Urbannews Musik | Shojo Complex adalah sebuah idol group dari Indonesia dibawah naungan MCIP Holdings dan Yoshimoto Creative Agency, Jepang. Para member ini terpilih dari audisi ketat yang diikuti oleh lebih dari 500 peserta. Mereka melakukan debutnya pada 4 Juni 2016 di Aeon Mall BSD City.
Shojo Complex yang kini terdiri dari 9 member yaitu Diasta Priswarini, Reginia Sarah, Clara Eunike Cecilia, Florentina Klarissa, Irene Evita, Rizka Yuanita, Gitavara, Michele Pricilia, dan Ketty Ayu Pranitha, memiliki misi memperkenalkan budaya pop Jepang lewat nuansa musik berbeda yakni Electronic Dance Music (EDM) yang sedang naik daun dl Indonesia.
Setelah 2 tahun berjuang di Industri Musik tanah air, menjelang tahun ketiganya Shojo Complex merilis mini album pertama bertajuk Tension Up!. Mini album yang berisikan 5 Iagu tersebut merupakan bentuk terima kasih Shojo Complex terhadap seluruh penggemar yang selalu mendukung mereka.
Shojo Complex memiliki arti “Gadis Remaja” (Shojo) serta “Beraneka Ragam” (Complex), nuansa musik up beat khas Jepang menjadi genre yang diusung oleh grup ini. Simak saja, di ke-5 lagu mereka yang berada dalam mini albumnya yaitu; Tension Up!, Choose Me, Colorfull Everyday, Love Attention, dan Kepada Dirimu.
Dari total 5 Iagu tersebut, lagu yang berbahasa Indonesia digarap oleh leader Shojo Complex yaitu Diasta Priswarini. ”Senang sekali diberi kesempatan untuk berkreasi dalam penulisan lagu, termasuk juga kami diberi kesempatan berkreasi pada kostum,” ujar Diasta, saat memperkenalkan mini albumnya, Rabu (27/3) di Jakarta.
Shojo Complex merilis single pertama dan menjadi jagoan yakni Tension Up!, ingin mengajak para pendengar untuk bersemangat dan jangan menyerah untuk menggapai mimpi. Lagu yang dibawakan dalam 2 bahasa, yaitu Indonesia dan Jepang ini, sudah di buatkan video clip-nya dan bisa dinikmati di media platform Youtube.
Hiroaki Kato dari Yoshimoto Creative Agency, Indonesia, menuturkan, pada bulan April 2019 nanti, Shojo Complex akan mengadakan Collage Tour kebeberapa kampus di Indonesia. Selain Jakarta, Shojo Complex yang berkolaborasi dengan beberapa acara Jepang (bunkasai), siap pula mandatangi Medan, Bandung, Surabaya, dan kota-kota lainnya.
“Shojo Complex saat ini yang terdiri dari gabungan generasi pertama dan kedua, kehadirannya mengemban misi melestarikan budaya Jepang di Indonesia. Kami berharap dengan program Collage Tour, Shojo Complex bisa mengenalkan karya lagu mereka di mini albumnya, juga memberi semangat para mahasiswa jangan pernah takut untuk bermimpi,” tambah Hiroaki Kato.
Jepang ingin membangun pop kultur dengan membranding Shojo Complex menjadi potret Japanese Pop (J-Pop) yang lahir dari Indonesia. Ini sebagai penetrasi pasar di Indonesia dengan branding J-Pop di lini bisnis industri musik. Seperti kita tahu, kultur pop Jepang yang dulu populer di Barat, kini mulai tergerus dengan kehadiran K-Pop, termasuk di Indonesia.
Pertarungan J-Pop dan K-Pop saat ini, tergantung dari kreatifitas agensinya. Apakah, Yoshimoto Creative Agency, Indonesia, dengan produk bentukannya Shojo Complex mampu menggeser K-Pop yang membernya sedang bermasalah di negaranya, kemudian mencuri hati para pendengar musik di tanah air. Point-nya, adalah inovasi, gaya musik, formasi anggota, koreografi, dan bahkan elemen visual yang unik dan berkarakter.|Edo