anak Jalanan”, “Malam Biru”, dan “Tak Pernah Padam”.

Bagi mereka yang lebih dulu populer, tidak seperti konser besar, setelah musisi perform biasanya puter haluan langsung kebalakang panggung (booth), atau bahkan ada yang langsung pulang. Tapi di small gigs seperti swag event ini, mereka bisa ikut menonton musisi yang bermain setelah mereka. Dan,  setelah acara gigs selesai pun, para musisi tersebut terkadang juga menyempatkan waktu mengobrol dengan para fansnya.

Swag Event merupakan perhelatan rutin besutan Dhiche Stage yang diinisiasi secara independen sebagai etalase bagi musisi yang ingin menampilkan karyanya ke muka khalayak. Program Swag Event yang diselenggarakan secara rutin setiap Selasa malam tiap pekannya, mendapat dukungan penuh dari sejumlah pihak, antara lain Jurnalis Kanal Musik, Komunitas Labelers, Road Manager Indonesia, dan Kala di Kalijaga.

Selain itu, mendapat dukungan dari barisan media partner, yakni Reallist Media, Boleh Music, ScreenTime ID, Info Pesta, Seputar Musik Indonesia, Mave Magazine, Lesehan Musik, Soundtainment, Lewat Lensa, Cadaazz.com, Dapur Letter, Soundcorners, I Music ID, Musik Anak Negeri, Berisik Radio, Djakarta Connection, Rockstar Magazine, Mautau ID, Stoodio, Indie Hitz, Jakarta Network, Indie Hits Com, Urbannews Co, serta SOS Konser.

Credit Foto: I Wayan Bagiartana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

76 komentar