Urbannews | Ahad, 11 Juni 2024, sekitar pukul 15.00 WIB, saya meluncur ke Kantin KONI di seputaran Senayan-Jakarta Selatan, janjian dengan beberapa sahabat, Bang Tb. Adi, Adit, mas Wur, neng Widya, juga mbak Nonnie (sayang berhalangan hadir) untuk menikmati sore nyore Oh My Jazz di Gudda Coffee, Gd. Serbaguna KONI, Senayan, Jakarta.
Tujuannya sederhana, ingin menikmati sajian musik jazz sambil kongkow tentunya. Seminggu berpacu dalam rutinitas, ada saatnya kita rehat sejenak melepas penat, membuncahkan keruwetan lewat lagu-lagu nostalgic penuh riang gembira. Saya pun percaya, bahwa musik sebagai medium yang sangat powerful untuk mengatur emosi.
Musik itu sebenarnya hebat, kalau dalam tangan orang yang tepat dan juga dimainkan dengan tepat, seseorang bisa memengaruhi psikologi dan mengubah emosi dasar pendengar atau penontonnya. Seperti sore itu, gelaran Oh My Jazz yang diprakarsai 6 Titik Production bekerjasama dengan Gudda Coffee menyuguhkan musik asik.
Deretan penampil ada Happy Pretty, dan special performance Margie Segers, dengan iringan Six Notes yang terdiri Dari RICKY Poetiray (keyboard), Mates (bass), Devian (guitar), Nanda (sexophone), dan Shaku Rasjidi (drumm). Ada pula Andre Hehanusa yang tampil dadakan.
Kami_saya dan teman-teman, juga seratusan penonton yang hadir terbawa kembali ke suasana lagu-lagu popular ’80-an dan berkaraoke bersama Happy Pretty, Ricky Poetiray, dan tentunya Margie Segers dengan lagu hits-nya Semua Bisa Bilang.
Ketika pelukis menikah dengan seni, mereka beranak lukisan, kurator menjadi bidannya. Ketika musisi menikah dengan alam raya, mereka beranak karya, namun tanpa bidan. Dan, ketika penonton menikah dengan musik, mereka beranak hati riang-kegembiraan, namun tanpa paksaan. Sebab tali cintanya memang begitu.
Panjang umur musik anak negeri!