Single ‘Walk On Fire’, Debut Wajah Baru Band Lightcraft

Music250 Dilihat

IMG_20180505_214401-643x466-800x580-600x435

UrbannewsID Musik | Sudah cukup lama memang, unit anthemic indie rock ‘Lightcraft’ melanglang buana ke berbagai belahan dunia membawa nama Indonesia selama lebih dari satu dekade. Mereka tampil dari satu panggung ke panggung lain, bahkan mengisi berbagai festival musik di banyak negara Eropa hingga Amerika.

Namun, setinggi-tingginya bangau terbang, akhirnya ke pelimbahan (kubang) juga. Artinya sejauh-jauhnya Lightcraft merantau, akhirnya kembali ke kampung halaman juga dengan membawa sajian baru. Setelah EP “Another Life” [2016], kini mereka mempersiapkan album penuh yang ketiga bertajuk “Us Is All” untuk segera diluncurkan dalam waktu dekat.

“Kami begitu bersemangat untuk akhirnya bisa membagikan lagu-lagu kami dalam bentuk rekaman kepada para penikmat musik di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kami sudah tidak sabar untuk mengetahui bagaimana reaksi mereka, setelah mendengar karya lagu di album ketiga yang terdengar lebih tegas dibanding beberapa rilisan terdahulu,” jelas Enrico Prabowo Siek, sang keyboardist.

Lightcraft memang sedang berjibaku merampungkan album terbarunya, tapi mereka mencoba menawarkan single pertamanya dahulu berjudul “Walk On Fire”. Saat dijumpai dalam merayakan momen istimewa lewat mini konser pada hari Jumat (27/4), di Paviliun 28, Petogogan, Kebayoran Baru, bersama fans [belum punya nama red:], lightcraft mempersembahkan beberapa lagu yang nantinya juga akan mengisi album “Us Is All”, termasuk single “Walk On Fire”.

Acara ini juga menjadi hari bersejarah, karena lightcraft mengusung sebuah konsep baru, mulai dari penampilan dan juga tata panggung baru, hasil kerjasama dengan beberapa pihak, termasuk creative developer serta producer Yoga Prathama, typographer Letterplatters, dan perusahaan creative multimedia production Motionhouse. Pengusung chiptune power-pop Sunday Carousel pun siap untuk membuka perhelatan tersebut.

“Walk On Fire” ditulis tidak lama setelah meninggal dunianya anggota keluarga dari frontman lightcraft, Imam Wisaya Surataruna. Diangkat dari kesedihan dan emosi yang bercampur, insiden yang menyayat hati ini menyadarkan dirinya bahwa hidup tidak bisa diprediksi dan sangatlah singkat. Hidup harusnya dihargai dan dipergunakan sebaik mungkin.

Lagu ini menjadi penanda beranjaknya band ini dari sound mereka terdahulu, dengan sentuhan-sentuhan yang lebih positif yang terpancar dari setiap notasi dan kata-kata yang dimainkan dan dinyanyikan. Diproduksi oleh Firzi O (Matajiwa, Sentimental Moods, Zeke And The Popo), yang juga memproduseri “Us Is All” secara keseluruhan, di Studio Masak Suara di Jakarta.

“Walk On Fire” dimulai dengan intro lagu yang penuh dengan teriakan lantang “ohh, ohh” dan gelombang suara synthesizer, membawa para pendengar seketika itu ke sebuah dunia berbeda yang penuh dengan harapan dan kesejukan, diiringi oleh hentakan drum beat yang penuh semangat dari drummer Yopi Santosa Sasmita. “Ini merupakan lagu yang spesial untuk saya pribadi, dan juga menjadi simbol perjalanan musik kami sejauh ini,” jelas Imam, sang vokalis.

“Kami di tahap memasuki sebuah babak baru dengan band ini, dan kami sangat gembira. Kami mengajak semua pencinta musik untuk memulai petualangan baru bersama dengan “Walk On Fire”. Single yang sudah tersedia di berbagai platform digital mulai hari ini, sebelum kami melepas album “Us Is All”. Bersama dengan orang-orang hebat yang turut berkolaborasi, kami juga akan menampilkan kosep dan tampilan baru, yang kami percaya akan menambah khasanah warna kepada lightcraft sebagai sebuah band,” tambah gitaris Fari Febrian.

Band Lightcraft sudah melanglang buana ke berbagai belahan dunia membawa nama Indonesia selama lebih dari satu dekade. Mengusung genre indie-rock dan dream-pop, Lightcraft digawangi Imam Wijaya sebagai vokalis, Safarilhaj pemetik gitar, Yopi Santosa Sasmita penggebuk drum, dan kibordis Enrico Wibowo. Empat pria asli Indonesia ini ternyata dipertemukan di Negeri Jiran, Malaysia. Ketika itu Imam, Yopi, dan Fari berkuliah bersama di Kuala Lumpur dan membentuk Lightcraft.|Edo (Foto Dok. Lightcraft)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *