Rans Music; Rumah Baru Bagi Para Musisi Era Lawasan

Music327 Dilihat

20190322_232123-800x508-600x381

Urbannews Musik | Panggung musik terus menggeliat, tidak saja ditandai dengan lahirnya artis penyanyi dan musisi pendatang baru, tapi penyanyi serta musisi lawas yang berjaya di zamannya pun muncul kembali. Bukan cuma itu, label rekaman serta juga manajemen artis baru pun hadir memberi warna bagi industri musik di tanah air.

Satu diantaranya, Rans Music yang di gagas Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, bersama Ferdy Tahier, Lucky Widja, Didi Riyadi, personil Element. Mereka berlima mencoba membuka ruang baru bagi para musisi era 90-2000’an yang ingin berekpresi, dan tentunya untuk tetap eksis berada di panggung hiburan Indonesia.

Ferdy Tahier, Lucky Widja, dan Didi Riyadi dari Element, yang terlibat sebagai penggagas sekaligus founder, menuturkan, untuk mengajak atau mengumpulkan temen-teman musisi seangkatannya ikut gabung di Rans Music, tidak ada kesulitan. Menurut mereka, pada dasarnya band lawas di zamannya ini kerap ketemu dalam satu panggung yang sama. Sehingga mereka saling kenal satu sama lain, dan ada kedekatan emosional.

Rans Music yang fokus pada label musik, produksi musik, manajemen artis, studio rekaman & studio latihan serta strategi & penyedia konten digital. Hari ini, Jumat (22/3) sore di Musro Bar Hotel Borobudur, Jakarta, Rans Music memperkenal produk musik kompilasi terbarunya yang diberi nama ‘The Legends’.

Nama ini sengaja diangkat menjadi brand produk musiknya, karena sesuai dengan para artis dan musisi yang terlibat di dalamnya yang berjaya di musik pop Indonesia kurun waktu tahun ’90-an dan 2000-an. Mereka hadir dalam kolaborasi lewat tembang hits-nya masing-masing, dan tentunya dengan aransemen yang lebih fresh.

20190322_232222-662x370

The Legends antara lain; Coboy x Gisel (Kataksnlah), Caffeine x Widi Vierratale (Hidupku Kan Damaikan Hatimu), Junior Reborn x Gading Marten (Bujangan), Lingua x Syifa Hadju (Jangan Kau Henti Dulu), Bunglon x Monita Tahalea (Dulu), The Fly x Nagita Slavina ( Terbang), Bunga x Ayushita (Kasih Jangan Kau Pergi), dan Element Reunian x TBC (Cinta Tak Bersyarat).

Tidak sampai disini, Rans Music juga membuka kesempatan para musisi ataupun band yang memiliki karya terbaik di era lama untuk bisa ikut pula bergabung. Seperti dilakukan oleh salah satu founder Rans Music Nagita Slavina, istri Raffi Ahmad, mengajak Lyla Band bergabung dan merekam ulang single hits-nya ‘Magic’. Ada pula, komedian Deni Cagur x Iwa K yang bersiap merilis single.

Rans Music tidak hanya mengajak artis terkenal saja, tapi mencoba menggaet calon penyanyi muda belia yakni Anneth, Deven, Raisya, Gogo, dan Nashwa. Mereka adalah 5 orang pemenang Indonesian Idol Junior untuk ikut bergabung dalam album kompilasi. Guna memberi warma lain bagi penikmat musik, kelima junior ini di tandemkan dengan seniornya yaitu; Nagita Slavina, Gisel, Syifa Hadju, dan lainnya.

Kehadiran Rans Music di industri musik hiburan lewat produk The Legends-nya. Raffi Ahmad berujar, ini sebagai bentuk apresiasi terhadap artis lama yang telah berkontribusi bagi musik Indonesia. Rans Music nantinya seperti rumah bagi mereka untuk tetap eksis dan lebih produktif melahirkan karya baru. Raffi berharap dukungan dan do’a pencinta musik di Indonesia, Rans Music bisa terus maju dan berkembang.

Dunia panggung hiburan, khususnya musik, memang luar biasa. Ibarat magnet, dia menarik siapa saja untuk mendekat. Sebagai sebuah industri, musik itu seperti tempat umum atau ruang terbuka, mereka yang memiliki kapasitas, kemampuan, juga modal, boleh bebas masuk untuk mencari mana ruang kosongnya. Kalau terlihat sedikit penuh bisa pula nyempil, siapa tahu ada peluang untuk terdengar, terlihat atau minimal terdeteksi.

Ada sebuah ungkapan atau pepatah yang menarik, ‘mempertahankan lebih sulit dari memulai’. Artinya, dibutuhkan siasat atau strategi jitu dalam mengelolanya. Bukan saja pada aspek permodalan, tapi juga pada seni mengelola rasa, kemandirian serta kreatifitas yang tanpa batas. Apalagi di dunia musik, para artis atau musisi bukanlah objek tapi mereka adalah subjek.

Kehadiran Rans Music bukan sekedar tempat kumpul temu kangen, tapi pemberi solusi terbaik bagi masa depan pelakunya yang terlibat, maupun keberlangsungan karya kreatif musik di Indonesia. Rans Music jangan hanya semangat di awal, tapi kehabisan enerji ditengah jalan. Pengelola Rans Music harus terus berkreasi mencari bentuk dan formula, agar para artis terlindungi, terawat, dan terangkat. Disini senang disana senang, semuanya senang.|Edo (Foto Adji)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *