Urbannews | PUAN adalah kependekan dari Program Unggulan Anak Negeri. Inilah strategi melawan stunting yang diusulkan Ketua DPC PDI Perjuangan Rembang. Apa saja strategi itu?
Setelah menggelar Gerakan Melawan Stunting di Desa Karas, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, pada Sabtu 22 Januari 2022, HaloPuan melancarkan gerakan yang sama di Desa Ngotet, Kecamatan Rembang, atau sekitar satu jam perjalanan mobil dari Desa Karas, pada Minggu 23 Januari 2022. Ini adalah program kedua yang dilakukan HaloPuan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, bersama DPC PDI Perjuangan Kabupaten Rembang dan Komandante Bintang IV PDI Perjuangan Dapil II Jawa Tengah, Idrus Alhas.
Angka stunting di Kabupaten Rembang masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan angka rata-rata nasional sekitar 27 persen. Di Rembang, dilaporkan 24,96 persen balita mengalami stunting pada 2020 atau naik dari 22,9 persen pada 2019.
Kenaikan angka prevalensi stunting di Rembang disebut karena turunnya tingkat kunjungan ke puskesmas dan posyandu hingga 50 persen akibat Pandemi Covid-19, pola makan serta pola asuh, dan pernikahan usia muda. Kondisi ini tentu saja ironis mengingat Rembang merupakan penghasil ikan bandeng yang kaya protein.
Dengan dukungan penuh Komandante Bintang IV, Idrus Alhas, dan Ketua DPC PDI Perjuangan Rembang, Ridwan, acara Gerakan Melawan Stunting di Desa Ngotet dihadiri oleh sekitar 200 warga sasaran. Mereka telah didata oleh kader-kader PDI Perjuangan. Warga sasaran terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, pasangan usia subur, calon pengantin, dan kader posyandu.
Koordinator relawan HaloPuan, Poppy Astari, menjelaskan bahwa HaloPuan merupakan lembaga sosial Puan Maharani yang sangat fokus dalam melawan stunting. “Bagi Ibu Puan, stunting ini masalah yang sangat serius karena akan mempengaruhi generasi penerus bangsa,” kata Poppy.
Poppy juga mengatakan, HaloPuan datang untuk berbagi informasi tentang manfaat super daun kelor, tanaman yang banyak tumbuh di tanah Nusantara tapi sering diabaikan. Mengonsumsi daun kelor, yang telah dibuat menjadi bubuk, menurut Poppy bisa membantu perkembangan fisik dan kognitif balita, terutama balita yang mengalami stunting. “Bubuk daun kelor sudah teruji di banyak negara,” katanya, “bahkan di Flores Timur, Bupati Antonius Hadjon dari PDI Perjuangan berhasil menurunkan angka stunting hingga 50 persen berkat pemanfaatan bubuk daun kelor sebagai makanan tambahan di posyandu-posyandu.”
Oleh karena itu, dengan dukungan kader-kader PDI Perjuangan Kabupaten Rembang, Poppy berharap ada upaya berkesinambungan menanam kelor di pekarangan rumah-rumah warga. “Selain bermanfaat dikonsumsi sendiri, kelor juga bisa membantu menggerakkan aktivitas ekonomi warga,” tambahnya.
Tanggal 23 Januari bertepatan dengan ulang tahun ke-75 Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Poppy pun tak lupa mengucapkan selamat berulang tahun kepada Megawati. “Semoga kegiatan kita pada hari ini bisa menjadi hadiah ulang tahun buat Bu Megawati karena Bu Megawati sangat berharap generasi penerus bangsa ini menjadi generasi cerdas, sehingga Indonesia ketika berusia 100 tahun benar-benar menjadi Indonesia Emas.”
Sementara itu, Komandante Bintang IV Dapil III Jateng, Idrus Alhas, mengatakan dia datang ke Rembang untuk mengolaborasikan tim HaloPuan dengan DPC PDI Perjuangan untuk melawan stunting. “Kami berharap ibu-ibu yang hadir pada hari ini untuk melaksanakan apa yang disampaikan oleh penyuluh dan HaloPuan dan memberi tahu serta mengajak tetangganya tentang informasi yang disampaikan oleh gerakan ini,” katanya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Rembang, Ridwan, mengatakan Gerakan Melawan Stunting yang diadakan bersama HaloPuan merupakan wujud perhatian partai banteng kepada masalah stunting. “PDI Perjuangan itu satu-satunya partai sing paling peduli karo stunting,” ujarnya. “PDI Perjuangan tak hanya menyapa ibu-ibu kalau sedang butuh saja.”
Gerakan Melawan Stunting, menurut Ridwan juga tak hanya berhenti di sosialisasi saja. “Kader-kader kami akan memonitor kegiatan ini apakah bubuk kelor yang sudah diberikan dikonsumsi dan bagaimana kita bersama-sama menanam kelor,” tukasnya.
Ridwan juga menginisiasi strategi melawan stunting. Strategi ini meliputi makan makanan bergizi yang beragam, melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, hidup bersih dan sehat, ayo ke posyandu, rajin periksa kesehatan, ASI eksklusif, dan nikah cukup umur. Strategi ini diberi nama oleh Staf Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Imam Subekti, dengan Program Unggulan Anak Negeri atau yang disingkat PUAN.
Kepala Bidang Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, drg. Dini Nuraida, menyampaikan terima kasih kepada PDI Perjuangan Rembang dan HaloPuan terkait Gerakan Melawan Stunting. “Seluruh pihak memang harus bergerak bersama untuk mengatasi stunting yang sudah ada dan bagaimana mencegah kejadian stunting di Indonesia, dan khususnya di Kabupaten Rembang,” ujarnya.
Dini berharap pihaknya bisa bergotong royong dengan kader-kader PDI Perjuangan Rembang untuk bersama-sama melawan stunting di 294 desa di Rembang. “Kami sudah memiliki program konvergensi mencegah stunting secara terintegrasi dengan kader-kader pembangunan manusia yang ada di desa-desa.”
Gerakan Melawan Stunting HaloPuan sendiri sejauh ini telah menyambangi 14 wilayah di Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Selain menyosialisasikan bahaya stunting dan manfaat bubuk daun kelor, HaloPuan juga berupaya menggerakkan penanaman kelor di pekarangan rumah-rumah warga.
Dalam kegiatan di Rembang, HaloPuan membagikan 400 gram bubuk daun kelor kepada tiap-tiap peserta. HaloPuan juga menyerahkan sejumlah batang kelor untuk ditanam warga. Dalam waktu hanya dua bulan, batang-batang kelor itu bisa tumbuh dan dipanen daunnya.