Urbannews Musik | Era digital telah memberikan banyak kemudahan. Zaman kini bergerak menuju waktu dimana setiap orang bisa merekam momen-momen keseharian secara audio visual dengan kamera apapun jenisnya, dan kemudian mengunggahnya ke publik lewat medium yang terkoneksi internet. Dan, salah satu diantara keramaian yang berusaha menangkap momen tersebut adalah Padi Reborn yang berkolaborsi dengan sutradara muda Indonesia Angga Dwimas Sasongko.
Melalui single “Menanti Keajaiban” yang di ambil dari album terbaru mereka Indera Keenam, menjadi peluru kedua Padi Reborn setelah sebelumnya single “Kau Malaikatku” diluncurkan, untuk mendapat sambutan positif penikmat musik termasuk Sobat Padi di seluruh Indonesia. Single yang dirilis hari ini, Rabu, 5 Februari 2020 di Jakarta Selatan, ditandai dengan peluncuran video klip dan juga film pendek dengan judul sama, karya Angga Dwimas Sasongko.
Angga dengan rumah produksi Visinema Pictures mengatakan, bisa berkolaborasi dengan Padi Reborn merupakan sebuah kehormatan. Angga yang mengaku Sobat Padi sejak lama ini, sebelumnya pernah pula menggarap video klip Harmony dari album Tak Hanya Diam yang dirilis pada tahun 2007. “Menanti Keajaiban adalah sebuah lagu yang memiliki bait-bait lirik dan musikalitas sangat sinematik. Ketika saya ajukan menggarapnya, gayung pun bersambut karena Padi Reborn sepakat berkolaborasi,” tukas Angga.
Menariknya lagi, karena kekuatan lirik dan musiknya yang begitu dalam. Maka tercetus ide mengangkatnya menjadi film pendek juga video klipnya. Acara peluncuran yang didukung sepenuhnya oleh SuperMusic.ID. Dalam video klip “Menanti Keajaiban”, Angga menyajikan konsep cerita yang segar. Alur ceritanya dibangun berkesinambungan dengan cuplikan film pendek yang terinspirasi dari lagu tersebut. Berdurasi 4 menit 36 detik, visualnya memadukan penampilan Padi Reborn yang berkelindan dengan bagian dari film pendeknya.
Sementara, versi film pendek “Menanti Keajaiban” berdurasi 20 menit 17 detik yang sudah lebih dulu dirilis di kanal Youtube Visinema Pictures pada 21 Januari 2020, mendapat respon positif dari Sobat Padi maupun para netizen. Dan, sudah ditonton lebih dari 200 ribu kali termasuk dibanjiri ratusan komentar pujian. Film yang dibintangi oleh Wafda Saifan, Aghniny Haque, Ganindra Bimo, serta Niken Anjani ini, bercerita tentang dua orang sahabat yang berkolaborasi menulis cerita tentang dua karakter ciptaan mereka, Kinan dan Karin, yang bertemu dalam satu situasi unik dan saling jatuh cinta.
Gitaris Padi Reborn Ari menyampaikan apresiasi kepada Angga dalam project kolaborasi ini. Menurut Ari, Angga memiliki pemikiran dan perspektif lebih luas tentang lagu “Menanti Keajaiban”. Semuanya berhasil dituangkan dengan sukses dalam bentuk film pendek maupun video klip. Sementara, bagi Fadly, meski bukan lagu baru namun memiliki kekuatan magis dari sisi musik dan pemaknaan yang sangat mendalam. “Padi Reborn pada dasarnya banyak lirik yang filosofis. Lagu ini salah satu yang sangat mewakili konsep-konsep spiritual dan filosofis Padi Reborn,” tutur Fadly sang vokalis.
Nuansa lagu Menanti Keajaiban memang sangat berbeda jika dibandingkan versi terdahulu saat lagu tersebut masuk di album “Save My Soul” pada tahun 2003. Keterlibatan Denny Chasmala dalam proses penggarapan selaku co-producer, membawa perbedaan mendasar dari segi aransemen musik dengan konsep akustik dan balutan string yang fresh. Piyu berujar, “Menanti Keajaiban” punya sederet alasan dipilih menjadi single kedua. Salah satunya, punya kekuatan dari sisi lirik.
Dalam penciptaannya, lagu ini melalui serangkaian proses yang dimulai dari Piyu dengan reff gitar kemudian bersama Fadly membuat rangkaian melodinya. Dari urutan melodi lagu tersebut barulah masuk ke proses penyusunan lirik. “Hingga akhirnya terciptalah lirik yang paling terakhir itu, yang menurut saya the best lyrics yang pernah aku buat. Bukan hanya dari arti kata-katanya, tapi dari roh dan segala macamnya bisa dapat,” ungkap Piyu.
Sedangkan Rindra mengaku gembira “Menanti Keajaiban” dipilih menjadi single kedua. Ia memperkirakan lagu ini akan menjadi favorit para pendengar album ini. “Dari awal saya senang lagu ini masuk di album ‘Indera Keenam’. Lagu yang unik dan punya alur yang tidak umum. Tidak ada pengulangan dan mengalir saja. Di album ini konsepnya akustik dan jadi terdengar lebih wise, kalau dulu kan lebih wild,” terang Rindra. “Liriknya mirip pengalaman Padi ketika masa vakum,” tambah penabuh drum, Yoyo.
Proyek kolaborasi antara musisi dengan filmaker dalam narasi sinoptik untuk sebuah lagu, apalagi bergaya sinematik seperti Padi Reborn dan Angga Dwimas Sasongko, tidak menutup kemungkinan ke depannya akan menjadi tren. Sajian visual yang menarasikan kisah dalam lagu, mampu membuka nalar untuk mencari tahu, mengasah kepekaan dan memaksimalkan pemaknaannya yang merasuk hati penikmatnya. Dan, satu hal yang terpenting yakni video musik bergaya sinematik menjadi alternatif pengarsipan irisan musik berbalutan cerita.|Edo