UrbannewsID Drink | Hutan magrove atau bakau merupakan sekumpulan pepohonan yang tumbuh di area sekitar garis pantai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, serta berada pada tempat yang mengalami akumulasi bahan organik dan pelumpuran. Hutan mangrove yang juga biasa dikenal dengan sebutan hutan bakau ini, merupakan sebuah ekosistem yang bersifat khas karena adanya aktivitas daur penggenangan oleh pasang surut air laut.
Dari beberapa fungsi hutan mangrove yang yang paling esensial bagi kelangsungan hidup kita, adalah sebagai penghasil oksigen (O2) dan penyerap gas karbondioksida serta sebagai pencegahan abrasi. Pada habitat ini hanya pohon mangrove (bakau) yang mampu bertahan hidup dikarenakan proses evolusi serta adaptasi yang telah dilewati oleh tumbuhan mangrove. Kelestarian lingkungan hidup amatlah penting bagi kita.
Menjaga mangrove merupakan bagian dari tindakan nyata atas kepedulian kita terhadap lestarinya alam dan kehidupan. Mulai dari diri sendiri, marilah jaga lingkungan demi hidup dan kehidupan. Mengingat begitu pentingnya hutan mangrove bagi kelangsungan lingkungan hidup kita, perlu adanya solusi untuk penanggulangan masalah yang selama ini terjadi pada hutan mangrove.
Untuk itu, Pernod Ricard Indonesia menggelar kembali kegiatan Sustainable Development Goals (SDGs) dengan tema “Beramah tamah dengan kegiatan penanaman 30 bibit mangrove”, Kamis (7/6/2018) sore, di Taman Wisata Alam Pantai Indah Kapuk, Jakarta, yang melibatkan seluruh pegawainya. Aksi ini, bertepatan edisi ke-8 Pernod Ricard dengan kegiatan ‘Responsib’ALL Day’ yang mengajak 13,500 karyawannya demi mewujudkan tujuan “good times from a good place”.
Seluruh karyawan yang berasal dari 85 perusahaan afiliasi di seluruh dunia akan tergabung di lebih dari 100 projects dari komunitas Iokal agar mereka dapat menunjukkan komitmen serta kontribusi penuh terhadap kehidupan sosial, salah satunya adalah dl Indonesia. Dan, Pernod Ricard Indonesia memilih bidang agrikultur, karena hal ini merupakan esensi penting dari bisnis yang dijalankan Pernod Ricard.
Seperti diketahui, bahwa ternyata 33% Iahan secara global sangat terdegradasi, yang berarti dapat menurunkan produksi minyak sebesar 30% di tahun 2050. Ini merupakan hal yang penting juga untuk digaris-bawahi bahwa ketika populasi Iebah menghilang 30% hingga 40%, maka 84% dari tanaman yang dikonsumsi manusia membutuhkan lebah dan serangga lainnya untuk menyerbuki.
Selain itu, air juga merupakan sebuah kandungan inti dalam setiap produk yang dihasilkan oleh Pernod Ricard dan perusahaan ini menggunakan air pendingin dari sungai dan air tanah. Selain itu, sekitar 70% dari air global berhubungan erat dengan pertanian. Pernod Ricard mempercayai bahwa setiap perusahaan memiliki tanggung jawabnya sendiri, dan diharuskan menjadi pemimpin yang dapat menjaga kelestarian lingkungan.
“Kehidupan yang berkualitas tidak akan hadir tanpa adanya sebuah tanggung jawab. Dan, yang terpenting diantara semuanya adalah mempertimbangkan jika sustainable value hanya dapat benar-benar teriaksana ketika dibuat untuk kepentingan orang banyak. Saya merasa bangga dengan seluruh karyawan Pernod Ricard penuh semangat menjalankan pekerjaan sehari-hari mereka,” ujar Managing Director Edhi Sumadi dari Pernod Ricard Indonesia,
Edhi Sumadi juga menjelaskan, Pernod Ricard telah menandatangani kerjasama dengan ”Impact 2030” yang bertujuan menyatukan para penggerak dari private sector, masyarakat, dan akademisi untuk mendukung para karyawan di berbagai perusahaan demi mencapai United Nations’ Sustainable Develompment Goals atau (SDGs). Dikarenakan air dan keanekaragaman hayati menjadi sebuah kunci utama bagi bisnis yang dijalankan oleh Pernod Ricad.
Menurut survei opini internal Pernod Ricard terhadap 18,500 karyawannya yang dilakukan oleh perusahaan independen, Towers Watson. Edhi Sumadi menambahkan, sekitar 96% dari mereka merasa bangga akan perusahaan mereka, dan 95% mengatakan mereka sepenuhnya mendukung nilai-nilai yang diterapkan oleh perusahaan. Sementara, 92% menganggap bahwa perusahaan mereka adalah penggerak yang bertanggung jawab secara sosial di komunitasnya.|Edo