Urbannews | Pagi hari sekali, Sabtu (27/3), kami rekan jurnalis, baik hiburan, gaya hidup dan olahraga, sudah harus sampai di Dermaga Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, dengan tujuan ke Pulau Payung yang berada di gugusan Kepulauan Seribu.
Kami bertujuh, melalui rekan jurnalis foto Reza Wibisono a.k.a Rezagrafer, memenuhi undangan dari Letkol Marinir Edy Effendi, S.H., M.H., bersilaturahmi sambil melihat dari dekat potensi alam dan bahari yang ada di Kepulauan Seribu, terkhusus di Pulau Payung.
Tidak hanya Kami Bertujuh, Letkol Marinir Edy Effendi, S.H., M.H., atau akrab disapa Bang Edy, dari Satuan Penyelaman Bawah Air (Satlambair) mengajak serta Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal), Dishub DKI Unit Pengelola Angkutan Perairan, Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu, juga dari Komunitas Seni Beladiri Libre Indonesia.
Kepulauan Seribu merupakan salah satu wilayah yang masuk ke dalam administrasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Secara geografis, Kepulauan Seribu memiliki total wilayah seluas 4.745,62 km2 yang terdiri dari 8,76 km2 daratan, dan terdiri lebih dari 110 Pulau. Tidak heran, jika Kepulauan Seribu jadi Destinasi Wisata Bahari atau Wisata Alam yang masing-masing wilayah memiliki corak, keunikan dan keragaman khas yang spesifik.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki posisi strategis. Wilayah lautan di Indonesia sangat luas dengan potensi kekayaan yang melimpah dengan sumber daya laut yang dimiliki oleh Indonesia. Ada sekitar 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut dan 950 biota terumbu karang. Dan, sumber daya ikan di lautnya meliputi 37 persen dari spesies ikan di dunia.
Letkol Marinir Edy Effendi, S.H., M.H., mengatakan akan melaksanakan kegiatan Bagi Sembako, Penyelaman Terumbu Karang, Pelepasan Tukik di perairan Kepulauan Seribu. “Apa yang nanti kita lakukan bersama, semuanya dalam rangka sinergitas TNI Angkatan Laut bersama Instansi Pemerintah dan Masyarakat sesuai dengan arahan Bapak KASAL Laksamana TNI Yudo Margono tentang penetapan tahun 2022 ini sebagai tahun Potensi Maritim dalam rangka mewujudkan Maritim Jaya Indonesia Maju”, jelasnya.
Lebih lanjut Letkol Marinir Edy Effendi, S.H., M.H., menjelaskan, bahwa Bhakti Sosial berbagi Sembako dilaksanakan dengan maksud serta tujuannya membantu meringankan beban masyarakat nelayan khususnya dan sebagai wujud kepedulian dari Kepala Staf Angkatan Laut terhadap pemulihan kehidupan Nelayan pasca PPKM.
Sedangkan, kegiatan Observasi terumbu karang bertujuan untuk menjaga dan merawat Terumbu Karang yg sudah kita transplantasi dan kita tanam di dasar laut agar bisa bertumbuh kembang sesuai yg diharapkan. Pelepasan Tukik diharapkan mampu membantu melestarikan ekosistim dan perkembang biakan salah satu biota laut demi mewujudkan peningkatan destinasi wisata bawah air Kepulauan Seribu.
Seluruh kegiatan tersebut sebagai upaya mengajak anak muda lestarikan tempat wisata di Kepulauan Seribu. Hal ini, penting dalam membekali diri dan menambah wawasan dalam pelestarian lingkungan maritim serta bisa mensosialisasikannya kepada masyarakat luas, terutama generasi muda milenial. Kalau bukan kita siapa lagi yang mempedulikan kelangsungan ekosistem dan kelestarian alam kita.
Dari rangkaian tersebut, ada satu kegiatan yang cukup menarik di malam harinya. Rekan-rekan dari Redwolf Libre Fighting, sebuah Badan yang bergerak dibidang beladiri praktis. Libre fighting merupakan pelatihan beladiri praktis yang pada dasarnya menggandalkan strategi untuk menyerang balik lawan pada saat diserang oleh lawan tersebut.
Seni bela diri Libre Fighting System sendiri merupakan keterampilan menggunakan pisau lipat atau pisau kecil yang berasal dari Amerika. Dimana Libre bisa digunakan pada saat situasi genting dan extreme dalam perkelahian jarak dekat. “Members atau anggotanya harus di screening dulu, karena latihan bela diri Libre dasarnya untuk membela atau melindungi diri, keluarga maupun masyarakat di luar sana apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang bersifat melanggar hukum,” ujar Desfian & Chicko, instructor Libre Indonesia.
Tempat kita menginap di Pulau Payung yakni di Asha Beach Club & Resort, memang dipersiapkan menjadi one stop destination untuk melayani kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Asha Beach Club & Resort di Pulau Payung menyanjikan kuliner kaya rasa, keindahan alam pantai, hingga putualang wisata bahari aduhai, yang menantang adrenalin.
Founder Asha Resort, Devon Widodo berkeinganan mengubah paragdima berlibur ke island resort terbaik di Indonesia tidak hanya ke Bali saja tujuannya, namun Jakarta saat kini banyak berbenah untuk mengembangkan sektor wisata. Salah satunya adalah dengan membuat Kepulauan Seribu sebagai salah satu yang akan nge’hits kedepannya.