Saatnya Terbang Bebas Menikmati Indahnya Jazz & Merdunya Gunung

Music504 Dilihat

Urbannews | Festival musik tahunan siap beraksi kembali diatas ketinggian dengan indahnya jazz serta semilir merdunya Gunung Bromo, 25 September 2021 di amfiteater terbuka Jiwa Jiawa Resort.

Sebuah orkestrasi musik jazz, alam raya, dan kerinduan melebur jadi satu irama tanpa kata-kata. Dua tahun sudah kita tak beranjak, berada dalam sangkar hingga jiwa-jiwa jazz pun bergejolak.

Gejolak jiwa untuk keluar dari sangkar di ilustrasikan oleh penyelenggara melalui tata panggung juga artistik dengan dekorasi sentuhan bambu, plus deretan sangkar tanpa burungnya.

Menurut Sigit Pramono, penggagas Jazz Gunung Indonesia,”Ini sekedar potret kondisi pandemi mulai melandai. Burung-burung dalam sangkar itu adalah kita, baik penyelenggara, musisi juga penonton mulai keluar bergerak dan beradaptasi,” jelasnya, Kamis (23/9), lewat virtual.

Lebih lanjut Sigit Pramono, menekankan, walau kondisi pandemi covid-19 mulai menurun, festival jazz gunung bromo ini tetap menerapkan langkah antisipasi dengan menerapkan prokes yang ketat untuk semuanya, tanpa kecuali.

Selain bukti sudah di vaksin, wajib swab antigen di lokasi, masker, cuci tangan dan jaga jarak. Setiap 25 orang penonton ada Liaison Officer (LO) yang bertugas sebagai penghubung, baik menyambut kedatangan penonton, menemani mereka, termasuk mengawasi selama mengikuti rangkaian acara.

Festival Jazz Gunung Bromo dengan prokes yang ketat. Dewa Budjana dan Bintang Indrianto sebagai penampil sepakat pola ini diberlakukan. “Ya, kita harus memulai menggelar konser tatap muka ini, dengan segala konsekwensi. Saatnya kita bergerak dan beradaptasi,” kilah mereka berdua.

Keberanian dan tatalaksana Festival Jazz Gunung Bromo ini, jika berhadil tanpa kendala bisa menjadi pola atau role model bagi penyelenggara dunia hiburan atau pengelola wisata, dalam pelaksanaan event maupun visit wisatawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *