Jakarta, UrbannewsID.com | Percepatan teknologi di era digital saat ini, mendorong semua orang bergerak seirama di semua lini untuk terus beradaptasi, berinovasi dan berkreasi tanpa henti. Begitu juga, tidak ketinggalan di industri musik yang perkembangannya kerap mengalami pergeseran cukup tajam. Lihat saja, potret CD fisik yang sempat diagungkan beberapa tahun silam, kini harus berhadapan dengan dunia digital yang digerakkan dalam satu genggaman saja.
Jadi tidak heran, saat ini menjadi seorang musisi tantangannya semakin berat. Apalagi tidak peka zaman, malas berinovasi dan adaptasi dengan perkembangannya, bisa-bisa tidak bisa lagi menghibur masyarakat luas. Untuk itu, musisi harus berevolusi bukan revolusi. Agar bisa berlari cepat, musisi juga harus pandai menganalisa dan mengantisipasi pula dunia musik kedepannya. Berani mengambil keputusan dan keluar dari zona nyaman, melahirkan sebuah produk karya yang bagus.
Musisi juga tidak bisa bergerak sendiri, butuh ekosistem industri yang baik guna mensupport-nya. Sebuah pergerakan yang dijalankan secara simultan memang harus cepat di lakukan, kalau tidak, akan tertinggal jauh dalam percaturan bisnis musik global. Baik itu, perusahaan rekaman, publishing company, maupun artis itu sendiri. Melihat peta tersebut diatas, #MusikBagus, Bumi Entertainment dan Mydiowork Technology, melakukan sebuah kesepakatan untuk mengembangkan bisnis musik melalui dukungan teknologi dan informasi.
Menurut Glenn Fredly, Pendiri dan juga Direktur #MusikBagus, sinergitas ini bertujuan untuk membangun pertumbuhan ekosistem musik Indonesia, dan meningkatkan pertambahan nilai ekonomi dengan konsep musicpreneurship Indonesia, melalui peluncuran ‘MYDIO Sing’. “Musisi saat ini butuh kanal untuk mempromosikan karya mereka. “MYDIO Sing adalah sebagai mata rantai yang jadi gambaran bangun ekosistem musik di Indonesia. Bagaimana pemilik karya dan penyuka bisa bertemu, bisa dikelola dengan baik,” jelas Glenn, saat syukuran soft launching MYDIO Sing di W&S Café Citos, Jakarta Selatan, Kamis (5/10) siang.
CEO #MusikBagus Aldo Sianturi, menuturkan, MYDIO Sing sebuah inovasi pertama di dunia yang Iahir dari putra Indonesia sebagai layanan digital musik sudah tersedia dan dapat diunduh di platform Android. “MYDIO Sing adalah video karaoke orisinil, untuk memenuhi kebutuhan semua penikmat musik dan pelaku musik dengan menjunjung tinggi kolaborasi serta transparansi. Ada 5 pilar menjadi kekuatan MyDioSing, yakni 100% Indonesia, Artis Network, MusicPreneurship, MusicExport, dan Millenial. MYDIO Sing adalah sebuah rumah baru bagi para musis ataui artis pemyanyi sebagai pilihan utama yang mendapat dukungan sepenuh hati dari masyarakat dan diaspora Indonesia,” pungkas Aldo.
Aldo Sianturi memperkirakan, saat ini jumlah pengguna ponsel mencapai 65 juta, tahun depan diperkirakan mencapai 100 juta dan nantinya akan terus meningkat. Dari sisi traffic, musik akan menjadi pilihan teratas selain berita (news). Aldo optimis, sampai akhir tahun nanti ditargetkan 5.000-an lagi distribusikan lewat Mydio Technology. ”MYDIO Sing memiliki fitur ‘Karafie’ dan ‘Karaclip’ yang memfasilitasi ‘music don digital experience’ bagi pengguna aplikasi lintas generasi dan lintas wilayah untuk menikmati kemahsyuran karya cipta yang dipersembahkan oleh musisi Indonesia. Kami optimis, bisa juga mematok konsentrasi di ceruk pasar Asia Pasifik,” ungkap Indra M. Putra, Pendiri Mydiowork Technology.
Acara yang dihadiri Triawan Munaf selaku Pimpinan Badan Ekonomi. Kreatif (BEKBAF), sederet Musisi Indonesia: Titik Puspa, Keenan Nasution, Neonomora, Massto Sidharta, Yuni Shara dan Bens Leo (Pemerhati Musik Indonesia) ini, menghimpun beragam perspektif dan harapan yang belum terekspos atas perubahan pasar musik yang bergeser cepat dari dunia fisik ke digital. Buah diskusi penting ini selanjutnya menjadi sumber motivasi bersama dalam menciptakan karya musik berkualitas dan sekaligus menjadi kepastian dalam menikmati nilai ekonomi sepanjang masa.|Edo