UrbannewsID Musik | Peribahasa “Sekali merengkuh dayung, dua-tiga pulau terlampaui”, yang memiliki arti menyelesaikan dua-tiga pekerjaan dalam satu waktu. Rasanya tepat, disematkan kepada gadis cantik kelahiran San Diago, Amerika Serikat, dua puluh empat tahun lalu, tepatnya 11 April 1994, Diastika Lokesworo atau akrab disapa Dias. Kecemerlangannya dalam dunia pendidikan sebagai Sarjana Arsitektur yang diraihnya di Southern California Institute of Architecture tahun lalu, ternyata bisa dilakoninya seiring sejalan dengan passion bermusiknya.
Disela-sela kesibukannya menimba ilmu pun kala itu, tak membuatnya kehilangan rasa cintanya dalam dunia musik yang diminatinya. Dias yang memiliki timbre suara berat dan dipadu wajahnya yang eksotis, mampu muncuri perhatian penikmat musik dalam aksi panggungnya seperti di Motion Blue Hotel Fairmont, Java Jazz Festival, Sanur Jazz Fsetival, sampai Ramadhan Jazz. Tidak heran, Dias yang juga berhasil membuat design untuk Warner Brother Theater di Long Beach California, dan new design hotel & resort di BALI, membuat pasangan musisi senior Yance Manusama dan Otti Jamalus kepicut.
Dias bukan saja pandai bernyanyi dan memainkan alat musik, khususnya gitar, ternyata ia juga pandai menulis lagu. Hal ini, diakui pula oleh Otti Yamalus dan Yance Manusama yang sangat terkesan dengan lagu-lagu yang diciptakan Dias, sehingga membuatnya bersemangat menggarap lagu-lagu tersebut. Pada tahun 2015, disaat Dias masih berjuang menuntut ilmu di Amerika Serikat, lahirlah debut album bertitle atas namanya sendiri, berisikan 9 karya apik ciptaannya yaitu Fire, Dreamer, Jatuh, Under The Influence, Should Have Told You, LA, Man, Are You Fine? dan Take Me Whole.
Saat melempar dua single Fire dan Jatuh yang diambil dari debut albumnya, ternyata mendapat respon cukup baik dari penikmat musik. Dan hari ini, Rabu (11/4) siang, bertempat di Swill House Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Dias kembali merilis single terbarunya berjudul ‘Kesempatan’ yang musiknya lebih pop dengan balutan r&b, bersama Ari Renaldi yang dikenal sebagai penata musik, peramu rekam dan juga musisi asal Bandung, yang banyak berperan sebagai produser musik untuk Tulus, Afgan, Raisa, Yura Yunita, dan lainnya.
Dias memang pandai menulis lagu. Ia mengakui tidak menemukannya kendala yang berarti dalam menulis karya lagu. “Menulis lagu sama halnya ketika saya menulis dairy, semua mengalir begitu saja yang ada dalam pikiran maupun hati. Seperti lagu ‘Kesempatan’ ini, kisahnya ketika saya ada rasa dengan seseorang namun tidak ada kesempatan, atau malah melewati kesempatan mengenal dia lebih dekat untuk mengatakan rasa itu. Lewat lagu inilah, saya coba menarasikan perasaan saya pada dia. Semoga saja, dia paham dan mengerti saat mendengarnya,” ujar Dias.
Dias yang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi S2-nya di London, ingin menunjukan bahwa dua karir yang dirintisnya bisa berjalan bersamaan. Banyak mereka yang melakoni banyak profesi sekaligus berjalan mulus, misalnya seperti dr. Tompi yakni sebagai penyanyi, dokter bedah plastic, dan kini malah menyandang predikat photografer. Nampaknya, Dias ingin melakoni dua profesi kesukaannya sekaligus yakni sebagai arsitek dan penyanyi [musisi red:] secara professional. “Kalau bisa dijalani bersamaan kenapa tidak, tinggal kepiwaian kita mengatur ritme pekerjaannya,” tukas Dias.
Kisah kesuksesan yang dicapai seseoarang, tentu saja berbeda-beda. Bukan saja dalam menimba ilmu pada pendidikan formal, menapaki karir di industri musik pun sama yakni tak hanya sekedar memiliki suara bagus atau mahir memainkan beragam alat musik saja. Mengambil dua pilihan profesi susah-susah gampang, butuh kecerdasan, ekstra keseriusan, keinginan kuat, kemapanan, kematangan, dan dukungan finansial yang cukup. Apakah Dias mampu seperti pribahasa diatas yakni ‘Sekali merengkuh dayung, dua-tiga pulau terlampaui’, atau malah seperti cerita lirik lagunya Kesempatan yang tak sampai? Ya, kita do’a kan saja Dias memenangkan pertarungan merebut kesuksesan.|Edo