Urbannews Drink | Setelah sukses dengan program ‘Responsib’ALL Day’ tahun lalu, yang mengajak 13,500 karyawannya beramah tamah lewat kegiatan menanam 30 bibit mangrove di Taman Wisata Alam Pantai Indah Kapuk, Jakarta, demi mewujudkan semangat ‘good times from a good place’. Pernod Ricard Indonesia tahun 2019 ini, menggelar kembali program S&R (Sustainability & Responsibility) dengan mengajak komunitas lokal untuk proyek-proyek yang memang bermanfaat, baik untuk lingkungan maupun komunitas.
Perusahaan wine & spirits yang satu ini, menurut Edhi Sumadi selaku Managing Director Pernod Ricard Indonesia, berpegang teguh kepada empat pilar utama yang menjadi nafas S&R Pernod Ricard, yakni; Nurturing Terroir, Circular Making, Valuing People dan Responsible Hosting. Maka tahun ini, lebih memfokuskan diri pada Circular Making dan memilih untuk melakukan program upcycling dari botol-botol bekas milik mereka.
“Tujuannya mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya produk upcycling, serta menjaga kestabilan lingkungan dengan mereduksi sampah beling jadi sesuatu yang bermanfaat seperti gelas, vas bunga, tempat lilin dan sebagainya. Maka itu, kami coba menggandeng komunitas Kertabumi, salah satu pionir dalam hal upcycling dengan memanfaatkan limbah plastik serta beling bekas untuk menjadi sesuatu yang dapat kembali dijual,” tukas Edhi, saat dijumpai di RPTRA Raning Benhil, Jakarta, Kamis (20/6).
Edhi Sumadi mengingatkan, timbunan sampah di Indonesia mencapai 65 Juta Ton setiap tahunnya, dan 5 Juta Ton di antaranya merupakan sampah plastik dan beling. “Melalui Circular Making yang menjadi pilar sekaligus poin utama bagi brand Pernod Ricard Indonesia, kami ikut membantu rekan komunitas berkreasi mendaur ulang kembali botol bekas dari produk kami lebih bermanfaat tanpa harus menjadi masalah bagi bumi kita tercinta,” tukas Edhi.
Program upcycling sendiri dimulai dari bulan Juni ini, yang ditandai dengan penyerahan 200 botol pertama serta peralatan penunjang lainnya seperti alat pemotong botol oleh Pernod Ricard Indonesia kepada Kertabumi, untuk diolah bersama komunitasnya menjadi sampah yang bermanfaat dan bernilai. Setelah itu, program ini akan dievaluasi setiap tiga bulan dengan melihat efektivitas-nya serta dampak bagi lingkungan dan komunitas yang memang menjadi perhatian utama Pernod Ricard Indonesia.
Produk-produk jadi yang telah dihasilkan Kertabumi, selain akan dipasarkan melalui jejaring komunitas, nantinya juga akan dijual lewat toko online agar memudahkan masyarakat membeli produk jadi tersebut. Jika saja semua sampah dapat dikurangi, digunakan kembali, dan didaur ulang, kita bisa membuat sumber daya Bumi menjadi jauh lebih banyak. Daur ulang bisa menghemat bahan, membantu membuat lingkungan lebih menarik, dan tentunya menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.|Edo